Follow Me

Thursday, June 25, 2020

Mengikuti Give Away

Bismillah.
Ada yang suka ikutan give away?
***

Aku sebenernya ga terlalu tertarik dengan event give away. Beberapa kali dimention teman untuk event give away. Paham salah satu tujuan give away untuk promosi dan marketing. Tahu juga, kalau sistemnya cuma-cuma, "ga ngelakuin banyak hal" tapi bisa punya kesempatan untuk dapet hadiah. Tapi ya gitu, sering cuek dan ragu untuk ikutan.

Berbeda sama kakakku. FYI, I usually called her, Mba Ita. Mba Ita termasuk orang yang rajin banget ikutan give away, ngerjain kuis, dll. Ga cuma yang di ig, tapi juga di grup wa supermom, atau apalah itu nama grupnya. hehe. Yang namanya give away itu kan sebenernya kemungkinan dapetnya kecil ya? Jadi logikanya bakal lebih banyak gagal dapet. Tapi entah dari berapa kali yang gagal dapet, Mba Ita menurutku termasuk yang masih semangat dan hasilnya berbuah juga. Kok aku bisa tahu? Soalnya, kakakku dan keluarganya sekarang tinggal di Kupang, Nusa Tenggara Timur. Dan biasanya hadiah-hadiah give away dikirim ke Purwokerto. Mulai dari buku, gamis, sampai makanan. Masih inget waktu ada 2 paket sambel hasil give away yang diikuti kakakku. Aku yang fotoin kalau paketannya udah sampai, juga ngasih testimoni rasa sambelnya.

***

Judulnya mengikuti give away, jadi aku mau cerita dua kali aku ikut give away dan gagal hehe. Ditulis, selain buat menambah kuantitas tulisan bulan Juni 2020 di blog ini, juga karena lewat dua pengalaman ini ada beberapa hal yang aku sadari. Nanti aku tulis di akhir in syaa Allah.

Pertama, Give Away Heal Yourself



Ramadhan 2019, Teh Novie nulis serial heal yourself. Trus di akhir, ada event give away. Oh iya, ini sebelum buku Heal Yourself-nya Teh Novie terbit. Jadi hadiahnya bukan buku Heal Yourself, tapi paket buku Menata Kala sama buku Forgiveness Therapy. Syaratnya juga gampang, cuma ngisi form, semacam feedback dari serial heal yourself dan melengkapi cerita. ini idenya keren. Jadi Teh Novie kasih cerita gitu, kita disuruh melengkapi bagian depan, tengah atau belakang. Di form diberitahu, kalau cerita yang terpilih, mungkin dipakai untuk buku Heal Yourself. Aku waktu itu ngisinya pakai cerita tentang tirai gradasi biru-putih, habisnya settingan mirip sih hehe. Pas pengumuman, dan baca cerita yang akhirnya dipakai, aku nyadar banget, oh.. pantesan aku ga kepilih hehehe.

Seseorang sedang duduk di balik jendela. Seluruh ruang ditutupnya rapat-rapat sebab ia tidak ingin satu sosok pun mengetahui keberadaannya. Tangisnya menggema dalam diam, menggaung tanpa kata-kata. Pikirnya berkelana pada berbagai kilasan masa ketika ia dilupakan, ditinggalkan, dilukai, juga dikhianati hingga ia merasa kehilangan dirinya sendiri. 
Kamu tahu, nampaknya ia sedang benar-benar membutuhkan sosok teman yang berbesar hati mendengarkan, menyapa perasaan, menemani berjuang, dan membantunya mengurai benang-benang kusut dari dalam kepalanya yang berjuntaian. “Siapakah dia? 
Mendengarnya sekilas, mengapa aku begitu ingin memeluk dan duduk disampingnya seraya mendengar cerita-ceritanya?” Mungkin itu tanyamu dalam hati. Bukankah begitu?
Sekarang, berjalanlah ke arah cermin lalu pandangilah sesosok wajah yang ada disana. 
Pandanglah ia lekat-lekat, kamu akan mendapati seorang manusia yang, tanpa ia sadari, hati dan jiwanya istimewa sebab dirinya begitu berharga. Hanya saja, kabut-kabut luka membuat pandangannya kabur terhadap semua keistimewaan yang dimilikinya. Alih-alih merasa istimewa, ia sedang terkurung dan terkungkung oleh lukanya, beberapa bahkan tak ia mengerti sebabnya. 
Siapakah dia? Sayang, kurasa kita sudah sama-sama tahu jawabannya. Maukah kamu menemaninya berjuang? Maukah kamu mendukungnya berdamai? Maukah kamu membuatnya percaya lagi bahwa Rabbnya sangat mencintainya?
- Semacam prolog dari buku Heal Yourself-nya Teh Novie Octaviane Mufti 

Kedua, Give Away @premarriagetalk

Yang ini belum lama sih. Hadiah notebook gitu. And I loved notebook. Apalagi akhir-akhir ini ngerasa bersyukur dulu pernah beli notebook dari gamais, pesen dua, tapi krn katanya salah produksi akhirnya pesenan yang satu lagi dibalikin uangnya. Emang jodohnya cuma sama yang satu ini.


Oh ya, yang aku salah di give away ini. Syaratnya. Jadikan disuruh share salah satu post dari @premarriagetalk, trus ditambahin insight plus feedback tentang akun premarriagetalk. Tapi.. instead of share, trus nambahin teks manual di story ig, aku malahan buat desain tersendiri. Ketahuan banget belum lama jadi anak ig hehe. Nanti aku buat postingan tersendiri ya, post mana yang kupilih dan tambahan tulisanku/insightnya.

***

Pelajaran dari Giveaway

Yang pertama, kalau ternyata give away bisa jadi cara marketing yang bagus. Ini sebenernya pelajaran dari give away lain sih. Give away yang booming dikalangan ibu-ibu. Itu loh yang hadiahnya uang cash satu juta. Hehe. Banyak banget soalnya yang ikutan give away itu di sekitarku, kan aku jadi penasaran, itu akun apa sih? produk apa sih yang dijual? Jadi kepo ig-nya, kenal brand juga produk yang dijualnya. Nah, berhasilkan marketingnya? Bukan cuma nambah jumlah follower. Yang gak follow/ikutan give away pun ikutan penasaran.

Pelajaran yang pertama ini langsung aku coba praktekin di suatu tempat. Kecil-kecilan sih nyoba prakteknya. Tapi semoga berbuah hasil, kan untuk yang ini jualannya bukan sama manusia. ^^ifyouknowwhatimean^^

Pelajaran yang kedua, ternyata kalau beneran pengen hadiahnya, syarat-syarat give away jadi hal yang kecil banget. Aku jujur aja segan untuk giveaway karena aku di ig amleng-amleng aja. Maksudnya kaya gak aktif. Followernya dan followingnya juga cuma dikit. Masa tiba-tiba mention temen di event giveaway sih? Tapi.. pas healyourself, aku beneran tertarik pengen dapet paket buku gratisan yang ditawarkan. Ditambahlagi konten healyourself yang positif dan worth it buat di sebar kebanyak orang.

Yang kedua juga gitu, meski aku ga rajin baca tulisan-tulisan dari akun premarriagetalk ga tertarik beli bukunya, juga ga tertarik ikutan kelas-kelasnya, tapi karena notebook. Rasanya ringan untuk memilih salah satu post. Aku jadi ngelihat sekilas feed di marriagetalk, nemu yang unik dan bisa dikasih insight tambahan. Pokoknya kalau kita udah kuat strong why-nya, batu-batu penghalang di jalan jadi mudah hehe. Dan memang, mayoritas giveaway syaratnya mudah hehe. Ga mungkin dipersulit karena yang ngadain give away juga inginnya banyak yang ikutan.

Yang ketiga, give away itu ngajarin cara mengontrol ekspektasi. Gimana caranya tetep excited dan berharap Tapi juga ga bergantung ke penyelenggara give away. Secara, kalau rezeki kan ga kemana, jalannya bisa lewat give away, bisa lewat hal lain. Kalau aku alhamdulillah kaya udah prediksi dari awal, ga bakal kepilih jadi pemenang, jadi ga terlalu kecewa. Tapi buat yang berharap banget, mungkin bisa bikin kapok ikutan giveaway. Ini pelajaran harus dipraktekin di semua hal, gimana kita ga berharap banyak ke siapapun dan apapun kecuali ke Allah. Termasuk ke diri sendiri. Untuk yang terakhir ini, ngingetin aku akan sebuah doa, doa supaya Allah ga menyerahkan urusan kita ke diri sendiri. Karena sungguh kita ga mampu, kita sejatinya setiap detik membutuhkan bantuanNya.

Yang keempat, belajar terbiasa gagal. Karena probabilitasnya kecil, banyak ikutan give away bakal ngajarin kita terbiasa gagal. Bahwa gagal dapat giveaway itu biasa. Dari ratusan bahkan ribuan peserta give away, yang gagal bukan cuma kita, tapi hampir semua. Dan... kegagalan itu ga sia-sia. Karena setiap pengalaman biasanya berhias hikmah dan pelajaran untuk dipetik. Kaya tulisan ini nih, lahir lewat pengalaman dua kali gagal dapet give away hehe.

***

Udah panjang tulisannya, udahan ya..~

Oh ya, jangan kaget kalau di postingan selanjutnya gaya bahasaku bakal balik lagi ke supersantai, beda sama gaya bahasa sebelum-sebelumnya. Karena memang ini kejar tayang hehe. Cuma tinggal beberapa hari menuju bulan Juli. Harus nulis cepat, jadi pakai bahasa ternyaman. No editing tentu. Hehe. Mohon maaf atas typo, dll. Semoga kesalahan ejaan, atau campuran bahasa inggris dan indonesia dalam satu kalimat tidak mengurangi pesan utama dari tulisan-tulisan di sini.

Selamat hari kamis. Bye 5!


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya