Tentang materi saat itu; dan 'tidur' ku.
Bismillah..
"Ya Allah, aku tak tahu ini musibah atau anugrah, aku hanya ingin berprasangka baik kepadaMu." :)
Mukhayam Quran, di Masjid Al Irsyad, Kota Baru Parahayangan, 29-31 Maret yang lalu. Ada 3 taujih, dan ini adalah taujih ke dua.
Disampaikan oleh Ustad Abdul Aziz Abdul Rauf.
ini sedikit kutipan resume dari seorang teteh :
Sedikit prolog dulu mengenai alquran surat sad:1-2
Yang menyebutkan bahwa alquran adalah sebagai ‘dzikru’, sarana untuk
mengingat Allah sebagai tuhan semesta alam. Janganlah kita
menyia-nyiakan kitabullah ini yang Allah berikan untuk umat Rasulullah,
semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin
Masih terngiangkah kita dengan ayat ini, “ANIMSYU WASHBIRUU”
Yaitu mengenai penegakkan khilafah, dan kebenaran.
Teringat kembali dengan strategi dakwah rasul yang menyuruh para
shahabat, dan beliau sendiri untuk menguasai berbagai hal dalam
kehidupan seperti perdagangan, perkebunan, pertanian, ilmu pengetahuan
dan lain sebagainya. Pernahkah terpikir, mengapa harus begitu? Karena
pada hakikatnya ketika kita bisa menguasai semua elemen dalam kehidupan,
unggul di masing-masing wilayah maka kekuasaan dapat ditampu dengan
mudah dan pasti. Seperti dalam penggalan ayat (lupa nulis surat apa,
ayat apa,,ayo cariin…) yang berbunyi ‘INNA HADZAA LASAYUYYUROOD’
KEKUASAAN MENURUT PERSPEKTIF ALQURAN (WAHYU ALLAH)
1. Alquran menggambarkan hakikat kekuasaan agar orang-orang yang
beriman tidak mengalami fitnah dan melaksanakan kehidupan dengan aturan
islam yang seutuhnya. Bayangkan jika tampu kekuasaan ini dipegang oleh
orang yang bukan haknya, maka tunggu saja kehancuran yang dia ciptakan.
Jadi apakah kita mau berdiam diri ketika kondisi yang ada ternyata yang
memegang kekuasaan ini adalah orang yang dzalim, naudzubillah
***
Ya Allah, aku tak tahu ini musibah atau anugrah, aku hanya ingin berprasangka baik kepadaMu
Ya, materi yang disampaikan waktu itu perihal kekuasaan, dan janji Allah bahwa Islam akan jaya. Bahwa Islam akan berkuasa. Tapi entah musibah atau anugrah, aku justru terlelap pada materi tersebut. Baru terbangun saat sesi pertanyaan, kemudian menyimak tanya dan jawab yang bergulir hangat.
Saat itu, aku baru sadar.. bahwa bahasan kali itu, adalah bahasan tentang sebuah pendapat mengenai kekuasaan. Meski dibungkus sangat halus, aku tahu.. kemana arah pembicaraan itu ditujukan. Disebutkan untuk menjawab pertanyaan peserta, bahwa sekalipun tidak suka ikut serta aktif dalam "memperjuangkan kekuasaan", setidaknya kita tidak boleh menghalang-halangi. Setidaknya mendukung meski hanya lewat diam.
Banyak diantara peserta yang kemudian mengangguk setuju, beberapa diantaranya semakin teguh memegang pendapat ini. Dan aku -karena aku tertidur- masih bertanya-tanya perihal pendapat itu. Ah, aku bukan sok pintar sehingga bertanya-tanya. Justru karena ilmuku yang masih tak seberapa-lah aku bertanya. Ya, kekuasaan memang harus diperjuangkan. Tapi dengan cara apa? :'( Tentu dengan cara yang diridhoi Allah dan RasulNya, bukankah begitu?
"Dan cara apakah yang diridhoi Allah dan RasulNya??"
Aku terdiam. Tak bisa melanjutkan tanyaku, karena sungguh aku tak tahu. :'(
Allah.. Tunjukkan kami jalan yang lurus...
Bangkit dan Ambil Tindakan: Kekuatan “Qum” dalam Al-Qur'an
-
Ketika hidup terasa berat, ingatlah pesan “قُم” (bangkitlah). Bangkitlah
dalam doa untuk ketenangan jiwa, dan bangkitlah dalam tindakan untuk
menghadapi ...
1 week ago
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya