Di sini..
cuma kata yang terserak. Mencoba memunguti hikmah, memetik lebih tepatnya. Berjinjit bahkan melompat agar mampu menggapai ia yang berada di ujung ranting.
***
Kembali ingin menge-charge semangat menulis.
Hitungannya memang bukan lagi 201. Tapi lebih dari itu.. Selisihnya memang tak terlalu lebar, tapi terlalu sempit, I don't think so!
Kepada dirimu, yang menyatakan diri sebagai teman kata, kala nada tak mau sapa.
Kepada dirimu, yang menyatakan diri suka bercengkrama dengan kata, merangkainya, memeluk ide dan makna.
Kepada dirimu, yang mengaku menulis adalah kantong doraemon (*eh kotak P3K).
Kepada dirimu, yang mengaku hobi menulis.
Heii, mana semangatmu!
Jika pun tulisan masih tak layak di baca. Karena terlalu berputar-putar. Karena terlalu rumit untuk dicerna pembaca. Atau karena isinya terlalu ringan dan remeh temeh.
Maka perbaiki! Caranya? Menulis. Menulis. Menulis.
Menulislah... sesederhana apapun. Mimpi untuk membukukan tulisan itu memang harus tetap hidup. Tapi jangan lantas bermelankolis gara-gara belum pantas.
Karena mengeluh, tak menjadikan tulisan kita lantas jadi bagus. Ingin tulisan bagus? Teruslah berlatih. Menulis itu ketrampilan. Semakin sering kau menulis, maka semakin ciamik juga tulisanmu.
Ayo menulis. menulis. menulis.
Urusan buku, dan mimpi yang dirasa terlalu tinggi. Tak usah risau.
Kita semua punya Allah Yang Maha Besar. Kita semua punya Allah Yang Maha Mendengar.
Percayalah^^ Allah heard you..
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya