#selftalk
Dalam buku Mizanul Muslim, bab Mizanul Ukhuwah, dituliskan bahwa salah satu hak saudara seiman adalah ditutupi aibnya. Kesalahan yang ia lakukan dan kita mengetahuinya, dosa yang ia perbuat dan kita mengetahuinya... kita berkewajiban menutupnya.
Masih di bab Mizanul Ukhuwah, tentang perintah membantu saudara yang zalim dan terzalimi. Membantu saudara yang zhalim caranya dengan mencegahnya dari perbuatan zhalim.
Juga dari Forum Feminitas Bunda, tulisan Bang Adriano Rusfi (Bang Aad), bagaimana empati harus terkendali agar tidak berhenti sebagai bahan diskusi apalagi na'udzubillah sampai jatuh di ghibah.
***
Aku bertanya-tanya...... apakah aku sudah melakukan kewajiban menutup aib saudara? Apa aku bisa membantu teman yang zhalim dan terzhalimi? apa aku bisa mengendalikan empati, agar hal itu tidak menjadi sekedar diskusi, dan terjatuh di ghibah?
Aku bertanya-tanya...... apa lebih baik aku tutup mata? Dan diam saja? Sementara aku melihat bahwa seseorang di sana membutuhkan bantuan? Sedangkan aku,... rasanya tidak bisa membantu sama sekali.
Aku bertanya-tanya.... kalau ini, salah satu hal, yang bisa memperberat bekalku, aku ingin berusaha membantu meski hanya sedikit. Tapi jika ini... justru menjadi beban yang memberati langkahku, dan keberadaanku justru memperburuk situasi, apakah lebih baik aku berhenti dan berbalik?
***
Untukku. Doa bell.. doa.. Allah mendengarkanmu. Allah selalu mendengarmu.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya