Bismillah.
Berapa kali, supaya jadi jera? Berapa kali, agar benar-benar mengerti dan belajar?
Kapan, berhenti menghindar? Kapan, berhenti egois?
***
Dua baris pertanyaan, dua hal berbeda. Lalu aku teringat suatu masa, sebuah tulisan: Can I Give What I Never Have?
Tulisan itu hadir setelah suatu sore aku dibuat sibuk dengan diri, tenggelam dalam emosi dan masalah pribadi, sampai ba'da magrib, aku di angkot, jalanan macet, hujan, lalu aku baru membuka hp. Aku baru sadar, aku mengingkari sebuah janji. Dua orang, di tempat berbeda, harus aku buat kecewa dengan pesan balasan, bahwa aku tidak jadi bisa hadir.
Saat itu, aku begitu terpukul. Aku tidak bisa membantu, jika aku sendiri masih terseok-seok untuk melangkah. Saat itu aku bertanya-tanya, benarkah aku tidak bisa memberi, jika aku tidak punya apa-apa? Ibarat seseorang yang ingin menyelamatkan orang yang hendak tenggelam, tapi ia lupa, bahwa ia tidak bisa berenang. Funny but in sarcastic way. Ah, aku pernah menulis ini juga: Lucu? Ironis Lebih Tepatnya dan membaca ulang tulisan itu baru sadar, ada tulisan lain yang juga terkait: Tidak Diizinkan Memberi?
Rasanya seperti mengulang, remidi, dan aku masih saja belum bisa menjawab pertanyaannya dengan benar.
Aku sebenarnya ingin membuka suara, agar komunikasi terjalin. Tapi aku lelah untuk proaktif. hmm kalimat itu bohong. Bukan lelah, tapi kondisiku sedang kurang fit untuk bisa bersuara terlebih dahulu. Aku takut aku cuma bisa bersuara, tanpa benar-benar melangkah.
Tapi kalau aku diam saja, rasanya aku seperti menjawab pertanyaan dengan jawaban yang aku tahu itu salah. Aku... harus gimana? Inginnya Februari selesai, biar bisa move on ke projek berikutnya. Tapi sudah tanggal 28 Januari. Hm. Masih 2 hari sih. Tapi... konsekuensinya, bisakah aku fokus dan serius?
Sebagian hati ingin lanjut diam dan lari. Meski aku tahu, bahwa bisa jadi masalahnya adalah karena semua saling menunggu.
hagdfhdaguyfgurigbfvjabjgbdjbvzngkga. fell frustated and mad at myself. Aku bertanya pada diri, lagi, dan lagi.
Berapa kali, supaya jadi jera? Berapa kali, agar benar-benar mengerti dan belajar?
Kapan, berhenti menghindar? Kapan, berhenti egois?
Ya Allah... bantu aku....
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya