Follow Me

Thursday, October 13, 2016

Memilih Nama Karakter Fiksi

#random

Bismillah.

Jujur salah satu yang membuat saya berhenti menulis, fiksi, dalam kasus ini, adalah karena kesulitan memilih nama. Padahal yang mau saya buat bukan novel tetralogi, atau cerpen ciamik, melainkan cuma fiksi pendek yang rencananya di publish di blog ini. Ceritanya udah ada, plotnya udah, settingnya udah, pesan yang ingin disampaikan sudah, tapi entah mengapa enggan memberi nama, atau sudah coba berbagai nama tapi merasa tidak sreg. Pernah merasakan hal tersebut? Hehe

Aku pernah membaca di sebuah buku tentang panduan menulis fiksi, di dalamnya ada tentang pemberian nama. Katanya sih supaya pembaca mudah mengingat, bedakan nama tokoh yang sering muncul dengan jumlah suku katanya. Misalnya, tokoh utama 1 : Ken, tokoh utama 2: Barbie, tokoh pendukung 1: Callista. See? Urutannya ga harus gitu sih, tapi kalau bisa berbeda jumlah suku katanya, katanya sih biar gampang diingat pembaca. Gatau bener apa ga juga hehe.

***

Menulis ini, awalnya random, trus jadi penasaran dan googling dengan keyword "tips memilih nama karakter fiksi untuk buku kita". Dari sekian banyak pranala, aku memilih tiga link. Berikut ringkasan yang aku dapat dari ketiga sumber tadi:

1. Nama yang unik, yang melanggar tradisi/kebiasaan

Contohnya gunakan nama belakang sebagai nama depan, kalau untuk novel barat yang banyak nama aturannya nama belakang itu nama yang pasaran seperti james, dll *gatau contoh lain wkwk.

Kalau di Indonesia? Mungkin pakai nama dengan satu kata? Indonesia tuh biasanya memberi nama dengan banyak kata, kasih nama yang panjang-panjang, coba aja kalau namanya Nay, sekedar Nay tanpa nama belakang.

Atau mungkin buat nama dengan angka, seperti nama anaknya ustadz Felix. Hehehe. Atau seperti anaknya Karom, setelah nama umum di akhiri dengan huruf? kata? "Hg" yang sampai sekarang aku gatau arti atau maknanya apa, karena ga bertanya juga jadi ga dapet jawaban hehe.

2. Bermain dengan ejaan

Nama yang sama mungkin bisa tapi buatlah dengan ejaan yang berbeda, mungkin kau akan mengingatnya. Tiba-tiba teringat, kalau aku sering menekankan ejaan setiap kali berkenalan dengan orang lain. Double L, tapi ga double s. Isabella, nor issabella, nor isabela. wkwkwk

3. Rajin studi litelatur

Baca buku kumpulan nama, cari diinternet. Niscaya akan kamu temukan nama unik yang menarik hatimu untuk dijadikan nama karakter fiksi di tulisanmu. Bahkan kalau perlu baca kamus bahasa negara lain, seperti mba Sinta Yudisia yang mendapatkan nama Almamuchi dan Karadiza dari hasil adaptasi setelah mengobrak abrik kamus Mongolia dan bahasa Persia. Hebat ya? Ckck jadi malu.

4. Nama-nama itu ada di sekitarmu

Coba lebih teliti menelisik nama teman-temanmu, dari teman SD, SMP, SMA, hingga kuliah, pasti ada nama unik yang menarik hatimu untuk menjadikannya sebagai nama tokoh fiksi di tulisanmu. Teman SDku membuatku menggunakan nama Ariesta sebagai tokoh di cerpen Something Left, pernah juga teman SMA ku namanya kupakai di cerpen yang ga kupublish di sini. Hehe, takut GR soalnya. kkk..
Nama unik kadang-kadang berasal dari teman-teman sendiri, maka berhati-hatilah jadi teman penulis. Setiap pertemuan dengan seseorang akan menjadi bahan baku untuk tulisan mulai nama, curhat, sampai emosi yang ditampilkan. Semakin aneh kamu, semakin senang penulis mendapatkan profile untuk tokohnya.
- wejangan/wanti-wanti dari Mba Sinta Yudisia
5. Manfaatkan Name Generator

Ada banyak penyedia name generator untuk negara tertentu, itu bisa dipakai untuk membuat nama karakter fiksimu. Kalau ada toolsnya kenapa ga dimanfaatkan, bukankah begitu? hehe. Yang ini aku belum pernah coba sih, habis ini deh aku sempatkan coba, just for fun.

***

Sekian, semoga bermanfaat.

Hasta la vista!

Allahua'lam

***

Hasil googling yang aku baca, linknya ada di bawah ini:



No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya