Follow Me

Wednesday, July 22, 2020

Sedikit Lebih Mengerti

Bismillah.


Aku sekarang, bisa sedikit lebih mengerti. Mengapa Allah berulangkali mengajariku cara untuk tenang mendengarkan sebuah tanya dan menjawabnya dengan berbagai macam jawaban. 

Kiranya, aku kini sedikit lebih mengerti, mengapa pertanyaan 'mengapa' akan selalu hadir dan diberikan padaku. Karena itu pertanyaan otomatis. Pertanyaan refleks. Itu respon normalnya. Maka Allah berikan begitu banyak skenario agar telinga, mata, hati dan pikiranku untuk terbiasa dengan pertanyaan itu. Karena aku butuh pembiasaan. Pembiasaan yang menguatkan. Pembiasaan yang membuatku tidak lemah. Pembiasaan yang membuatku lebih tegar. Setegar batu karang? Wkwkwk. *what an old way to describe that.

Aku juga.. sedikit lebih mengerti, dari mana hadirnya getar getir tiap kali pertanyaan 'mengapa' itu hadir. Karena saat menjawabnya, sesungguhnya aku diminta untuk merendahkan hati dan mengakui kesalahan yang akan selalu ada dan harus sering-sering diingat. Bukan diingat supaya stuck di masa lalu. Tapi diingat supaya memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepadaNya.

Terkadang ego begitu tinggi, hingga ada rasa tak nyaman ketika harus menyebutkan dosa dan kesalahan masa lalu. Harus banyak belajar dari kisah Nabi Adam 'alaihi salam dan iblis laknatullah. Nabi Adam mengajarkan kita untuk mengakui kesalahan, meski bisa saja ia berkelit dan menyalahkan bisikan iblis. Tidak cukup mengakui kesalahan, tapi juga memohon ampunanNya.

Sedangkan Iblis, seperti sebutannya, berputus asa. Tidak cukup menyalahkan Adam, tapi justru meminta diberi waktu untuk 'membuktikan' bahwa ia tidak bersalah. Bahwa Adam dan keturunannya tidak lebih baik darinya.

Semoga aku termasuk orang-orang yang tidak malu untuk merendah di hadapanNya. Mengakui kedzaliman diri kemudian berbisik dalam doa yang melambung ke langit.

Robbana dzalamna anfusana wa inlam taghfirlana watarhamna, lanakunanna minal khosirin.

Oh ya tentang doa tersebut. Pernah baca di instagramnya Teh Amalia Kartika @loveshugah, mengapa ditambah kata 'watarhamna'? Ibarat kita dosa, poin kita minus kan. Trus kita minta ampun. Nah meminta rahmat Allah itu seperti minta tambahan nilai positif, tambahan kebaikan di diri dan hidup kita. **btw, ada yang baca juga dan ada yang punya linknya? Asa baru liat kemarin-kemarin, tapi barusan scroll ig beliau belum ketemu tulisan tentang itu.

***

Terakhir. Aku mungkin belum sepenuhnya paham dan mengerti. Masih meraba-raba hikmah dan pelajaran dari satu pertanyaan yang mungkin masih akan sering kutemui. Tapi malam ini, semoga aku sudah sedikit lebih mengerti. Semoga tulisan dan 'kesimpulan' kecil yang kubuat ini tidak salah. Kalaupun salah, semoga aku belajar lagi, agar lebih paham lagi, lebih mengerti lagi. Yang dengan pemahaman itu, aku jadi semakin mendekat kepadaNya. Aamiin.

Sekian. Bye 5~

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya