Follow Me

Tuesday, February 28, 2017

Siapa dulu...?

#blogwalking

Bismillah.

?
Diingatkan dengan tulisan yang gayanya pas untuk remaja tentang ujub/bangga diri. Kalau judul yang dipilih O. Solihin "Gue, Gitu Lho!", judul yang saya pilih punya makna yang serupa, yang bisa menjatuhkan sipengucap pada ujub diri.
Sobat gaulislam, citra diri seseorang bisa dibangun dengan berbagai cara, termasuk melalui medsos. Sarana ini bisa menjadi peluang membangun brand image seseorang di hadapan orang lain. Sama seperti di dunia nyata. Itu sebabnya, kudu hati-hati. Jangan sampe nggak ikhlas. Jangan sampe wara-wiri di medsos karena kita mengejar popularitas dan berharap lebih banyak decak kagum orang lain memuji diri kita atas apa yang kita lakukan kepada mereka. Hati-hati nanti kamu kecebur penyakit hati bernama sombong. Dalam bahasa lain bisa diartikan ‘ujub atau berbangga diri. Tuh, jangan sampe kamu dengan sadar atau tanpa sadar bilang, “Gue, gitu lho!”
- O. Solihin dalam tulisannya "Gue, Gitu Lho!"
Langsung meluncur ke link di atas ya~

***

Tambahannya, cuma ingin mengutip beberapa hal yang perlu aku catat, masih dari tulisan yang sama.

Membawa Kehancuran
Sobat gaulislam, biasanya juga orang yang ‘ujub itu bisa tergelincir menjadi tidak takut dosa. Menganggap orang lain tak sekuat dan sepintar dirinya, akan memplesetkan dirinya menjadi orang yang sombong dan tidak takut kepada Allah Ta’ala. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): “Tiga perkara yang dapat membawa kepada kehancuran: pelit, mengikuti hawa nafsu, dan suka membanggakan diri.” (HR ath-Thabari)
- O. Solihin, "Gue, Gitu Lho!"
Cinta diri sendiri itu boleh, tapi kalau berlebihan sampai kaya kisah Narcissus, itu jelas tidak disarankan. Percaya diri dan ga minder itu boleh, tapi kalau sampai berlebihan berbangga diri? No no no..

Btw, dari tiga perkara, mana yang menurutmu paling susah dihindari? pelit? mengikuti hawa nafsu? atau suka membanggakan diri? Menurutku setiap orang, punya kelemahannya masing-masing.. mari kita kenali diri, agar bisa terhindar dari kehancuran.

Tanpa Terasa & Setiap Manusia Punya Salah
Sikap ‘ujub ini emang bisa jadi nggak kerasa bisa masuk ke pikiran dan perasaan kita dengan sangat lembut dan bahkan seolah-oleh kita merasa harus membanggakan diri dengan segala kelebihan yang kita miliki. Termasuk nih, kalo kamu sampe tetep ‘ujub dengan pendapat yang keliru karena merasa bahwa kamulah paling pandai dan paling shalih. Padahal, faktanya orang pandai dan orang shalih pun bisa salah. Bisa berbuat dosa. Ok? Semoga pembahasan ini tambah bikin kamu jadi ngeh sifat-sifat yang bisa ngerusak keikhlasan kita, khususnya tentang ‘ujub ini. Semoga nggak ada yang berani bilang lagi, “gue, gitu lho!” [O. Solihin | Twitter @osolihin] 
- O. Solihin di blognya, "Gue, Gitu Lho!"
Paragraf penutup yang sekaligus mengingatkan dua hal, tentang sikap ujub yang tidak terasa masuk ke pikiran/hati kita. Jadi inget asrama camp, semut hitam, di atas batu hitam, di gelap gulita malam, kelihatan? Waktu itu di asrama salman camp, dicontohin, beneran ngerasain ga bisa lihat apa-apa ketika semua senter dimatikan, dan kita berada di tengah hutan yang jauh dari polusi cahaya.

Pengingat kedua di paragraf penutup adalah, jangan ujub dengan pendapat yang keliru. I mean, everyone has their own right to speak their opinion, but don't be stone head.. wkwkwk, jangan keras kepala atas opinimu, kamu bisa jadi salah Bell.. ya?

Terakhir... semoga Allah lindungi kita dari sikap 'ujub, semoga Allah jaga keikhlasan setiap amal shalih yang kita lakukan, baik yang kecil maupun yang lebih kecil, agar kelak.. setiap amal menjadi pemberat timbangan amal baik kita di akhirat kelak. Aamiin.

Sampai jumpa di lain kesempatan~

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya