Follow Me

Sunday, July 19, 2020

Wasted Food

Bismillah.

Beberapa kali aku marah karena satu hal ini. Mungkin bukan satu, mungkin bertumpuk dengan beberapa yang lain.

Is it some kind of restaurant? You want the food ready. Then you eat, and not finished it. And the same chef who cook it have to throw that food waste.

Rasanya ingin berteriak dan melampiaskan amarah. Entah marah karena merasa effort-ku sia-sia. Atau karena kesal karena paham bahwa sikap tersebut adalah bentuk kurangnya rasa bersyukur.

The food that you throw, those tiny little rice you left uneaten, is months of tears and sweat of a farmer.

Rasanya ingin protes dan egois. Biar saja kelaparan, biar belajar mensyukuri tiap makanan yang ada. Agar belajar menyesal setiap kali menyisakan makanan.

Rasanya ingin menangis. Ups. Yang ini sudah sepertinya berkali-kali. Meski aku belum paham sebenarnya tangis itu karena apa. Karena tidak ikhlas, atau karena apa?

Rasanya ingin melemparkan dalil. Bahwa mubadzir itu saudaranya setan. Tapi takut kalau ternyata aku yang salah. Jangan-jangan aku yang menggunakan dalil untuk membenarkan emosiku.

***

"Is it some kind of restaurant?", I want to voice out that question. But... i just mumble it to my ear.

Sejujurnya sampai sekarang aku masih tidak paham. Alasan apa yang sebenarnya membuatku marah untuk case yang rasanya berulang itu.

Mungkin benar, bahwa aku belum ikhlas. Sehingga aku mengharapkan respon tertentu. Sehingga saat responnya berbeda aku kecewa.

Aku kagum sekaligus ingin menangis malu. Bagaimana caranya aku belajar seperti Mamah? Saat beliau mengucapkan kalimat yang redaksinya tidak aku hafal, tapi maknanya masih terngiang.

Jangan hitung-hitungan. Niatkan semua hal untuk ibadah. Bentuk sedekah.

Pesan yang mengingatkanku pada kelas Feminitas Bunda tentang ketulusan.

Ah... sungguh, aku masih jauh dari kata-kata itu. Aku masih bertanya-tanya, bagaimana caranya tidak hitung-hitungan. Bagaimana caranya untuk tulus. Bagaimana... caranya untuk ikhlas. Bagaimana mengubah mindset dan mempraktekan dalam amal, agar tiap hal, tiap aktivitas jadi ibadah dan sedekah. Aku... masih harus banyak belajar.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya