"Bug", sebuah suara membuat kita menoleh. Seperti suara pukulan, atau sesuatu yang terjatuh. Sesuatu yang membuat kita bangkit dari duduk dan menengok, darimana asal suara itu, ada apa?
***
Beberapa waktu yang lalu aku sempat bertanya-tanya sendiri, mengapa ayat-ayat terakhir di surat At Tahrim menggunakan kata dharaba sebelum memberikan permisalan. Soalnya setahuku dharaba itu artinya memukul. Aku inget soalnya, humornya ustadz Nouman waktu bilang, orang yang islamophobic bisa makin phobia kalau masuk kelas bahasa arab dan denger kalau yang kalimat yang diajarkan itu dharaba sama qatala.
Pertanyaan tentang penggunaan dharaba untuk permisalan itu mengendap saja, ga aku cari jawabannya. Sampai ada diskusi tentang perumpamaan dalam Quran di grup Whatsapp NAKID yang baru. Diskusinya tentang bagaimana Allah sering menggunakan perumpamaan, apa perumpamaan favorit di quran, juga tentang apa hikmah Allah ngasih banyak perumpamaan.
Dari situ, Pak Heru [1] jadi share tulisan dari buku Revive Your Heart yang aku sendiri bahkan ga inget, itu ada di bab berapa atau bahasan tentang ayat mana.
Perumpamaan dari Allah bukan sekedar perumpamaan. Di Revive Your Heart ❤️ dinyatakan:
Not even saying: aʿṭihim mithāl—give them an example. Rather, He says: wa-ḍrib lahum mathalan. What does that mean? Ḍaraba in Arabic means ‘to strike’, and this figure of speech is used in Arabic when you say something that is going to have an impact
Tidak sekadar contoh. Tapi contoh yang memengaruhi. Selanjutnya, ada yang menarik: Ustaz Nouman memberi perumpamaan tentang perumpamaan itu sendiri:
You know when something hits something; it causes a noise, it creates a disruption and everybody’s attention goes that way. If you’re sitting in your office, quietly working and you hear a crash outside . You’re going to look out the window promptly because something hit something else and immediately the noise gets your attention. You’re going to sleep at home and you hear something fall in the kitchen; immediately you think what’s going on over there? Let me go and check what’s happening. The striking of something is actually a cause of attention— khudh al-intibāh minhum— take their attention; grab their attention when you give the example.
- sharing dari Pak Heru dalam diskusi perumpamaan di quran
Dari situ pertanyaan yang tadinya mengendap terjawab. Rasanya kaya ingin ber-Oh dan mengangguk-angguk pelan. It's all make sense now. Saat Allah menggunakan perumpamaan, artinya itu sesuatu yang akan memberi impact, perhatian kita jadi tersita. Ayat tersebut bukan cuma berkata "notice me", tapi lebih dari itu, kita diminta juga untuk memikirkan dan mentadabburinya.
Ceritanya ga sampai di sini. Beberapa minggu berlalu. Pada suatu hari jumat, aku pas baca Al Kahfi. Meski udah pernah baca terjemahnya, kadang tuh, kalau baca tetep aja ga bisa full fokus ke isi ayatnya. Apalagi ayat yang sering dibaca. Tapi... karena pengetahuan kata dharaba ini, pas aku baca ayat wadrib lahum matsalan.. aku jadi berhenti sejenak. As if I can feel it's impact. Habis baca ayatnya, aku baca sekilas tentang perumpamaan 2 pemilik kebun. Trus trus.. saat aku merasa udah selesai impactnya, ternyata Allah masih pengen aku berhenti dan memikirkan lagi, dengan perumpamaan lain setelah kisah 2 pemilik kebun, yang lagi, pakai kata dharaba.
وَٱضْرِبْ لَهُم مَّثَلَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا كَمَآءٍ أَنزَلْنَـٰهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ فَٱخْتَلَطَ بِهِۦ نَبَاتُ ٱلْأَرْضِ فَأَصْبَحَ هَشِيمًۭا تَذْرُوهُ ٱلرِّيَـٰحُ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍۢ مُّقْتَدِرًا
Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Surat Al-Kahfi (18) ayat 45]
**terjemahan versi web Lafzi
Semoga kita termasuk orang-orang yang memahami perumpamaan kehidupan dunia, dan pemahaman itu tercermin dari keseharian kita, prioritas kita, pilihan-pilihan kita. Aamiin
TT Allahummaghfighri. Rabbana la tu-akidzna innasiina au akhtha'na..
***
Terakhir, lewat pengalaman ini, selain belajar tentang penggunaan dharaba sebelum perumpamaan, aku juga diingetin lagi tentang pentingnya belajar bahasa arab.
Kalau satu kosa kata saja, bisa membuat kita membaca dan mendengar suatu ayat dengan perspektif berbeda, apalagi kalau kita paham nahwu, sharaf, balaghah, dll.
Jadi inget salah satu insight materi pertama matrikulasi batch #3 NAKID, bahwa kita ga bisa bahas arab itu ga dosa. Pertanyaannya: sekarang, setelah tahu pentingnya bahasa arab untuk memahami quran, apa kita mau belajar? Melangkah, meski sedikit demi sedikit? [2]
Mari ucapkan bismillah, lalu melangkah. In syaa Allah mudah. Allah sudah menjanjikannya, tinggal kita mau ga menjemput janji tersebut.
Terakhir, Ramadhan memang sudah berlalu. Tapi semoga semangat untuk bermesraan dengan quran masih ada di hati. Semoga hari-hari kita selalu dibersamai Al Quran, bukan di waktu-waktu sisa, tapi kita meluangkan waktu untuk quran. Aamiin.
Allahua'lam.
***
Keterangan:
[1] Pak Heru adalah salah satu anggota Komunitas NAK Indonesia yang sering banget nulis insight dan penjelasan dari bayyinah tv, diolah dengan gaya bercerita dan khas kepenulisannya. Tulisan-tulisannya bisa dibaca di web nakindonesia.com Jujur, aku sering mikir, gimana biar bisa nulis sebanyak itu tentang quran, seolah memang kajian tentang quran udah jadi konsumsi harian, jadi kaya ngalir aja nulisnya. Padahal ya, aku ga tahu behind the scene-nya, pasti butuh usaha, ngeluangin waktu. Sembari menulis keterangan ini ada satu tulisan dari beliau yang saya rekomendasikan, tentang ayat-ayat terakhir surat Al Mulk.
baca ya.. di https://nakindonesia.com/2019/05/20/neraka-yang-hilang-tadabbur-tiga-ayat-terakhir-al-mulk/
Keterangan:
[1] Pak Heru adalah salah satu anggota Komunitas NAK Indonesia yang sering banget nulis insight dan penjelasan dari bayyinah tv, diolah dengan gaya bercerita dan khas kepenulisannya. Tulisan-tulisannya bisa dibaca di web nakindonesia.com Jujur, aku sering mikir, gimana biar bisa nulis sebanyak itu tentang quran, seolah memang kajian tentang quran udah jadi konsumsi harian, jadi kaya ngalir aja nulisnya. Padahal ya, aku ga tahu behind the scene-nya, pasti butuh usaha, ngeluangin waktu. Sembari menulis keterangan ini ada satu tulisan dari beliau yang saya rekomendasikan, tentang ayat-ayat terakhir surat Al Mulk.
baca ya.. di https://nakindonesia.com/2019/05/20/neraka-yang-hilang-tadabbur-tiga-ayat-terakhir-al-mulk/
[2] Di channel Free Quran Education ada course "Understand Quran and Salah the Easy Way", aku br nonton bagian awal, belum smpai yg ke 10. Itu bisa jadi jalan kita belajar bahasa arab, nonton 1 video tiap hari.
Ini link playlistnya https://www.youtube.com/playlist?list=PLwNeHLk_z0aQ7rYXtqXCqlSPE_4qxUkF2
iya na ternyata itu maksudnya. Sesuatu banget kalau kita belajar arti/makna diksi yang digunakakan di Quran.
ReplyDeleteBtw, makasih udah mampir na^^ ga nyangka anna mampir ke blog ini hehe