Evaluasi 2019 dan resolusi 2020? Sounds familiar, isn't it? Topik yang memang banyak ditulis siapa saja, baik di blog maupun sosial media, bahkan juga didiskusikan tatap muka di akhir atau awal abad 2020.
2020, angka yang bagus ya? Menulis ini, mengingatkanku akan Doraemon, komik jepang yang terkenal. Sebagai penanda sebuah resolusi juga, bahwa kelak di abad ke 22 akan ada mesin waktu yang mengirim robot kucing ke masa lalu. Iya, masih 2020, masih abad 20, tapi angka dua yang berulang, dan doraemon, mengingatkanku bahwa memiliki visi, membuat resolusi, semua itu harus kita lakukan. Menulisnya tidak wajib, tapi memilikinya, dan menerapkannya itu penting agar hidup tidak merugi. Begitu pula evaluasi, sebagaimana doraemon dikirim ke masa lalu, kita, tanpa harus kembali ke masa lalu, bisa belajar dari kesalahan masa lalu. Asal kita mau mengevaluasinya, merefleksikannya, dan belajar darinya.
Selain karena hal tersebut, aku menulis ini, karena sudah lebih dua tahun saya mengenal gerakan @sabtulis, dan tulisan ini untuk sabtulis.
Sedikit Catatan 2018 + 2019
*warning* bener-bener personal, better skip this one!
Akhir tahun 2018, saya juga buat tulisan evaluasi, isinya singkat, bukan dalam bentuk narasi. Pencapaian dan yang perlu diperbaiki. Tersimpan di draft, dan memang tidak berniat dipublikasi. Tapi untuk hari ini, saya share sebagiannya.
sabtulis, salah satu cerita 2018-ku |
Sekarang sedikit catatan 2019
- nelurin 2 e-book, satu kompilasi tulisan fiksi dari blog, satu lagi ikutan projeknya @sendysaga
- jadi panitia PYC, tes lagi kemampuan public speaking
- kuantitas nulis sabtulis turun, tapi kontribusi di tim superb sabtulis ok
- jadi tim MFA yang kedua kalinya, dan ini membuka pintu kontribusi lain meski kecil
- terhubung lagi dengan temen SMA
- dapet temen yang sering ngajakin olahraga
- FFB selesai, meski tidak maksimal menjadi peserta
Hal yang harus dilakukan ke depannya:
- copas tahun 2018
- menerapkan pelajaran dari FFB
- memutus rantai gajah, membuka kesempatan kolaborasi, aktif dan inisiatif di komunitas
- kirim draft ke penerbit, publish at least one small book.
- kelola blog yang sudah dibuat, rutin diisi. medium, newleaf, daribuku, betterword+ig
- more and more istighfar
- rutinin lagi baca buku, small but consistent, tiap hari harusnya
Bye Masa Lalu, Hi Hari Ini
Menulis evaluasi dan resolusi artinya kita mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu dan menyapa hari ini.
Dengan menulis evaluasi, kita sebenarnya sedang menerima yang telah berlalu, semua, dari yang baik-baik, sampai yang sedikit menyakitkan. Dengan evaluasi kita seolah berbincang dengan diri dan masa lalu kita, tugasmu sudah selesai, aku belajar banyak darimu. Kini kamu tidak perlu menjadi pemberat langkahku. Catatanmu masih ada, dan aku juga bisa melihat ulang, dengan otoritasku. Karena bukan masa lalu yang memiliki-ku, tapi aku yang memiliki masa lalu. Tinta takdir-Nya sudah mengering, dan aku percaya, Allah menuliskan itu agar aku menjadi pribadi yang lebih baik, hamba yang semakin sadar akan peranannya. Allah menuliskan semua itu agar aku menjadi hamba yang sadar tempatnya berdiri, bahwa dunia ini tempat bekerja, dan akhirat tempat menuai. Bahwa dunia ini tempat singgah, dan akhirat tujuan pulang. Semoga Allah menjaga kita dari api neraka, dan memasukkan kita ke jannah-Nya. Aamiin.
Menulis evaluasi dan resolusi artinya kita mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu dan menyapa hari ini.
Dengan menulis resolusi, kita sebenarnya sedang bangun dan sadar, bersiap bekerja hari ini. Bukan mengalir mengikuti arus tapi berjalan dengan rencana dan tujuan yang jelas. Agar tangga-tangga yang kelak kita naiki tidak menjadi sia. Agar kita tidak terbuai distraksi, dan sekedar menjalani rutinitas. Menulis resolusi artinya kita optimis bahwa hari ini akan lebih baik dari hari kemarin. Catatan ini adalah bentuk pengingat, bahwa manusia sering lupa.
Terakhir, sudahkah menulis evaluasi 2019 dan resolusi 2020? It might be a little be late, but it's better than not doing it, right? Jika belum, sempatkan waktumu untuk menuliskannya, tidak harus di blog/sosial media, cukup di buku jurnal harianmu, atau di sebuah kertas yang kemudian ditempel di kamarmu. Semangaat ! Semoga Allah melingkupi hari-harimu dengan keberkahan. Aamiin.
***
Keterangan: Tulisan ini diikutkan dalam gerakan #Sabtulis (Sabtu Menulis). Gerakan membangun habit menulis, minimal sepekan sekali setiap hari sabtu. Membahasakan gagasan, rinai hati, kisah, puisi, dan apapun yang bisa dieja dalam kata.
:) thanks for sharing. Awesome!
ReplyDeletesemoga kapan-kapan diizinkan kopdar ya. Pengen ketemu dan denger suara Yuning^^
Delete