Be the Moon
Isabella Kirei
September 30, 2019
3 Comments
Bismillah.
Jadilah seperti bulan dan menginspirasi orang-orang bahkan saat kamu jauh dari sempurna.
***
***
Allahua'lam.
***
Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.
📸 from tumblr |
Jadilah seperti bulan dan menginspirasi orang-orang bahkan saat kamu jauh dari sempurna.
***
Jika kita menunggu diri kita baik, dan berhenti menulis hal-hal baik, maka kita tidak akan pernah menulis.
Jika kita menunggu diri kita baik, baru kemudian berbuat baik pada orang lain, maka kita tidak akan pernah berbuat baik.
Jadilah seperti bulan, bulan selalu memiliki sisi gelap, ia bahkan mungkin bukan bulan purnama, cuma sabit, cuma separuh, tapi kehadirannya membuat orang-orang yang memandangnya terinspirasi.
Bulan memang bukan matahari, yang bersinar terang dari inti yang menyala dengan ledakan-ledakan cahaya. Bulan hanya bak cermin, yang memantulkan cahaya dari matahari, pada bumi di malam hari. Tapi pantulan cahaya itu cukup untuk membuat orang yang memandangnya tersenyum, ia tampak indah, meski dengan ketidak sempurnaannya.
Begitupun kita, jadilah seperti bulan. Kita menulis mengajak pada kebaikan bukan berarti kita sudah baik. Namun justru karena kita ingin menjadi baik. Kita hanya menjadi jalan, meneruskan cahaya yang kita terima dari Allah, lewat kalam-Nya, lewat hikmah yang Allah titipkan dalam kehidupan kita, lewat buku-buku yang kita baca, lewat kebaikan yang diberikan orang lain pada kita. Kebaikan itu, cahaya itu bukan dari diri kita, kita hanya meneruskannya, sumbernya dari Allah.
***
Be the moon and inspire people even when you're far from full.
Cahaya hatimu mungkin kini redup, hampir-hampir padam. Tapi cahayanya masih ada, dan kamu berharap Allah tambahkan lagi cahayanya, agar kembali terang dari gelap.
Maka kita melakukan amal baik, meski diri kita hina, jauh dari baik.
Maka kita menuliskan hal-hal baik, meski ada begitu banyak kata-kata buruk yang hendak tumpah, meski rasanya.... apa yang kita tulis jauh dari gambaran diri kita.
Maka kita mengatakan hal-hal baik, atau diam. Maka kita berusaha berpikir dan berprasangka baik. Even when we're far from good.
Karena kita berharap, dengan begitu Allah melihat hati kita yang ingin menjadi baik, meski saat ini kita jauh dari baik. Kemudian Allah permudah jalan kita untuk memperbaiki diri. Kemudian Allah berikan kekuatan agar kaki kita mampu terus melangkah, meski berulangkali jatuh. Dan semoga Allah sembuhkan setiap luka yang tercipta setiap kali kita terjembab. Aamiin.
***
Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.