Kalimat Pembuka Tulisan Fiksi
Isabella Kirei
February 25, 2020
0 Comments
Bismillah.
Suara gemuruh petir bergerak diantara awan, menyebar melalui udara dan rintik kecil hujan, tanpa perlu membuka pintu kamar yang terkunci, suara itu masuk dan menggetarkan gendang telinga.
***
Bagaimana pembuka tulisan ini? Sudah seperti awal tulisan fiksi yang membosankan? Hehe. Dulu waktu SMA, aku diberitahu guru Bahasa Indonesiaku, bahwa cerpen yang bagus itu, bukan dimulai dengan gambaran cuara. Tapi seharusnya langsung sebuah gebrakan, kemudian baru menceritakan detail situasi setting dan karakter. Aku sampai saat ini, masih belum bisa membuat pembuka tulisan fiksi yang bagus hehe.
Kenapa bahas fiksi? Karena di grup 1m1c ada kabar gembira kerjasama dengan linetoday. Jadi yang setoran tulisan fiksi ke 1m1c bisa ada kesempatan masuk ke linetoday.
Begitu.. trus aku jadi bertanya-tanya, kapan lagi aku menulis fiksi? Terakhir... bulan januari, belum lama ternyata. Aku masih menulis fiksi memang, tapi bukan cerpen, hanya flash fiction. Bedanya apa, cerpen itu cerita pendek, artinya plotnya lengkap. Ada permulaan, konflik, dan antiklimaks atau penyelesaian. Flash fiction, fiksi superpendek, hanya sepotong scene, belum bisa dibilang cerita karena tidak lengkap. Kalau cerpen pembangunan karakternya penting, kalau flash fiction ga perlu. Bisa jadi karakternya tanpa nama. Bisa jadi hanya berisi dialog, atau monolog. Sekejap, lalu selesai.
Menulis ini, entah mengapa mengingatkanku pada sebuah buku. Buku unik yang disusun oleh Kartini F. Astuti? Ada yang familiar dengan nama ini? Hehe. Beberapa pekan yang lalu aku membaca sebagian isi "Rahasia agar Tak Dilupakan", takjub dengan konsep bukunya. Isinya story telling, mirip fiksi, tapi bukan fiksi. Dan gaya menceritakannya, dari sudut pandang orang kedua. Membaca buku itu, aku jadi bertanya-tanya, bisakah aku menerbitkan buku yang berisi kumpulan tulisan flash fiction-ku? Tapi bagaimana merajutnya agar terlihat menyatu? Hmm.. I think I need an editor. Mengumpulkan tulisan itu mudah, karena di sini sudah lebih dari 1000 post, memilahnya juga relatif mudah. Tapi merangkainya agar jadi satu buku dengan satu tema, atau beda tema tapi alurnya mengalir, itu beda urusan. Hehe. I need help, but I don't know how to ask for help. Ah, bukan tidak tahu. Tapi... hmm
Jadi curcol ya? Hehe. Anyway... mari menulis fiksi lagi. Bahannya sudah ada kan? Tinggal ditulis dalam sepotong cerita.
Semangat menulis~