Follow Me

Wednesday, April 19, 2017

Sistem Menulis

#blogwalking

Bismillah.
Most writers struggle with getting their writing done for one surprising reason. They think writing is a one-step process, when in fact, it’s a three-step process.

What we call “writing” is actually made up of three distinct activities: coming up with ideas, turning those ideas into drafts, and then editing those drafts into publishable pieces.
- Jeff Goins, The System I Used to Write 5 Books and Over 1000 Blog Posts
***

Lengkapnya baca di link di atas ya. Saya mau cerita kemiripan dan perbedaan sistem yang ditulis di sana, dan yang saya lakukan.

#warning panjang tulisannya#

Jadi, di sana.. ditulis kalau ada tiga langkah, atau tiga paket yang dilakukan. Ide, proses menulis, dan editing (termasuk publish). Aku banyak setuju sih. Soalnya saya juga sering melakukan tiga hal tersebut. Bahkan dulu.. saya punya satu file khusus yang berisi kumpulan ide yang bisa dijadikan tulisan. Sayangnya, file-nya sudah tidak bisa diakses, dan praktiknya.. mayoritas berakhir di file itu saja, tidak sampai ditulis di blog ini.

Mungkin setiap orang berbeda-beda sistem menulisnya. Untuk saya, mengumpulkan kumpulan ide di satu tempat tidak efektif. Sekarang ini.. saya lebih merasa efektif meletakkan ide-ide menulis di berbagai tempat. Kadang saya menulis di sini, sebagai draft, terkadang cuma judul, kadang beberapa kalimat tanpa judul. Kadang saya menulis di satu buku tulis yang setiap hari saya bawa, di halaman-halaman penuh coretan, di sana salah satunya ada ide-ide yang saya temui di keseharian. Kadang, kalau sedang mood menulis, saya cari-cari idenya di buku itu. Kadang saya juga tulis ide di chatting-an dengan teman. Atau bisa jadi percakapan dengan teman di chat itu idenya, jadi ga perlu saya tulis. Kadang juga.. cuma saya simpan di otak, meski yang satu ini tidak dianjurkan.

Proses kedua, praktik menulis draft. Ini saya lakukan kalau sedang mood nulis. Saya sangat moody, kadang kalau dipaksa.. hasilnya pasti acak-acakan dan berakhir di draft. Atau hasilnya panjang tapi akhirnya, Ctrl+A dan backspace jadi penghilang jejak. Intinya, kalau mood nulis sedang naik, mau saya di depan laptop atau tidak, saya pasti menulis. Kalau ada laptop dan internet saya tulis di sini, kalau tanpa internet, di OneNote. Kalau tidak ada laptop, saya biasanya cari-cari pena dan kertas, biasanya selalu ada di tas, atau kalau tidak ada, bisa minta ke orang terdekat atau beli pena dan kertas. Kadang di hp juga iya, tapi seringnya kalau via hp, berarti saya menulis di blog magicofrain, berupa puisi atau paragraf pendek. Meski ada aplikasi note di hp, entah mengapa, kalau ga ada laptop saya lebih prefer menulis di kertas.

Proses ketiga, editing dan publish. Ini proses yang hampir tidak pernah saya lakukan. Seringnya, habis nulis langsung publish, meski beberapa saat kemudian ada kemungkinan back to draft, dan menghapus bagian yang ternyata tidak perlu di-publish. Ini saya masih belajar, harus diingatkan. Tapi meski jarang, ada juga tulisan yang melewati proses ketiga ini. Biasanya tulisan-tulisan yang entah mengapa proses menulisnya tidak sekali, jadi berulang kali disimpan lagi di draft karena belum selesai dan dirasa kurang. Karena berkali-kali buka dan nulis, maka pasti akan ada editan. Contohnya tulisan berjudul Rahasia! yang baru-baru saya publish. Aslinya hendak di-publish tanggal 7 April, tapi karena suatu hal (koneksi internet) tidak jadi di-publish. Trus sebenarnya sebelum tanggal 17 saya beberapa kali buka dan mikir apakah tulisan ini pantas di-publish? Aslinya lebih banyak curhatnya, dan saya pikir, mengapa koneksi jumat saat itu tidak ada, karena tidak diizinkan Allah untuk di-publish hehe. Jadi deh, alesan.. cuma dibuka aja dan disimpan di draft tanpa ada perubahan sampai sepuluh hari terlewat. Tapi akhirnya di-publish juga, dengan sedikit perubahan.

***

Panjang ya? Hehe.. Itu yang normal. Ada sistem lain yang ga normal. Maksudku sistem menulis blogwalking. Itu biasanya lebih cepat daripada proses diatas. Ini prosesnya:

Baca feed tulisan blogger lain

Daftar bacaan di Blogger salah satu pendukungnya. Kalau di Wordpress atau medium juga ada, dan itu membantu juga. Medium tulisannya udah dipilihkan, jadi tanpa kita banyak follow, kita bisa baca macem-macem tulisan yang topiknya kita sukai (ditanyakan saat membuat akun). Kalau di Blogger/Wordpress harus yang kita follow bukan sih? Kalau blogger iya, kalau wordpress saya kurang tahu. Semakin banyak yang di follow makin baik, ah.. ada Tumblr juga. Itu juga bagus.

Pilih yang akan dikutip

Dari sekian banyak tulisan yang dibaca, pasti ada lah.. minimal satu yang berhasil berkesan dan membuatmu ingin mengutipnya/sharing hal yang kamu dapat dari sana. Nah... pilih deh tulisan di blog mana, trus pilih juga paragraf/kalimat yang ingin kamu kutip.

Mulai menulis blogwalking

Sederhananya, buat judul, bisa disamakan dengan judul tulisan yang kamu kutip, bisa juga beda. Ah.. bagi yang suka bingung nulis judul, dulu saya pernah buat tulisan tips membuat judul di blog ini. Oh ya, jadi kangen laman Daftar Isi. Sekarang sudah ga ada, tapi kalau mau lihat contoh-contoh judul tulisan bisa lihat di archieve blog ini.

Judul sudah, habis itu bisa langsung ke kutipan, atau kamu buat sendiri kalimat/paragraf pembuka. Sertakan sumber setelah kutipan, biar pembaca blogmu bisa ikutan blogwalking dan baca tulisan lengkapnya. Trus kalau perlu, kamu bisa tambahkan komentarmu tentang tulisan tersebut, atau apa yang kamu dapat di sana, atau apa yang kamu ingin tambahkan atau tulisan itu mengingatkanmu untuk apa dll.

Selesai!

Udah selesai, tinggal di publish. Oh ya, kenapa tulisan di blog ini banyak blogwalkingnya? Aku terinspirasi dari fasilitas reblog-nya Tumblr dan Wordpress sih. Suka aja, satu orang me-reblog tulisan orang lain, lalu menambahkan kata-katanya sendiri. Trus... selain itu, aku paham sekali kalau komentar itu lebih mudah daripada membuat konten baru. Yang ini hiks. Malu.. tapi itu kenyataan. Kenapa di sosmed semacam Facebook/Youtube/Instagram dll ada kolom komentar dan banyak yang komentar? Dari yang penting sampai ga penting, dari yang nyambung sampai yang tidak nyambung/spam. Karena kenyataannya.. manusia suka berkomentar.


Berkomentar itu baik, kalau isi komentarnya juga baik, bukan judging atau hal-hal lain yang buruk. Tapi ya.. kalau bisa dikurangi kebiasaan komentar. Kalau ga penting lebih baik ga ada. Itulah mengapa.. saya meminta pembaca untuk menuju link blogwalking dan tidak meneruskan baca tulisan sampai akhir. Karena.. komentar biasanya lebih remeh temeh, ketimbang konten asli. Bener kan? J

***

Uaah.. panjangnya. Semoga diriku, dan siapapun di luar sana semangat menulis. Setiap orang bisa memiliki sistem menulisnya sendiri, yang paling nyaman dan pas untuk dirinya. Yang penting.. aku, kamu, mereka, dia, dan siapapun.. tetap semangat menulis. Menulis yang baik-baik tentunya.

Menulis.... menulis.. menulis.. semangat menulis! Dan membaca juga~

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya