#muhasabah diri
Ini tentang kuantitas dan kualitas yang dipertanyakan. Maka
ada perasaan perih yang menggerogoti jiwa. Hmm. Ingin ikut menangis, mendengar
dan melihat ia tergugu di tengah tilawahnya. Hatinya benar-benar tergetar
membaca kalamNya.
Dan aku?
lantunan ayat suci
ini, apakah hanya terhenti di bibir, tercekat di tenggorokan?
Ini tentang seberapa jauh kita memaknai bacaan al qur’an.
Ini tentang iman.. yang ditandai dengan tergetarnya hati saat ayatNya
dilantunkan. Sudahkah hati ini bergetar? Atau ia hanya membeku, tak bergeming.
Batu.
Akan kah ku biarkan?
lantunan ayat suci
ini, hanya terhenti di bibir, tercekat di tenggorokan?
Sungguh percuma. Jika mulut kita hanya berkomat-kamit.
Lancar sekali kiranya lisan ini berucap. Padahal alqur’an ini adalah perkataan
yang berat..
“Sesungguhnya Kami akan
menurunkan kapadamu perkataan yang berat.” (Qs Al Muzzammil [73]: 5)
Sungguh percuma, jika lantunan ayat suci ini
tercekat di tenggorokan. Tak sampai ke hati, tak kita hayati, tak kita
tadaburi.
Dan ........ Astaghfirullah..
Ya Ghoffur.. Ampuni hamba..
Hei kau! Sampai
kapan? Lantunan ayat suci ini, hanya
terhenti di bibir, tercekat di tenggorokan?
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya