Hai! Lama rasanya gak menyapa. Hari berlalu, dan meski sadar lama tidak menulis di sini, aku memilih untuk tidak menulis. Entah sejak kapan, menulis selalu menjadi prioritas ke sekian.
Hm. Doakan aku segera menata ulang prioritasku ya. Terutama jika aku benar-benar ingin serius meng-upgrade diri sebagai penulis profesional. Bukan penulis yang moody.
***
Maaf prolognya panjang hehe. Jadi aku ingin menulis tentang salah memilih buku. Pernahkah merasa salah memilih buku?
Jika salah, apakah kau tipe yang langsung drop buku tersebut dan berhenti membacanya? Atau kau tetap berusaha menyelesaikannya?Apa standarmu untuk menentukan bahwa kau salah pilih buku? Kapan dan bagaimana kau menyadarinya?
Pertanyaan itu muncul saja ketika aku hendak menulis ini. Tidak, aku tidak akan menjawab satu-satu pertanyaan itu.
Aku menulis ini hanya ingin curcol. Aku merasa salah memilih buku, bukan, bukan karena buku tersebut buruk. Tapi karena aku merasa kesulitan untuk membaca 10 halaman tiap hari dari buku tersebut.
Sudah baca tentang tantangan ku pada diri untuk membaca 10 halaman per hari?
Aku berniat khusus untuk tantangan itu, aku tidak akan berpindah buku kecuali jika aku sudah menyelesaikannya. Buku pilihan pertama (Biografi 10 Imam besar) aman. Buku pilihan kedua (Kun Fayakun! Menembus Palestina) juga aman. Keduanya dapat dengan lancar kuselesaikan dengan tantangan #10halamantiaphari.
Buku pilihan ketiga. Dari list on going book, aku pilih buku yang bukan genre religi. Aku pikir untuk variasi. Aku pikir, toh buku ini gaya bahasanya ringan. Pasti akan mudah.
Tapi... Ternyata gaya bahasa yang ringan itu tidak menjadikan bukunya mudah dibaca. Topik yang merupakan my cup of tea, juga tidak terlalu membantu. Kenapa? Karena ada tantangan yang lebih besar.
Qadarullah, atas kehendak-Nya aku memilih buku ini. Apakah aku salah memilih? Sebenarnya tidak. Justru Allah seolah memaksaku untuk bersegera menghadapi masalahku dan agar berhenti bermain-main dengan distraksi.
Tidak mudah mencerna buku ini. Setiap contoh kasus, setiap halaman hampir selalu menyindirku. Seolah buku ini mengajakku agar tidak hanya membaca sebagai informasi baru, tapi benar-benar sebagai ilmu yang harus dipraktekkan.
Karena alasan itulah, menurutku buku ini merupakan pilihan yang salah untuk tantangan #10halamantiap hari. Apalagi kemarin aku di hadapkan fakta bahwa dengan mudah aku bisa membaca 30 halaman buku lain (fiksi) dalam sehari. Hmmm.
***
Untukku. Semoga buku ini bisa tetap kubaca setiap hari. Meski mungkin tidak sesuai target. Jangan sampai karena merasa sulit jadi menunda atau justru berhenti membaca.
Untuk yang lain. Yang mungkin pernah merasa salah memilih buku. Katanya siih, gapapa berhenti membacanya dan memilih buku baru yang lain. Sama seperti orang *eh, kalau jodoh nanti juga ketemu lagi hehe. ✌️
Semangat membaca!
Dan menulis!
Semangat juga mengisi hari dengan kebaikan. Barakallahu fiikum.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya