Bismillah.
Sequel dari tulisan, bisakah kita memberi yang tidak kita miliki?
Dulu, titik tekannya pada kepemilikan. Barangkali memang kita tidak memilikinya sehingga sangat sulit untuk memberi atau tidak bisa memberi. Seperti itu.
Sequel dari tulisan, bisakah kita memberi yang tidak kita miliki?
Dulu, titik tekannya pada kepemilikan. Barangkali memang kita tidak memilikinya sehingga sangat sulit untuk memberi atau tidak bisa memberi. Seperti itu.
Kali ini, bukan tentang kepemilikan. Tapi sebaliknya, ketika kita memiliki, seharusnya bisa memberi. Tapi justru, kita 'tidak diizinkan' memberi.
Misalnya, anak kecil yang menginginkan permen, kita punya permen, tapi qadarullah anak kecil itu meminta ke orang lain bukan ke kita. Atau ia meminta ke kita, tapi karena telinga kita tersumbat earphone, kita jadi tidak mendengarnya. Kesempatan memberi itu hilang, mungkin memang sudah ditaqdirkan Allah, bisa juga.. kita-nya saja yang salah, tidak bisa mengambil kesempatan untuk memberi.
Saat itu terjadi, alasannya apa ya? Kenapa kita tidak diizinkan memberi? Kenapa, kita terlambat dan kehilangan kesempatan untuk memberi. Kenapa bukan kita yang diberi kesempatan memberi? Kenapa saat kita memiliki, kita justru kehilangan momen tersebut?
Saat itu terjadi, alasannya apa ya? Kenapa kita tidak diizinkan memberi? Kenapa, kita terlambat dan kehilangan kesempatan untuk memberi. Kenapa bukan kita yang diberi kesempatan memberi? Kenapa saat kita memiliki, kita justru kehilangan momen tersebut?
Mungkin kondisi hati sedang begitu parah, sehingga hubungan dengan Allah juga tidak baik, dan ini efeknya juga dengan hubungan dengan manusia. Mungkin memang rezeki orang lain, bukan lewat tangan kita. Mungkin kebaikan kecil memberi itu, tidak bisa kita lakukan karena kita tidak pantas melakukannya.
Kalau 'memberi' disini tentang tulisan, mungkin aku akan bersyukur. Kalau kita tidak diizinkan menulis hal baik saat hati sedang terendam dosa, mungkin itu hal baik. Setidaknya, kita tidak menulis hal-hal yang bisa jadi berupa dusta. Setidaknya, kita bukan termasuk yang orang yang dimurkai Allah. Ya, aku berharap, semoga aku tidak diizinkan Allah memposting tulisan yang "sekedar tulisan".
Tapi kalau 'memberi' di sini tentang hal lain, semoga aku segera menyadarinya, sehingga tidak terlalu terlambat dan bisa segera memberi yang kita miliki. Karena bisa jadi, itu satu hal baik yang baru bisa kita lakukan saat itu. Karena bisa jadi itu hal baik yang bisa membantu kita melakukan hal-hal baik lainnya.
***
***
One day, you miss the chance to give what you have. And maybe you regret it, maybe you ask yourself, how bad is your heart so He didn't allow you to give. And you reflect to yourself, trying to fix your mistakes, take a step by step toward Him. And then maybe, He will give you another chance to give. Cause you know, and you must know, that He will never close the door for you.
Saat kesempatan itu hadir lagi, kau diberi kesempatan untuk memberi. Saat itu.. jangan menunda, segera bergegas menyambutnya. J
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya