Tulisan ini adalah bentuk curhat sekaligus pemanasan menulis.
***
Di tulisan sebelumnya, aku cerita tentang semangat menulis yang redup, dan begitu banyak hal lain yang lebih menarik bagiku untuk dilakukan kecuali menulis. Di sana, disebutkan tentang blog New Leaf yang pekan lalu tidak "dikasih makan" alias belum diisi dengan tulisan baru. Coretan ini, akan bercerita tentang itu. Tentang konsekuensi pilihan.
Bagi yang belum tahu,.. izinkan aku memperkenalkan blog baruku. Namanya New Leaf, alamatnya akardaunranting.blogspot.com. Pakai platform blogger karena lebih familiar. Dibuat dalam rangka ingin aktif berpartisipasi di gerakan Sabtulis, gerakan menulis setiap hari Sabtu. Berbeda dengan blog ini, New Leaf isinya tidak random dan bukan curhatan cerita hari. New Leaf adalah tempatku mengeja makna frase bahasa inggris. Sekedar menyalurkan kesukaanku pada bahasa inggris. Plus berharap, ada yang sedang googling niat belajar, ingin tahu suatu frase, tapi yang didapatkannya bukan cuma artinya, tapi juga pelajaran lain, hikmah lain, makna lain.
Konsekuensi atas pilihan membuat New Leaf, juga pilihan mengikuti Sabtulis ada dua. Pertama harus konsisten nulis setiap sabtu. Meski kadang telat, dan nulis hari ahad. Kedua, harus cari ide frase yang akan ditulis arti dan makna dibaliknya setiap pekan. Konsekuensinya lagi.. artinya aku harus aktif membaca artikel bahasa inggris, atau mengkonsumsi video berhasa inggris agar tidak kehabisan bahan menulis.
Nah... ini bagian curhatnyaa hehe. Beberapa pekan lalu, konsekuensi atas pilihan tersebut tidak dijalankan. Hasilnya? Bahkan hari ini... setelah menulis "Lebih Menarik", awalnya niat menunaikan kewajiban kasih makan si New Leaf. Tapi.. tapi... ga semudah itu hehe. Gimana mau ngasiih makan, kalau aku kehabisan stok makanan new leaf?
***
Konsekuensi pilihan, bagaimana setiap pilihan kita membawa konsekuensi bersamanya. Ibarat saat kita memilih sebuah ujung tali, ada ujung tali lain yang menyertai. Sepaket.
Jadi.. akhir kata, pesan dariku, untukku. Selamat menikmati konsekuensi dari pilihanmu. Hadapi, jangan lari. Jika ada sesal, karena konsekuensinya terasa pahit, lain kali lebih bijaklah dalam menentukan pilihan. Semangat (:
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya