Follow Me

Sunday, September 3, 2017

Pernah Gagal

Bismillah.

Prolog ga penting: cieee yang lagi rajin banget nulis hehe. Di sini iya, tadi medium iya, diary juga rajin. Neng, rajinnya jgn reaktif ya, dijaga ritmenya, istiqomah lebih baik daripada sekali rajin dua kali males. Lanjutin semangatnya, buang rasa malas dan rasa mindernya.

Setiap orang akan merasakannya, pernah gagal. Dari anak kecil sampai orang tua. Dari gagal jalan 10 langkah, karena baru tiga langkah udah jatuh, belum bisa meraih tangan orangtua yang terbuka menantimu berlari ke arahnya. Dari gagal lancar main sepeda, karena saat hendak belok lupa memelankan kayuhan, jadi deh bruk. Sampai gagal-gagal lain.. yang aku sendiri ga bisa mengisi contoh lainnya, mangga diisi masing-masing. *quiz ini Bell? Hehe.
***

Tahukah kamu perbedaan pengalaman pernah gagal di masa balita, kanak-kanak, dewasa, sampai udah tua?

Kalau waktu balita, kita ga punya memorinya. Ya, kita ga ingat dulu berapa kali gagal berdiri, berapa kali gagal jalan, berapa kali gagal nyuapin makanan ke mulut kita sendiri. Memori itu ga keinget lagi, kita cuma tahu dari cerita ibu atau nenek.

bruise - memar
Kegagalan waktu anak kecil, mungkin akan membuat kita marah, sebel, nangis, sedih. Tapi ya cuma segitu aja, habis itu lupa. Kenapa ya? Apa karena waktu kecil kita belum mengenal kata pesimis? Jadi ya, jalani hari lagi. Pernah gagal? Tinggal coba lagi. Seperti dulu waktu belajar naik sepeda, atau belajar main lompat tali.

Kegagalan waktu kita dewasa? Kalau beneran dewasa mah, harusnya pernah gagal membuat diri makin dewasa. Kita mungkin mulai belajar hal-hal yang diluar kemampuan kita, lalu memilih jalan lain. Atau kita mau mencoba lagi, tapi lebih pintar, ga lewat cara yang sama, agar ga jatuh/gagal lagi dengan cara yang sama.

Yang jadi masalah adalah, kegagalan saat tubuh kita dewasa tapi mental kita anak kecil. Memori kita ada, semua kejadian pernah gagal bisa dengan mudah kita ingat-ingat, kadang justru tanpa bermaksud diingat, memorinya muncul aja sewaktu-waktu. Lalu kita menjadi penakut, coward, loser, even before trying. Mentang-mentang pernah gagal, lalu memilih lari, atau tidak mau mencoba lagi.

***

Pertanyaannya, bagaimana caranya, agar pernah gagal kita, tidak menjadi seperti itu? Bagaimana caranya, agar pernah gagal, jadi pembangun karakter dan diri, bukan justru penghancur karakter dan diri.

Sebenarnya aku juga tidak tahu caranya, jawabannya, tipsnya. Yang aku tahu.. saat ini aku cuma bisa menulis tentang ini, tentang pernah gagal yang sebenarnya setiap orang mengalami. Mungkin.. kalau kita tahu dan sadar, bahwa semua orang sama seperti kita, mereka juga pernah gagal, mungkin kita jadi tidak merasa sendirian. Kalau ga merasa sendirian, mungkin kita berani untuk bertanya pada yang lebih berpengalaman. Bagaimana caranya, pernah gagal, namun berani untuk mencoba lagi, hingga berhasil nanti.

Atau kalau kamu belum punya keberanian untuk bertanya, karena takut justru menjadi yang ditanya-tanya. Mungkin berdoa bisa menjadi caranya, ya, berdoa semoga Allah kirimkan caranya, lewat orang yang lebih berpengalaman, atau lewat buku, atau lewat apapun. Lalu sambil nunggu jawaban doa kita, kita beranikan diri beli buku tentang itu, atau tanya ke orang lain tapi lewat anonim, atau apapun. Ikhtiar, berusaha.

***

Kita memang pernah gagal, tapi perlu diingat, kita juga pernah berhasil. Buktinya, kita sekarang bisa jalan, tanpa perlu ada tangan yang menuntun kita. Buktinya, kita sekarang bisa main sepeda, padahal belajarnya dulu banget, 10 tahun ga pernah main, sekarang main lagi bisa. Buktinya.... silahkan diisi masing-masing *balik ke quiz mode. Hehe.

Tapi itu dulu. Iya itu dulu. Kalau mau nerusin list keberhasilan kita sekarang, dan di masa depan, apa berdiam diri aja bisa menambah listnya? Ga kan? Maka sekarang bangun, bangkit, jalan, berlarilah.. (: Tidak mudah memang, tapi BISA. In syaa Allah bisa. Selemah apapun kita, selama backing kita kuat. Sebodoh apapun kita, selama yang mengawasi kita Maha Mengetahui.

Pernah gagal? Iya memang benar. Suatu saat kamu akan bisa dengan percaya diri menceritakan hal tersebut. Mungkin pada anak cucumu, hehe. Atau minimal kepada orang-orang terdekat. Atau ga perlu cerita juga sih.. Curhat ke Allah, Ya Allah dulu aku pernah gagal. Tapi aku ingat Kau kuatkan diriku, Kau lapangkan dadaku, Kau bimbing aku, hingga aku bisa pernah berhasil.

Bye. Semoga bermanfaat. Sleep tight!

Allahua'lam.

***

PS: Baca surat Ad Dhuha

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya