Follow Me

Monday, April 3, 2017

Mendung: Pertanda Hujan?

#fiksi

Bismillah.

awan gelap
Seekor kucing kecil melingkarkan badannya, lebih rapat lagi. Angin dingin memang berhembus disekitarnya, membuat tidurnya sedikit terganggu. Seorang manusia melihatnya, kemudia ia perlahan duduk di samping kucing tersebut. Sang kucing membuka matanya pelan, sadar ada kehadiran makhluk lain, sebentar, lalu kembali menutup matanya. Kedua mata manusia tersebut masih lekat melihat sosok kucing kecil di sebelah kanannya, terlihat gerakan kulitnya, yang memperlihatkan kucing kecil itu bernafas. Laki-kaki kecilnya tersembunyi, saking eratnya kucing itu melingkarkan tubuhnya. Sang manusia tetiba merasa getaran aneh di dadanya, ia bertanya-tanya, apa kucing itu sedang tidak enak badan? Apakah ia sedang menggigil? Lintasan pikiran itu membuatnya membuka tasnya, mencari-cari alat, yang mungkin bisa menghilangkan dingin, atau setidaknya menguranginya. Tidak ada kain, hanya ada tissue, buku tulis, dan laptop.

Langit sore itu begitu kelabu, angin dingin berhembus kencang. Sang manusia saja, yang tidak memakai jaket, merasa dingin, apalagi kucing kecil di sampingnya. Manusia tadi akhirnya mengambil buku tulis 48 halaman yang sebagian besarnya berisi coretan tinta. Dibukanya buku tersebut di halaman tengahnya, perlahan, ia telungkupkan bukunya di atas kucing cilik itu. Anehnya, kucing tadi tidak membuka matanya karena kaget, ia justru semakin terlihat pulas dalam tidurnya.

'Is it warmer now?' tanya sang manusia dalam hati, seolah berbicara pada kucing kecil yang terlelap.

Sebuah dering pesan masuk, mengagetkan manusia tadi, yang segera men-silent deringnya, berharap tidak mengganggu tidur si kucing. Membaca pesan di layar gadgetnya, wajahnya ikut kelabu.

'I have to go...' pamit sang manusia, masih dalam hati. Dengan berat hati ia mengangkat buku tulisnya, mengelus kucing itu, sebelum akhirnya beranjak pergi.

***

"Tumben telat," tanya temannya. Ia menarik kedua ujung bibirnya hambar, kemudian bercerita tentang kucing yang tadi ia temui.

"Loreng abu hitam kan? Dia jam segitu memang biasa bobo kok, banyak bobo.. ga usah khawatir" ucap temannya yang memang lebih sering ke tempat tersebut.

"Aku aja ya yang lagi mellow? Jadi ngeliat kucing itu mikirnya yang mellow-mellow?"

"Hmm" jawab temannya.

Percakapan mereka terhenti oleh adzan ashar dan hujan yang suaranya beriringan.

"Alhamdulillah..." ucap mereka berdua berbarengan.

Ia memandangat langit gelap, yang meluruhkan air hujan. Awan kelabu itu, kini luruh jadi air. Air, yang semoga membawa manfaat bagi bumi dan isinya. Langit gelap mendung memang sering kali membuat hati yang kalut semakin kelabu. Kalau langit gelap itu pertanda hujan, maka itu rahmat dari Allah. Tapi sayangnya, langit kelabu tidak selalu pertanda hujan....

"Ayo ambil wudhu..." ucap temannya menghentikan lintasan pikirannya. Ia berjalan menuju tempat wudhu, sembari melafalkan doa setelah adzan.

"Tentang mendung", ucapnya membuat temannya memperlambat laju langkah, "kamu ingat kaum yang durhaka kepada Allah? Mereka yang dilanda kekeringan, mereka menunggu hujan, sampai suatu hari langit di negeri mereka begitu gelap, dan mereka berbondong-bondong keluar rumah mengira akan turun hujan...."

".... ternyata yang turun bukan hujan, melainkan azab dari Allah." lanjut temannya, "itulah kenapa ada orang yang mencintai hujan tapi ketika mendung, mereka justru dipenuhi dengan rasa khawatir."

Ia mengangguk. "Mendung tadi adalah pertanda hujan..."

"Lanjut nanti aja bahas mendung, hujan dan kawan-kawannya," sela temannya, "duluan ya.. harus segera wudhu dan banyak-banyak doa".

Ia tersenyum melihat temannya. "Waktu diijabah doa, berbarengan, jumat, hujan, dan di antara dua adzan." ujarnya pada dirinya sendiri, lalu berlari mengejar temannya.

The End.
***

PS: Kenapa cari nama tokoh susah sih??? Aaaaa... nulisnya gemes pengen ngasih nama tapi ga ada ide nama. Trus jadi ga jelas harus nyebut pakai kata apa. Bagian pertama okelah, kan tokohnya manusia dan kucing, bagian kedua ada dua manusia, masa mau disebut manusia pertama dan kedua?? aaa.. Kalau ada ide nama kasih tahu ya, ntar aku ganti. Buat dua nama, bebas gendernya apa. Tapi harus sama gendernya baik orang pertama maupun orang kedua. PS ini akan dihapus kalau sudah ada ide nama hehe.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya