Follow Me

Sunday, July 26, 2020

Yang Ada Pengertiannya Dong!

Bismillah.

-Muhasabah Diri-

*notice* can you read other post instead, please?

***

Mungkin karena terlalu sibuk dengan urusan sendiri. Mungkin karena tenggelam dalam masalah sendiri. Sampai kita lupa menengok sekitar. Bahwa ada yang diam dan tidak memberi perintah ini itu karena mereka berusaha untuk mengerti kondisi kita. Padahal dalam sebuah hubungan, harus ada timbal balik saling mengerti. Jika hanya dilakukan oleh pihak tertentu, maka salah satunya akan lelah, dan juga marah.

Maka, saat suatu sore kau tenggelam dalam kesibukanmu seperti biasa. Dan telingamu seolah tuli mendengar suara orang lain. Wajar kalau suara amarah itu akhirnya meluap juga. Mempertanyakan kepedulianmu, pengertianmu. Betapa seharusnya kau berhenti hidup di duniamu sendiri. Bahwa ada banyak kewajibanmu yang terlalaikan. TT

Dan saat itu terjadi, reaksi pertamamu, kau ingin melawan kritik itu. Rasanya ingin menunjukkan bahwa kau juga sudah berusaha untuk peduli dan mengerti, meski hasilnya ternyata masih jauh-jauh dari kadar kepantasan. Tapi jika kau mau diam sejenak dan mendengarkan suara amarah itu, mencoba berada di sepatunya, kau akan membisu dan malu sendiri. Perasaan bersalah akan mulai tumbuh di hatimu. Cermin itu jernih. Dan kamu tidak bisa pura-pura tidak melihat, bahwa dirimu memang kotor, hina, terbalut lumpur kesalahan dan dosa.

Sore itu sudah berlalu, tapi suara itu masih lekat di memori. Ingatan itu ada bukan supaya kau melabeli diri dan menyerah pada dirimu sendiri, bahwa kau memang begitu, tidak ada pengertian, egois, tidak peduli sekitar, tertatih melaksanakan kewajibanmu. >< Bukan.

Rasa bersalah itu masih ada di hatimu karena kamu seharusnya mengambil langkah untuk maju dan mengakui kesalahan itu, serta belajar dari kesalahan itu. Abaikan sejenak egomu. Merendahlah. Tapi jangan menutup pintu bahwa kamu bisa menjadi lebih baik. Bahwa memang kau belum banyak proaktif dan inisiatif. Bahwa memang kau masih tenggelam dalam masalah sendiri hingga lupa melihat ke luar. Bahwa memang kau sering menunda-nunda. Bahwa kau tidak bisa memprioritaskan yang seharusnya didahulukan. Tapi meski begitu, sebenarnya kau juga bisa berubah. Kau bisa menjadi lebih baik dari hari ke hari. Kau tahu bahwa Allah memberikan kemampuan itu pada setiap manusia.

Bangunlah dari mimpi burukmu, hadapi realita. Pagi ini matahari masih terbit dari ufuk timur. Membawa kehangatan bagi setiap hati yang ingin memperbaiki dirinya. Hati yang beriman bahwa Sang Pencipta Kehidupan saat ini memberikanmu kesempatan untuk menghirup oksigen cuma-cuma, agar kau bisa bangkit dari kesalahan dan dosa. Bangkit dan memperbaiki kesalahan. Bangkit dan bertaubat dari dosa-dosa.

Terakhir, maaf itu bukan hanya apa yang ada di hati dan terucap di lisan. Maaf itu... kau berusaha berubah dari yang buruk menjadi baik. Dari baik menjadi lebih baik lagi. Seperti iman, yang saat akarnya kuat menancap, batangnya berdiri tegap, maka buah-buahnya akan mengisi tiap rongga rantingnya. Orang-orang bisa berteduh di bawahnya, menyicip buahnya yang manis. Mari belajar untuk lebih pengertian Bell.

innahum kanu khosirin.... TT Allahumma la taj'alni minhum

Untuk yang tanpa sengaja baca sampai akhir. Semangat pagi! Semoga Allah memberkahi harimu. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya