Aku membaca ulang Reclaim Your Heart. Dari halaman belakang.
Sudah lumayan lama memulainya. Tapi belum selesai. Karena aku membaca banyak buku dalam satu waktu.
Kenapa baca ulang? Karena buku lain terasa 'berat' dan cover warna daun kuning buku terjemah Reclaim Your Heart terbitan Zaman begitu eye-catching. Ditambah lagi, aku merasa butuh membaca puisi-puisi di halaman belakang buku ini. Gak kupahami semuanya memang, puisi dibaca bukan untuk dipahami. Aku menyukainya karena beberapa bait bisa mewakiliku.
"Aku tersaruk-saruk.
Tidak berjalan.
Aku tersandung sekarang.
Tidak berbicara.
Ada rasa sakit di dalam dadaku
Terlahir dari keheningan, kesedihan, kegelisahan
Milik siapa lagi kalau bukan milikku?" -Yasmin Mogahed
Dan tentu... Yang satu ini, puisi dalam bentuk paragraf. Aku belum menghafalnya, padahal sudah sering mengulang membaca dan menulisnya.
***
Aku teringat kereta yang membawaku pulang ke Purwokerto. Pulang setelah bertahun merantau.
Aku teringat aku membaca habis buku ini dalam perjalanan. Di sela-selanya sempat tersenyum dan mengambil jajanan pasar yang ditawarkan nenek di sebelah koridor. Nenek, yang di akhir perjalanan tiba-tiba... Ah, aku sudah mulai melantur.
***
Membaca ulang buku itu baik. Buku-buku yang kau sukai.
Lebih baik daripada hal-hal lain yang tidak ingin kau sebut di sini.
Jadi, maukah kau membaca saja? Atau menulis saja? Dan berhenti tenggelam dalam kegelapan?
***
Terakhir, Ya Allah, Allah Al Waliy Al 'Aziz Al Hayyu Al Qayyum, selamatkan aku.
***
PS: aku tahu tidak ada yang membaca. But just in case,.. jangan overthink, jangan khawatir. Kalau masih khawatir, kau bisa berdoa yang baik-baik untukku. Doakan aku kebaikan dunia dan akhirat (:
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya