Follow Me

Friday, August 25, 2017

Nightmare in Juicy Life

Bismillah.

#fiksi

Aku yang saat itu masih terbangun karena tugas menulis paper deadline-nya besok pagi, sejenak istirahat, melepas earphone dan menegak air putih hangat. Kulihat sejenak Tita roomate-ku yang sudah lebih dari 4 jam tidur, kemudian aku kembali memandang layar, skimming membaca dari paragraf awal paper. Terdengar nafas berat dari tempat tidur Tita, beserta suara tidak jelas, membuatku meninggalkan layar dan mengusap bahu Tita pelan. Kelopak mata Tita terbuka, ia segera berusaha bangun sembari berusaha mengatur nafasnya. Aku memberikan segelas air hangat, ia menerima dengan tangan kanannya, namun tak segera meminumnya. Pandangannya masih sedikit terhempas rasa kantuk, dahinya yang sedikit berkeringat itu berkerut seolah memikirkan isi mimpi buruknya barusan.

"Mimpi buruk lagi?" tanyaku. Tita menoleh, seolah sebelumnya tidak sadar aku ada di sampingnya. Aku menuntun tangan kanannya untuk mendekatkatkan gelas ke bibirnya.

"Air hangat," ucapku. Ia menegak, satu dua, berhenti, kemudian lanjut satu dua, sampai air di gelas kecil itu habis.

"Ga papa kan?" tanyaku khawatir. Mengingat beberapa malam ini Tita selalu terbangun dalam keadaan seperti ini.

"Aku mau ke air dulu Sin," ucapnya tak menjawab pertanyaanku. Biasa. Tita memang selalu begitu, terlalu introvert sampai sering membuatku frustasi.

***

"Ga tidur lagi?" tanyaku saat melihat Tita justru duduk di sampingku dan mulai membuka laptopnya. Ia menjawab dengan gelengan, emhem bernada 'tidak', dan senyum. Aku kemudian mengingatkannya, kalau shubuh masih 4 jam lagi.

"Why? Ga boleh? Aku mau nemenin Sintia nge-deadline." godanya. Aku terdiam, kesindir karena aku tipe yang selalu mengerjakan tugas/sesuatu jika sudah mepet waktu tenggatnya. Melihat ekspresi wajahku, ia menjulurkan lidahnya dan kami pun bertukar tawa kecil.

***

"Nulis apa?" tanyaku melihat layar Tita menampilkan layout blognya.

"Nightmare", jawabnya singkat. Aku minta penjelasan lebih, apa dia menceritakan mimpi buruknya akhir-akhir ini? atau tentang tips supaya ga mimpi buruk? atau tentang tips supaya bisa lupa mimpi buruk? atau apa?

"That nightmare is better, far better than a bad reality", jawabnya dalam bahasa inggris. Tita memang mahasiswa jurusan Sastra Inggris, dua tahun jadi roomate-nya berhasil menaikkan kemampuan listening-ku dan menambah kosa kata baru juga.

"Jujur deh, kamu pasti lagi banyak pikiran dan stress? Makanya sampai kebawa mimpi mulu," tanyaku penasaran.

"I'm not gonna lie, I do have many this inside my head that are hitting and kicking my mind." jawabmu, tanpa memberi hint sama sekali tentang masalah apa kali ini yang membuatnya sebegitunya.

"Trus apa lagi isi tulisannya?" tanyaku menyerah memancing Tita untuk bisa bercerita padaku. Tangannya naik keatas pundaknya, seolah menjawab 'who knows, atau gatau'.

"Selesaiin deadline tugasmu, habis itu baca blogku," lanjutmu sambil tersenyum.

***


Juicy Life
sometimes it's sour, but also sweet, and that's what makes life delicious

Kubaca judul judul dan subtitle blog milik Tita yang sudah aku hafal karena hampir setiap hari aku kunjungi. Postingan terbaru berjudul Nightmare, kubaca baris demi baris, terkadang aku buka kamus di ponselku kalau ada kata-kata yang baru kukenali. Aku kemudian tersenyum dan menyalin salah satu quotes dari sana, untuk dijadikan status sosmedku, tentu dengan menyertakan sumber.

"Nightmare is annoying and will always annoy you. Cause it disturbs your sleep, makes you can't sleep awhile after it. But nightmare is maybe the good things for your sleep -what?-. Ya, I'm not writing it wrong. It's good for you, cause you have slept so much. The nightmare is forcing you to wake up and come back to reality. The nightmare is forcing you to wake up, take a wudhu' and standing in front of your Lord. It's been so long since you sleep and forget your Lord. It's been so long since you're sleeping on your sins. Maybe the nightmare is saying to you, 'Wake up girl! Go chase your dream, work your dream. Wake up man! Your Lord is waiting you to come back to Him'.
Last but not least, maybe someday you have a nightmare, what you say is not Astaghfirullah, maybe it's Alhamdulillah. I don't care if it's nightmare or a good dream, as long as it leads me to You, Allah azza wa jall, I'm okay. Cause sure, this nightmare is far better, far far better than the fire of Your Hell. Ya Muhaimin, protect me, and keep me away from the Hell fire. Aamiin." 
- from Juicy Life, "Nightmare Might Be Better For You"
The End.

***

PS: Maaf kalau bahasa inggrisnya banyak yang salah. Koreksi dan komen diterima, tulis aja dibawah ini.. makasih. *waah.. lama banget rasanya ga nulis fiksi hehe, jadi heboh sendiri

1 comment:

ditunggu komentarnya