Berjumpa Orang-orang Lama
Isabella Kirei
August 27, 2019
0 Comments
Bismillah.
The End.
#fiksi
Hari itu, aku tahu aku akan berjumpa orang-orang lama. Tapi aku tidak tahu, akan berjumpa dengan sosoknya.
Aku mencium tangannya saat berjabat tangan. Ia kemudian menarik tubuhku dan memelukku pelan, kemudian dengan kehebohannya bercuap tentang jumlah tahun yang terlewati tanpa jumpa. Ibu paruh baya itu kini sudah mengenakan kerudung.
"Kenapa ga pernah main ke rumah? Sombong ih," ucapnya, aku hanya tersenyum. Aku pernah kerumahnya, saat persiapan lomba paduan suara antarkelas. Menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah. Aku yang selalu terpengaruh dengan anak-anak kelompok suara dua.
Ia bertanya kabar, rencana menikah, dan pertanyaan standar lain. Aku jawab pendek, dengan senyuman. Aku tahu Ibu itu tidak benar-benar membutuhkan jawabanku. Ada lebih banyak hal yang ia ingin bicarakan ketimbang mendengarkanku.
Ia kini bercerita tentang tinggiku saat itu. Kedua tangannya mengantup wajahku, masih tidak percaya, bocah kecil itu kini sudah menjadi sepertiku saat ini. Sebenarnya aku tidak nyaman, di tempat umum, diperlakukan seperti itu. Tapi aku memakluminya, baginya aku masih kanak-kanak yang dulu ia ingat. Pipiku yang tidak chubby kena 'jewer' berkali-kali. Saat itu aku iseng berpikir, 'apa ibu itu sedang menguji elastisitas pipi gadis seumurku?'
Seorang teman menyelamatku, dan kami pamit. Temanku juga sama seperti ibu itu, lama baru bersua lagi denganku. Ada beberapa hal yang membuatku lebih betah sendiri, meski sebenarnya aku dan mereka tinggal di kota yang sama. Ya... ada beberapa hal.
"Tuh kan, banyak yang kangen... jangan ngilang-ngilang lagi ya?" ucap temanku, saat aku pamit.
"Kalau ada kumpul lagi, dateng ya..."
Aku hanya menunjukkan barisan gigi, karena tertangkap basah, sebelum-sebelumnya aku hanya membaca saja, tanpa pernah berkeinginan bertemu.
***
Berjumpa dengan orang-orang lama seperti masuk ke lorong waktu. Karena setiap orang yang kutemui, memiliki memori tersendiri dalam hidupku. Memori yang berwarna, serta berasa. Warnanya bukan sephia. Dan rasanya, tidak selalu manis, lebih banyak terlalu asin, atau kecut dan sedikit pahit.
The End.