#hikmah
Bismillah.
Ada hikmah mengapa takdir, Allah rahasiakan dari pengetahuan manusia. Ada hikmah mengapa tidak ada teknologi mesin waktu selain di fiksi. Aku tidak akan membicarakan tentang itu. Ada rahasia lain. Rahasia hikmah sebuah kejadian.
Misalkan hari ini kamu kehilangan sebuah benda, sebutlah buku, itu ada hikmahnya kan? Nah... hikmah itu awalnya bersifat rahasia, kita tidak tahu, kalau ga cari tahu. Atau rahasia karena mungkin hikmahnya baru muncul setelah beberapa hari/bulan/tahun.
***
Aku teringat saat aku kehilangan buku biru, aku kira, aku meninggalkannya di mushola GKU Barat. Paginya, sebelum pulang ke purwokerto, aku sempatkan ba'da shubuh ke mushola itu, untuk akhirnya pulang dengan wajah masam karena yang dicari tidak ada di sana. Tapi qadarullah, beberapa waktu kemudian, aku menerima buku itu dari seorang teteh, yang kelak menjadi korwat departemen SPDK Gamais. Superb.
Aku teringat, dua pekan yang lalu, saat tiba-tiba ayahku kasih kabar kalau beliau mau berkunjung ke Bandung. Saat itu, saat dikasih kabar, dan saat seharian beraktifitas bersama ayah, aku belum tahu hikmah apa yang Allah titipkan bersama takdir 'mengejutkan' tersebut. Tapi hari ini.. aku bisa menyebut satu, dua hikmah yang aku rasakan ba'da kunjungan ayah ke Bandung.
Dua kejadian di atas, hikmahnya sebenarnya sifatnya personal. Mungkin saja bukan hikmah utama yang Allah ingin tunjukkan. Karena toh, hikmah suatu kejadian itu sifatnya rahasia. Seperti bawang merah? Berlapis-lapis? Mungkin kita bisa menebak satu dua hikmah, tapi bisa jadi.. ada hal lain yang ingin Allah tunjukkan pada kita. Kita saja yang belum tahu, karena hikmah tadi masih rahasia.
***
Sekarang.. aku cuma bisa mengeja hikmah. Hikmah mengapa sesuatu hilang. Hikmah mengapa seseorang menjadi temanku. Hikmah mengapa pertanyaan itu ditujukan untukku.
Sekarang... masih ada hikmah yang tidak bisa kuraih. Meski aku berjinjit untuk memetiknya, di ujung tangkai terendah. Masih belum bisa memetiknya, karena aku masih kecil.. masih seperti anak kecil, yang belum tahu banyak hal, yang mungkin belum bisa mengerti maksudnya, jika rahasia itu diberikan padaku.
Rahasia.. Rahasia dariNya. Apapun itu. Izinkan aku belajar, untuk menerimanya sebagai rahasia terindah, dengan menjaga prasangka baik kepada-Nya. (Dia) yang mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, dan mengetahui apa yang disembunyikan dan yang diperlihatkan. Dan Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya