Follow Me

Tuesday, July 2, 2019

Pengingat Sederhana dari Teteh Mata'

Bismillah.
#blogwalking


Seperti di judul, pengingat tentang sederhana, dari blog teteh Mata', teteh MSTEI, dan teteh Muslif. *berasa dari tiga orang

Sederhana. 
Suatu kata sifat yang pengamalannya tidak mudah ya?
Ketika kita punya kelebihan harta, sederhana adalah pilihan membelanjakan harta di jalan Allah, ketimbang di jalan untuk mencapai kesenangan pribadi
Ketika kita Allah beri kelebihan, jiwa tetap tawadhu tanpa sedikit pun merasa unggul atas kelebihan itu karena semata milik Allah-lah segalanya
Ketika kenikmatan yang Allah beri tidak sedikitpun membuat kita goyah akan keteguhan dalam ibadah
- Teh Ammy, dalam blog Kisah Fajr
***

Oh ya, ini tambahan ga terkait topik sederhana.

Ramadhan kemarin, aku mengulang-ulang sebuah video penjelasan beberapa ayat quran. Dari situ, aku jadi inget perjalananku saat mulai jatuh cinta dengan quran, dan ingin menjadi salah seorang pejuang quran.


Pertama, lewat Mata', Majelis Ta'lim Salman. Kalau dari namanya, agak-agak misleading memang. Seolah isinya kajian ta'lim hehe. Memang sih salah satunya. Tapi sebenarnya, dari Mata' aku melihat fokus tarbiyah dan dakwah quran. Iya Quran.

Dari Mata' aku kenalan sama Teh Ammy. Rahmi Yuwan. Kalau dari gamais dapet kelompok mentoring, dari mata' aku dapet kelompok halaqah quran. Aku lupa-lupa inget apakah sebenarnya aku masuk kelompok halaqah-nya teh Ammy. Yang jelas, lewat halaqah quran sama teh Ammy aku jadi banyak berinteraksi sama quran. Pengalaman mabit pertama di Masjid Habib juga karena diajakin teh Ammy, dadakan hehe. Kalau ga salah sama Roro dan Anna juga.

Selain Mata' aku kenal juga TGTC, ini cuma pernah dateng sekali, habis itu ikutan Mukhayyam. Sejalan dengan itu kenal Ustadz Suherman, lalu Khizanatul Islam, di Kircon. Mulai akrab bolak-balik ke kiara condong. Lalu aku teringat Teh Indah, yang ngasih tahu angkot mana yang ga muter jauh. Waktu itu belum jamannya grab dan gojek. Teman perjalanan paling sering bareng, Asni.

Lewat Anna (Melyana) kenal Ustadz Nouman Ali Khan, gabung NAKIndonesia. Lalu ikutan Qaf Indonesia. Dari Qaf, halaqah qurannya lanjut, bareng-bareng belajar seri Quran for Young Adults, dan video-video lain.

Lalu negara api menyerang hehe. Alhamdulillah, diketemuin lagi sama teh Ammy yang balik ke Bandung lagi untuk studi S2-nya. Mulai lagi halaqah quran.

***

Sekarang.. udah banyak yang berubah. Tapi semoga masih istiqomah, meski jatuh bangun, berusaha agar hidup dalam naungan quran. Bagaimana agar interaksi dengan quran, tidak cuma horizontal, tapi juga vertikal, mendalam.

Kalau cuma membaca tulisan ini, tanpa tahu kenyataan dibalik layar, mungkin kesannya sudah banyak yang dilakukan. Tapi kalau mau jujur, dan melihat lebih jelas, aku tahu, ada lebih banyak hal yang belum dilakukan. Masih banyak bolong di sana sini. Masih babak belur di banyak sisi. Masih jauh-jauh sekali antara cita, dibandingkan usaha dan doa. Masih harus dikelilingi orang-orang baik, agar tidak lupa semangat yang dulu pernah menyala terang.

Jadi panjang ya? Karena banyak nostalgia dan curcol hehe.

Terakhir, untuk Teh Mentari Pagi, jazakillah khairan~ Sering-sering nulis ya. Aku masih suka nungguin baca tulisan barunya^^ Semoga kapan-kapan bisa bejumpa lagi.

Allahua'lam.

***

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya