Follow Me

Monday, February 27, 2017

Biskuit Cokelat

#blogwalking

Bismillah.

A simple story, a simple hikmah, but somehow.. ingin saja mengutipnya di sini. Agar setiap yang menulis, baik itu kisah sederhana di harinya, dilanjutakan hikmah yang ia rasakan dari kejadian sederhana itu... agar setiap yang menulis, tetap menulis. Semangat menulis~ *untuk diri, dan untuk siapapun. 
biscuits

Saya pun melempar senyum pada ibu berkerudung tersebut. Juga kepada anak-anak kecil yang terlihat saling bercanda dengan bahasa yang saya tidak kenali. Kemudian setelah bertemu teman saya, saya pun menghampiri ibu dan anak-anak kecil yang mengitarinya. Saya coba ajak berkomunikasi dengan bahasa Inggris, tetapi sayangnya ibu-ibu tersebut tidak bisa. Sehingga akhirnya hanya dengan bahasa isyarat alakadarnya.
Saya menawari sarapan yang tadi saya titip ke teman saya. Tetapi dia menolak dengan halus. Dia intinya berkata “Tidak perlu.. Saya sudah punya ini (sambil menunjuk biskuit). Itu untuk kamu saja.” Dan setelah berkata seperti itu dengan bahasa isyarat, dia pun mengambil 2 biji biskuit dan memberikannya pada saya.
- Teh Anggita Cremonandra, dalam blognya
***


Ingin mengibaratkan konten tulisan sebagai biskuit, jangan pelit berbagi, meski kau hanya punya biskuit, dan bukan buffet makanan mewah. Menulislah, selama kontennya baik, meski sekilas terkesan kecil, menulislah.. Jangan berhenti menulis~ jangan jadi minder, dan malu menulis, karena yang kau alami mungkin tidak sespektakular kisah orang lain. Kita harus yakin, sekecil apapun biskuit yang kita miliki, jika kita bagi ke orang lain, meski sebenernya mereka tidak butuh biskuit, mereka akan merasakan ketulusan kita. Biskuit itu akan tetap terasa manis..

Tapi membagikan biskuit... kita juga harus berhati-hati, agar niat berbagi biskuitnya tidak berbelok niat. Jangan sampai kita membaginya agar digelari si murah hati. Tidak mudah memang selalu menjaga kemurnian niat. Ucapkan bismillah, berikan biskuit cokelatnya, lalu berdoalah agar niat kita dijaga oleh-Nya, lalu berusaha agar tangan kiri kita tidak mengetahuinya.

Menulis juga begitu... menulis untuk diri saja, tentu baik. Menulis untuk membagi manfaat kepada banyak orang, itu juga baik. Membagi tulisan, menyebarluaskannya, itu baik selama niatnya baik. Yang penting kita berusaha jaga niat itu, agar tidak berbelok ke niat 'supaya tenar', atau niat supaya 'dipuji penulis hebat', atau niat-niat pembelok yang lain. Ucapkan bismillah, menulislah, bagikan, lalu berdoalah agar niat kita dijaga oleh-Nya, lalu berusaha agar tangan kiri kita tidak mengetahuinya.

#SemangatMenulis^^

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya