Follow Me

Sunday, January 17, 2021

Mengenang Habit 'Olahraga'

Bismillah.

*warning* read on your risk. Ga penting buat orang lain. Cuma cerita tentang diri. Beberapa hal aku biarkan abstrak. Istilah TS/PG, kusimpan untuk diriku, dan orang yang bisa menebak dengan benar saja haha.

***

Sabtu kemarin, dalam rangka berupaya untuk bangkit, aku memaksa diriku untuk keluar rumah dan jalan kaki. Setelah 2 atau 3 pekan aku full di rumah saja.

Pagi itu sebenarnya purwokerto agak mendung. Ibuku bahkan menyarankanku bawa payung, siapa tahu gerimis. Aku menolak halus, sembari bergumam cilik, kalau beneran hujan/gerimis alhamdulillah. I prefer rain than a gray and dark cloudy rain.

Awalnya aku berencana memutari alun-alun saja. Sampai di alun-alun rintik-rintik kecil, mengetuk pelan, benar-benar kecil dan tidak intens. Beberapa ronbongan orang dengan sepeda terlihat duduk di beberapa sisi alun-alun. Padahal kalau ada matahari, biasanya jalanan ramai. Karena hampir semua duduk, aku merasa awkward jalan kaki sendiri mengelilingi alun-alun.

Saat itulah aku memutuskan untuk berjalan menuju sebuah taman kecil, yang biasanya dipakai untuk orang-orang yang olahraganya jalan kaki sepertiku.

Prolognya terlalu panjang ya? Haha. Intinya, meski di taman tersebut ga gerimis, tapi sinar matahari yang terhalang awan kelabu membuatku terdorong untuk ga sekedar jalan kaki, tapi juga berlari, bahkan mengulang beberapa gerakan TS/PG, 1-12, tanpa pemanasan yang benar.

Hasilnya? Baru malamnya rasa pegal bersarang di kaki.

***

Lalu aku teringat dua kali jumat, saat aku lapor belum olahraga. Teringat saat aku bercerita ke teman-teman Maryam di google room, tentang kebiasaan olahragaku dulu, tiap pekan minimal sekali.

Mengenal TS/PG dalam hidupku merupakan hal besar. Aku memang tidak pernah benar-benar menyukai pelajaran olahraga, sejak SD-SMA. Nilaiku selalu buruk. Pun saat TPB, catatan waktu lariku buruk, sampai diminta dosen untuk latihan di luar jam kelas, tiap sabtu jam 6.30, bagaimana aku tidak ingat? Tapi dulu datang latihan lari karena kewajiban bukan karena suka. Sampai sekarang pun sebenarnya aku tidak suka lari. Aku lebih suka jalan kaki.

Tapi TS/PG itu.. Beda. Aku ingat waktu SMP pernah ingin sekali ikut ekskul "semacam itu", tapi ada prinsip kecil yang ingin kujaga. Jadi aku memilih ikut ekskul jurnalistik dan karawitan saja, dan pramuka di tahun pertama karena wajib.

Maka saat aku mengenal TS/PG di Bandung, aku segera mendaftar. Seingatku, pelatih pertamaku adalah Teh Aya. Teh Aya yang biasa pemanasannya lari setengah kampus. Aku.. Gak sampai segitunya sih. Kan masih baru. Tapi aku banyak belajar dari beliau.

Aku ingat, pertama kali latihan, dan efek pegal di seluruh tubuh. Karena TS/PG bukan cuma kaki, tapi juga tangan, bahkan juga sendi-sendi jari. Ah.. Jadi teringat, sudah lama aku tidak benar-benar latihan basic-nya.

Aku ingat kenapa latihannya bisa 2 jam. Karena pemanasan+pendinginan itu wajib. Kadang bisa 3 jam, ditambah sesi sharing dan melingkar. Kalau sesi melingkar aku jadi teringat Teh Rurry dan Teh Erni. Waaaah I miss them all (':

Keinget Teh Syifa juga TT yang jauh-jauh dari UPI hadir, tapi aku kadang cuma nemuin, untuk kemudian izin karena ada tugas kelompok/rapat/agenda unit ><

Karena PG/TS, aku jadi belajar membiasakan olahraga. Tiap pekan. Termasuk habit perjalanan menuju tempat latihan juga, saat aku sudah naik "level". Kircon, RS Pindad, Masjidnya, rumput hijaunya, ruangan "aula" dengan dinding kaca, termasuk kamar mandi dan tempat wudhunya.

Sejak itu, aku jadi "suka" olahraga.

***

Lalu negara api menyerang haha. Saat aku "menghilang dari peredaran" habit TS/PG tiap pekan ikut lenyap juga.

Tapi kemudian, aku diajakin Teh Risma buat olahraga lari. Meski aku biasanya cuma satu putaran lari, habis itu lebih banyak jalan kaki hehe.

Sejak itu aku mulai pelan-pelan lagi membangun habit jalan kaki, olahraga sendiri, meski ga ada temen. Kalau lari, ga bisa sambil senam sendi tangan. Gak bisa sambil inget-inget gerakan PG/TS.

Tapi kalau jalan kaki, aku bisa sambil melakukan banyak hal. Termasuk bermonolog dan membuat draft tulisan di kepala. Termasuk melakukan selftalk dan menyemangati diri setiap kali merasa down.

***

PG/TS aku inget perjuangan jadiin unit resmi kampus. Udah pernah jadi, eh gitu deh.

Pun saat berjuang biar dapet stand di unitday? .... Fair? Lupa namanya haha. Dan akhirnya dapet stand dong, setelah ramadhan nangis2 sendiri, dan marah-marah ke orang yang salah (gara-gara ga nyimpen nomer pakai nama, cuma keterngan TS). Yang ingin kumarahin anak S1, eh yang kena anak S3 dong. Malunya tuuh TT astaghfirullah.

Pun momen di mushola akhawat comlabs. Dulu sih mengedepankan perasaan dan emosi, jadi deh hujan superlokal. Padahal bisa jadi salahnya di aku, kurang bisa mengkomunikasikan perasaan, ga bisa menyampaikan ketidaknyamanan. Disimpen sendiri, ditumpuk sendiri, sampai akhirnya luber, hujan, ga sampai banjir sih, alhamdulillah.

Karena TS/PG juga aku dua kali ke bukit bintang/bukit moko, tapi bukan malem-malem dong, pagi haha. Pas bintangnya udah gak kelihatan hehe. Waktu pertama kali ke sana sendirian. Niatnya H-1 kesana. Gatau naik angkutan apa, nyasar, nangis2 sendiri. Haha. Wkwkwk. Trus balik ke kosan lagi. Emang takdirnya dateng hari H ^^. Habis subuh, naik angkot yang kemarin sore, udah lebih tahu jalan dong, karena nyasar sekali haha. Pas sampai di atas, dikasih "kejutan manis" sama Allah. Dikasih hikmah, untuk jangan pernah merasa single fighter. We're never fight alone. (':

Kayanya tentang single fighter aku tulis juga deh di sini. Nanti aku kasih linknya, kalau udah bisa akses laptop. ^^ (link Single Fighter)



***

Ah, keinget lagi satu memori. Kunjungan terakhir aku ke bandung setelah resmi mudik november 2017, april 2018 aku ke bandung. Dan ga nyangka ketemu teh rurry. Udah kaya dikasih hadiah begitu sama Allah TT.

Qadarullah juga waktu itu sempet baper sendiri karena dikeluarin dari grup PG Bandung, meski masih gbung di PG Semua Wilayah+kampus. Tapi tetep aja baper haha. *yg ini ditulis juga kayanya.

Tapi setelah ketemu, jadi bisa senyum lagi. Hilanglah baper2nya.

Semoga kapan-kapan bisa main ke rumahnya Teh Rurry lagi. Ketemu anak-anaknya Teh Rurry dan Kang Fajar. Udah 5 apa ya skrg? Aku lupa hitungannya. Pas latihan di pindad 4, trus di grup sempet ada kabar lagi hamil lagi *bbrapa tahun yg lalu*.

Semoga nanti aku bisa menuhin janjiku ya. Kalau ada kabar gembira, aku japri langsung dan teruskan kabarnya. Seperti yng aku jawab saat itu. Karena PG/TS bukan hal kecil di hidupku. Aku belajar banyak, ga cuma membngun habit olahraga. (': --ini udah kutulis juga, tapi linknya gak akan kukasih tahu. Nanti ketahuan PG/TS itu artinya apa hahaha.

***

Panjang ya? Namanya juga nostalgia, mengenang.

Udah dikasih warning ikih. *emot nyengir

Anyway, mari jangan cuma mengenang. Tapi dibangun lagi kebiasaan olahraganya. Meski cuma jalan kaki pagi beberapa menit. Meski cuma sit up push up *barangkali ada yang suka jenis olahraga di rumah aja*.

Kalau aku, aku lebih suka keluar, menghirup udara pagi, merasakan hangatnya mentari, melihat orang-orang asing, mengamati sekitar, having a me time also.

Semangat jaga kesehatan, jaga kebugaran, dengan olahraga rutin. Sedikit tapi rutin, lebih baik daripada banyak tapi habis itu mlempem.

S e m a n g a t !

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya