Orangtua, Aku, dan Keinginan Kami
Isabella Kirei
January 25, 2012
3 Comments
Bismillahirrahmanirrahim..
Ingin menjawab pertanyaan seseorang, tentang melanjutkan sekolah.. tentang restu orang tua..
Ketika kita sudah menduduki kelas 12 alias kelas 3 SMA, akan ada konflik yang muncul dalam hal pemilihan sekolah selanjutnya, baik itu jurusan maupun universitas. Dan kebetulan, aku juga mengalaminya.*.
Sebuah hal yang wajar, ketika pedapat kita berbeda dengan pendapat orang tua. Pola pikir antara kita dan orang tua itu sangat berbeda, dari segi usia, pengalaman, latar belakang orangtua, dan lain-lain. Akan ada saatnya, pendapat yang berbeda ini.. tidak lagi sekedar sesuatu yang lantas diacuhkan. Karena perbedaan ini, suka tidak suka, sadar tidak sadar menciptakan jarak antara kita (baca: anak) dengan orangtua kita.
Tapi, dari perbedaan pendapat yang ada.. ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan sebagai anak :
Mengharap Kebaikan Kita
Percaya deh.. apapun pilihan orang tua kalian saat ini. Apapun keinginan mereka, agar kita sekolah di universitas X atau di jurusan Y.. Apapun, yakinlah itu semua karena mereka mengharapkan kebaikan untuk diri kita. Untuk anak-anaknya. Tak ada sedikitpun.. tak secuilpun perasaan ingin membuat diri mereka bahagia. Sungguh, tak ada yang lebih menggembirakan bagi mereka kecuali melihat anak-anaknya berbahagia.
Diskusi Bukan Berdebat
Agar, perbedaan pendapat dapat diminimalisir dampak negatifnya.. perlu ada komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Komunikasi itu penting. Tapi di sini, komunikasi bisa dilakukan dalam bentuk diskusi, atau sharing. Bukan dalam bentuk perdebatan, bukan! Sampaikan.. uneg-uneg dan informasi-informasi yang ingin kalian bagi ke orang tua agar mereka menyetujui pendapatmu. Lalu jika, orang tua kita kemudian mencoba menyanggah pendapat kita, mencoba "menghancurkan" argumen kita.. jangan lantas di debat. Cobalah dengarkan. Atau kalaupun memang tidak bisa mendengarkan, cukuplah kalian diam. Hargai orangtua yang sedang berbicara. Insya Allah, dengan begitu.. setidaknya perbedaan pendapat yang ada tidak merusak hubunganmu dengan orangtuamu.
Buktikan! Jangan Hanya Janji
Kalau tipe orang tua kita adalah tipe yang dominan, yang benar-benar seolah tidak mau mendengarkan penjelasan kita. Maka tinggalkan cara lisan. Tapi bertindaklah, buktikan. Be a good daughter/son for your parents. Bukan sekedar akting, tapi benar-benar sepenuh hati. Buktikan.. kalau kalian bisa kok, menjadi anak yang penurut. Yang tidak suka menyanggah pernyataan orang tua.
Buktikan. Kalau kamu ingin masuk universitas atau jurusan yang berbeda dengan keinginan orang tua, masuklah dulu. Daftar, tes.. dan lihat pengumuman. Ketika keinginanmu bukan lagi sekedar pendapat dari lisanmu, insya Allah hati orang tuamu akan luluh. Kemudian memperbolehkanmu untuk menempuh jalan yang kau mau.
Manusia Berencana, Allah Menentukan
Tidak ada yang tahu, apakah pendapatmu lebih baik dari pendapat orang tuamu. Tidak ada yang tahu kecuali Allah. Maka setelah rencana-rencana indah yang kita rancang, bertawakallah.. Serahkan semua pada Allah, istikharoh kalau perlu. Lalu hayati doanya. Agar jika memang hal tersebut baik maka didekatkan dan bila buruk maka dijauhkan darimu.
Terima dengan ikhlas takdir yang tertulis. Jangan mengeluh, percayalah.. apapun ketentuannya nanti. Itulah yang terbaik untukmu. Allah Maha Adil :)
Wallahu'alam. Semoga bisa membantu^^
*Orangtuaku sebelumnya tak pernah setuju kalau kulanjutkan sekolah ku di luar kota purwokerto tanpa pengawasan dari saudara. Hampir tidak mendaftar snmptn undangan - bidikmisi karena masalah perbedaan pendapat. Diterima di ITB lewat undangan. Dan akhirnya, orang tua memberi kepercayaan padaku untuk bersekolah di ITB.
Ingin menjawab pertanyaan seseorang, tentang melanjutkan sekolah.. tentang restu orang tua..
Ketika kita sudah menduduki kelas 12 alias kelas 3 SMA, akan ada konflik yang muncul dalam hal pemilihan sekolah selanjutnya, baik itu jurusan maupun universitas. Dan kebetulan, aku juga mengalaminya.*.
Sebuah hal yang wajar, ketika pedapat kita berbeda dengan pendapat orang tua. Pola pikir antara kita dan orang tua itu sangat berbeda, dari segi usia, pengalaman, latar belakang orangtua, dan lain-lain. Akan ada saatnya, pendapat yang berbeda ini.. tidak lagi sekedar sesuatu yang lantas diacuhkan. Karena perbedaan ini, suka tidak suka, sadar tidak sadar menciptakan jarak antara kita (baca: anak) dengan orangtua kita.
Tapi, dari perbedaan pendapat yang ada.. ada beberapa poin yang perlu kita perhatikan sebagai anak :
Mengharap Kebaikan Kita
Percaya deh.. apapun pilihan orang tua kalian saat ini. Apapun keinginan mereka, agar kita sekolah di universitas X atau di jurusan Y.. Apapun, yakinlah itu semua karena mereka mengharapkan kebaikan untuk diri kita. Untuk anak-anaknya. Tak ada sedikitpun.. tak secuilpun perasaan ingin membuat diri mereka bahagia. Sungguh, tak ada yang lebih menggembirakan bagi mereka kecuali melihat anak-anaknya berbahagia.
Diskusi Bukan Berdebat
Agar, perbedaan pendapat dapat diminimalisir dampak negatifnya.. perlu ada komunikasi yang baik antara anak dan orang tua. Komunikasi itu penting. Tapi di sini, komunikasi bisa dilakukan dalam bentuk diskusi, atau sharing. Bukan dalam bentuk perdebatan, bukan! Sampaikan.. uneg-uneg dan informasi-informasi yang ingin kalian bagi ke orang tua agar mereka menyetujui pendapatmu. Lalu jika, orang tua kita kemudian mencoba menyanggah pendapat kita, mencoba "menghancurkan" argumen kita.. jangan lantas di debat. Cobalah dengarkan. Atau kalaupun memang tidak bisa mendengarkan, cukuplah kalian diam. Hargai orangtua yang sedang berbicara. Insya Allah, dengan begitu.. setidaknya perbedaan pendapat yang ada tidak merusak hubunganmu dengan orangtuamu.
Buktikan! Jangan Hanya Janji
Kalau tipe orang tua kita adalah tipe yang dominan, yang benar-benar seolah tidak mau mendengarkan penjelasan kita. Maka tinggalkan cara lisan. Tapi bertindaklah, buktikan. Be a good daughter/son for your parents. Bukan sekedar akting, tapi benar-benar sepenuh hati. Buktikan.. kalau kalian bisa kok, menjadi anak yang penurut. Yang tidak suka menyanggah pernyataan orang tua.
Buktikan. Kalau kamu ingin masuk universitas atau jurusan yang berbeda dengan keinginan orang tua, masuklah dulu. Daftar, tes.. dan lihat pengumuman. Ketika keinginanmu bukan lagi sekedar pendapat dari lisanmu, insya Allah hati orang tuamu akan luluh. Kemudian memperbolehkanmu untuk menempuh jalan yang kau mau.
Manusia Berencana, Allah Menentukan
Tidak ada yang tahu, apakah pendapatmu lebih baik dari pendapat orang tuamu. Tidak ada yang tahu kecuali Allah. Maka setelah rencana-rencana indah yang kita rancang, bertawakallah.. Serahkan semua pada Allah, istikharoh kalau perlu. Lalu hayati doanya. Agar jika memang hal tersebut baik maka didekatkan dan bila buruk maka dijauhkan darimu.
Terima dengan ikhlas takdir yang tertulis. Jangan mengeluh, percayalah.. apapun ketentuannya nanti. Itulah yang terbaik untukmu. Allah Maha Adil :)
Wallahu'alam. Semoga bisa membantu^^
*Orangtuaku sebelumnya tak pernah setuju kalau kulanjutkan sekolah ku di luar kota purwokerto tanpa pengawasan dari saudara. Hampir tidak mendaftar snmptn undangan - bidikmisi karena masalah perbedaan pendapat. Diterima di ITB lewat undangan. Dan akhirnya, orang tua memberi kepercayaan padaku untuk bersekolah di ITB.