Follow Me

Friday, February 24, 2017

Suatu Titik Mendang dan Kalah

#blogwalking

Bismillah.

Dari sekian tulisan baru di web ustadz Salim, aku awalnya berniat mengutip satu saja. Tapi kemudian berubah pikiran, jadi dua. Semuanya bagus sih hehe. Izinkan aku mengutip dua tulisan.

Hasan Al Banna, rahimahullah,

"Sejak dulu, dan tiada henti selalu kukatakan kepada Ikhwan, dalam setiap kejadian, bahwa kalian selamanya tidak akan terkalahkan dengan sebab:
1. Sedikitnya jumlah
2. Lemahnya sarana
3. Banyaknya lawan
4. Konspirasi para musuh, bahkan seandainya seluruh penghuni bumi bersepakat, mereka takkan mampu menimpakan apapun kepada kalian kecuali yang telah ditetapkan Allah.


Namun kalian akan terkalahkan dengan telak dan nista, serta kehilangan segala yang berhubungan dengan kemenangan, apabila:
1. Hati kalian rusak.
2. Allah tidak lagi memperbaiki amal kalian.
3. Atau kalimat kalian telah terpecah belah, dan pandangan kalian telah saling berselisih."
Pada suatu titik ketika bandul kezhaliman menyimpang melampaui batasnya, Allah punya cara untuk memberinya ayunan pembalik yang tak kalah dahsyatnya.

Adalah Abu Jahl melecehkan Muhammad ﷺ di depan khalayak dengan hinaan, cercaan, dan kutuk yang angkara, maka Hamzah yang selama ini masih ragu dan membiarkan perjuangan keponakannya berjalan alami sahaja dilanda murka. Menunggang kuda dan berthawaf tanpa menurunkan busur serta buruannya, dia lalu hantam kepala Abu Jahl hingga berdarah dengan ujung gandewa, dan dengan kata-kata menyala mengumumkan keislamannya.
- Salim A. Fillah
***

Tulisan "Mendang dan Kalah" mengingatkan kita, aku terutama, lagi dan lagi, kadang kita lupa tentang sebab sebenarnya kita menang dan kalah. Kita sering mengeluh, tentang jumlah yang sedikit, tentang lemah sarana, dan mengeluh banyak lawan dan konspirasi mereka. Padahal bukan itu sebab kemenangan. Tulisan selanjutnya, serasa nyambung sama tulisan sebelumnya. Kemenangan/kekuasaan itu.. dipergulirkan oleh Allah, kadang diberikan pada orang beriman, kadang sebaliknya. Tapi kondisi itu, harusnya tidak membuat kita pesimis. Baca link tulisan "Pada Satu Titik", kamu akan sadar, pada suatu titik, akan berbalik ayunannya. Di sana ada kisah-kisah nyata, saat Allah menuliskan twist takdir terbaik-Nya.

Bicara tentang twist, aku ingin mengingatkan diriku sendiri. There will be a lot of twist in your life too.. Life will be boring if everything is go as your plan. It's more interesting if there is twist, and then you struggle to accept and handle those twist, so that you will have a happy ending in your end of your life. Happy ending tentunya berarti, kembali ke kampung halaman, Jannah-Nya, kemudian reuni di sana, bersama keluarga dan saudara-saudara tersayang~ In syaa Allah.

Allahua'lam.

***

PS: Maaf ya... judulnya ga kreatif, cuma gabungin dua judul tulisan dari blogwalking hehe

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya