Follow Me

Sunday, July 19, 2020

Sebuah Perjalanan

Bismillah.

***warning***

1. Isi tidak akan sesuai judul
2. Abstrak

***

Sudah lama sebenarnya aku ingin komentar. Sejak ia menulis tentang kisah dua orang. Bukan komentar tentang hikmah lain dari kisah yang ia ceritakan. Tapi komentar tentang sebuah pertanyaan. Tapi aku menahan jemariku.

Hari ini, seseorang, atau google, membuat sebuah tulisan lama muncul di statistik blogku. Aku membaca tulisanku di blogku, kemudian membaca tulisannya di blognya. Karena ternyata aku mengutip salah satu tulisannya meski itu bukan tulisan #blogwalking.

Lalu aku teringat bahwa sebenarnya sudah lama aku ingin komentar. Otakku mulai membuat kalimat yang hendak kusisipkan di kolom komentar blog tersebut.

Apa bedanya menjauh dari tempat yang bukan spesifikasinya dengan lari dari tanggung jawab?

Sebelum aku mengetik kalimat tanya itu, sebelum aku menulis nama, alamat email, dan website. Sebelum semua itu, otakku teringat mengapa sudah lama aku ingin komentar, tapi tidak pernah berkomentar. Otakku kemudian memberikan beberapa list alasan mengapa aku lebih baik tidak berkomentar.

Hatiku mengangguk pelan. Menyetujui bahwa memang lebih baik tidak berkomentar. Toh aku tidak benar-benar ingin bertanya. Atau jikapun benar ingin bertanya, aku bisa mencari jawabannya ditempat lain, selain di kolom komentar tersebut. Kututup tab-nya.

Lalu aku kembali ke dashboard blogger. Perasaan itu masih lekat, bahwa sudah lama aku ingin berkomentar. Akhirnya aku memilih untuk menulis saja di sini. Sekali dayung, dua pulau terlewati. Pertama, aku bisa berkomentar di sini. Seperti aku dulu biasa begitu. Komentarnya di sini saja, di blog yang mungkin tidak akan pernah dibaca olehnya. Kedua, aku menambah kuantitas postingan di blog ini. Semoga Juli ini tidak turun lagi jumlahnya.

Terakhir, mungkin sebenarnya hari ini bukan tentang kisah dua orang, yang salah satunya memilih tinggal di perbatasan kota. Tapi ini tentang sebuah perjalanan yang melewati pohon jati, pohon bambu, tanaman kaktus, dan juga akar .Akar? Ya, semua jenis akar.

Semoga terus semangat menulis, di sini, meski terkadang ingin mengabstrak seperti ini. Tidak mengapa toh ini blogmu wkwkwk. *whatanegoistme


No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya