-muhasabah diri-
Bismillah...
"Tulisan seorang teman, adalah inspirasi.. bagi teman lainnya." ucapku lirih pada diri. Setelah beberapa menit asik menelurusuri baris tulisan di blog seorang sahabat.
***
Perihal tulisan seorang kawan. Ini adalah tentang kedekatan, kesamaan bahasa, ketertarikan, dan juga tentang ukhuwah yang merupakan buah keimanan.
Ketertarikan, Kedekatan, dan Kesamaan Bahasa
Ya, karena secara jarak, atau chemistry atau apapun, kita dekat. Maka ketika mengetahui kau menulis, perasaan dekat tersebut membuatku tertarik untuk membaca tulisanmu. Dan rasanya lebih nyaman saja, membaca tulisan yang sebenarnya cukup berat dan penuh nasihat. Somehow kau bisa menuliskan makna itu dengan bahasa yang lebih akrab di telinga. Lembut dan tidak menyakiti, berat namun tidak membebani.
Ya, mengetahui seorang teman dekat menulis. Maka tanpa disadari si penulis, pengaruh tulisan tersebut akan dirasakan khususnya pada mereka yang dekat, umumnya.. pada siapapun yang membaca meski berbeda tempat dan zaman.
Ukhuwah Buah Iman
Adalah ukhuwah dan iman, seperti buah dan pohonnya. Maka saat pohonnya rimbun dan subur, ukhuwah ini terjalin rapat, tak terlalu kencang, tak juga longgar. Seperti barisan shaff yang rapi.
Ada yang ingin bertanya? Apa hubungan ukhuwah-iman, dengan tulisan-teman? :)
Ya, tulisanmu saudari.. seringkali adalah nasihat kepada kebenaran dan kesabaran. Seringkali membuatku tahu akan hal-hal yang belum aku ketahui, juga membuatku mengerti akan hal-hal yang tidak kumengerti. Tulisanmu menyeru hatiku untuk condong kepada kebenaran, mengajakku untuk berjalan pada ketaatan-ketaatan, dan melarangku dari maksiat-maksiat.
Dan tentulah melalui tulisanmu, imanku Allah jadikan naikkan kembali setelah terpuruknya (imanku). Dan ukhuwah ini.. meski sekarang tidak tiap hari salam terucap untukmu. Somehow terasa lebih hangat setelah membaca tulisanmu.
***
"Tulisan seorang teman, adalah inspirasi.. bagi teman lainnya." ucapku lirih pada diri. Kemudian tiba-tiba dadaku sesak, mengingat kembali tulisan-tulisanku. Ah :'( bagaimana dengan tulisanku? bukannya menginspirasi namun justru melukai? Maafkan aku Ya Allah :(
ps: kepada seorang sahabat yang shalihah, yang karena membaca tulisannya, aku menjadi terinspirasi. Jujur, malu. Karena ia begitu lihai memainkan kata dengan makna yang bernilai. Sedangkan aku? Asik bermain kata namun mengabaikan si makna. Sibuk curcol, sibuk mengabstrak. Tak bernilai. :'(
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya