-Muhasabah Diri-
Bismillah.
Some thought that makes me still awake...
***
Case 1. Ada anak kecil yang ingin sebutir permen, ya sebuah permen. Kita ingin sekali memberinya, tapi sayangnya, kita tidak punya permen itu. Apa mungkin, kita memberikan sesuatu yang tidak kita punya?
Case 2. Seperti teori teko kah? Kita tidak mungkin memberikan air susu, kalau teko kita berisi air teh. Kita tidak mungkin menuangkan cairan apapun, kalau tekonya kosong.
Case 3. Memangnya, apa yang pernah kita miliki? Bukankah sebenarnya semua yang ada di tangan kita, bahkan tangan kita sendiri, bukan milik kita?
***
give the key |
Tiga pemikiran itu membuatku bingung, bertanya pada diri sendiri, sampai akhirnya memilih untuk menuliskannya di sini. Semoga menulis ini bisa membuatku sedikit lebih tenang, bisa membuat otakku sedikit lebih rileks.
Case 1. Kamu mungkin tidak punya permen, tapi kamu bisa mendekat pada anak kecil itu, menyuruhnya menunggu sebentar. Mungkin kamu punya uang, uang yang bisa membeli permen, atau kamu punya teman, yang dia setiap hari bawa permen. Semacam itu. You might don't have it, but you can make effort to help them, so they can get what they need.
Case 2. Isi tekomu teh hijau, tapi yang diinginkan secangkir susu coklat. Kalau kamu benar-benar ingin memberikan secangkir susu coklat, kamu cuma perlu mengganti isi cangkirmu. Diisi susu coklat lah, biar kamu bisa memberikan secangkir susu coklat. Proses pengisiannya memang tidak semudah nulisnya, hehe. Butuh banyak belajar, banyak baca, banyak mencerna, dll.
Case 3. Banyak yang harus di bahas, tapi yang nulis ini pengetahuannya cuma sedikit. Kalau kita tahu bahwa semua dari Allah, tidak pernah menjadi milik kita, seharusnya memberi menjadi hal yang ringan. Tapi kenyataannya, kita diciptakan dengan tabiat kikir, manusia.. umumnya ketika diberi kesulitan mengeluh, dan ketika diberikan kemudahan, ia kikir. Cek surat al ma'arij (70).
Masih case 3. Aku ingat, bagaimana seharusnya bahasa dalam alquran membuat kita malu. Karena Allah meminta kita meminjamkan harta kita. Agar kita yakin, bahwa semua itu akan dikembalikan. Padahal..? milik siapa sebenarnya harta yang ada di hidup kita? Dari Allah kan? TT
Actually, I doubt myself... I can't give cause I never have it right? kechi?? Or is it.. cause I don't deserve to give? I mean.. I should have been tried harder to give right? I just.... I am sorry, cause I don't give what I should give.. cause I think I don't have what you should accept. cause I think... I don't deserve to give.. I...
***
Kalau ada yang salah dari pikiran yang njelimet di otakku, mohon koreksinya ya. Kalau ada yang punya opini lain tentang pertanyaan 'can I give what I never have?' bisa bagi-bagi di komentar.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya