Ehm.. It's late at night, and here I am writing some pinky-lovey topic. **geli sendiri sebenernya hehe.
Bahasan tentang suka, cinta, tidak pernah basi kan? Izinkan aku ikutan nulis tentang ini juga. Sesekali saja, jangan sering-sering. V
Boleh gak sih menampakkan perasaan suka atau cinta kita ke orang lain, yang belum halal, dan belum tentu juga bakal jadi jodoh kita? Ya... orang itu sih, saat ini memang ditakdirkan untuk kita sukai, ditakdirkan hadir di hidup/hari-hari kita. Tapi kita masih belum tahu, kehadirannya, apakah hadir sebagai ujian hati, atau sebagai jawaban doa?
Oh ya, tulisan ini bukan fakta ya. Bisa jadi juga tidak akan memberikan jawaban yang benar atas pertanyaan di judul. Cuma bentuk opini dan berbagi cerita aja, dari topik/judul di atas. *feel free to correct me if I'm wrong. Bisa lewat kolom komentar di blog atau pm.
***
Jawaban pertanyaan di atas pertama kudengar saat masih pakai seragam putih abu-abu. Aku lupa siapa yang jawab, dan siapa yang bertanya. Tapi baik yang bertanya dan menjawab sama-sama paham tentang hukum berpacaran dalam islam. Jawaban yang saat itu aku dengar, boleh. Dan hebohlah kami saat itu wkwkwk. Dulu kayanya belum ngetrend istilah 'mencintai dalam diam'. Intinya, setelah jawaban itu, efeknya menurutku agak-agak gimana.
Pasalnya, gara-gara jawaban itu, ada satu oknum yang kirim sms ke empat orang sekaligus tentang perasaan sukanya. Kirimnya sama pula teksnya. Qadarullah salah satu yang dikirimi sms itu, sahabatku. Dan uniknya pula, cuma ke sahabatku itu, oknum tersebut cerita kalau ia juga memberitahu 3 siswi lain tentang perasaannya.
Mungkin karena masih muda ya, perasaan suka ke lawan jenis baru pernah dirasakan, ditambah denger jawaban bahwa boleh menampakkan/menyatakan perasaan suka/tertarik, asalkan tidak berlanjut ke pacaran, jadilah aksi yang ia pilih seperti itu hehe.
Aku dulu sih denger cerita itu langsung il-feel. Tapi sekarang kalau ingat cuma senyum aja. Semakin dewasa kita jadi bisa maklum, begitulah sisi kekanakkan masa muda, masih belum banyak tahu, wajar kalau salah menyimpulkan dan salah melangkah. Dan salah itu, tidak apa-apa, asal kita belajar dari sana. Seperti dosa di masa lalu, yang bisa kita taubati. Kesalahan, juga bisa kita perbaiki.
Dari jawaban pertama itu, aku belajar, bahwa ada yang harus diperhatikan jika kita boleh menampakkan perasaan suka/cinta kita.
Dari sisi kitanya, mungkin jadi lega, udah diungkapkan, jadi lebih plong, karena tadinya tertutup rapat-rapat, berbunga dan tumbuh besar dalam ruang yang tertutup. Maka saat jendelanya di buka, rasanya seperti ada oksigen baru. Kita bisa bernafas lebih lega. Perasaan itu pun, jadi bisa mendapatkan keluasan dan tidak menjadi hal yang menyesakkan dada.
Tapi... kita juga harus melihat dari sisi orang lain kan? Ya, ga boleh egois kan? Apa efek yang diberikan dari sikap kita menampakkan atau menyatakan rasa suka dan cinta kita pada orang tersebut? Bagaimana jika ia merasa tidak nyaman? Atau jikapun ia merasa senang, apakah rasa senang itu nantinya tidak berubah menjadi duri, dan ujian dalam hidupnya? Apalagi kalau tidak ada tindak lanjut dari penampakan *eh hehe, jadi kaya makhluk halus aja pakai diksi 'penampakan. Ralat. Apalagi, kalau tidak ada tindak lanjut dari pernyataan rasa suka itu.
Bagiku, terlalu egois kalau kita menyatakan dan menampakan rasa suka dan cinta, jika hanya untuk diri kita. Agar kita lebih nyaman dan lebih lega.
Dari pemikiran itu, aku jadi menyimpulkan bahwa ada syarat dari jawaban boleh tersebut.
***
Bolehkah menampakkan/menyatakan perasaan suka atau cinta?
Boleh, dengan syarat.... hal itu tidak merugikan orang lain. tidak memberikan efek buruk bagi orang lain.
Tapi kalau dengan syarat itu, jadinya kaya ga boleh ya? Hehe. Soalnya syaratnya susah hehe.
Kalau mau jujur dan bijak, kita akan tahu. Bahwa memang, pilihan terbaik, jika jalan halal menjemput rasa suka dan cinta itu belum ada, adalah "mencintai dalam diam". Diam di sini maknanya, tidak perlu ditampakkan atau dinyatakan. Dan cinta di sini, maknanya kata kerja. Jadi meski tidak dinyatakan dan dinampakkan, kita tetap mendoakan kebaikan untuknya, karena perasaan suka kita padanya. Dan meski tidak kita nyatakan dan nampakkan perasaan tersebut padanya, kita tetap bekerja untuk menjemputnya di jalan yang halal, jalan yang diridhoi Allah.
***
Sebenarnya, ada hal lain yang ingin kubahas, tentang 'notice me'. Tapi mungkin di tulisan lain hehe.
Sampai di sini saja, tulisan opini dariku yang tidak banyak tahu tentang suka, cinta, dan kawan-kawannya. Kalau ada yang punya jawaban dari pertanyaan di judul, dan penjelasan yang lebih kece, kasih tahu ya. Boleh share judul buku, atau link tulisan atau link kajian, podcast, whatever form it might be.
Terakhir, selamat menjaga dan merawat hati agar dipenuhi cinta kepadaNya. Karena saat hati kita penuh akan cinta kepada-Nya, rasa suka/cinta kita pada makhluk yang lain akan tumbuh dan berbunga sehat. Sehat dalam artian, kadarnya tidak berlebihan, dan tepi-tepinya selalu terjaga dalam pagar-pagar syariat-Nya.
وَلَـٰكِنَّ ٱللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ ٱلْإِيمَـٰنَ وَزَيَّنَهُۥ فِى قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ ٱلْكُفْرَ وَٱلْفُسُوقَ وَٱلْعِصْيَانَ ۚ أُو۟لَـٰٓئِكَ هُمُ ٱلرَّٰشِدُونَ
(QS Al-Hujurat [49] ayat 7)
Allahummaj'alna minhum. Aamiin.
Allahua'lam.
***
Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi minamal satu cerita dalam satu minggu.
Hai Isabel. Mencintai dalam diam juga boleh asal tidak menyakiti diri sendiri juga. Nanti tkutnya suka sama org, kamu malah sakit karena cemburu, sakit karena dia lebih care sama yg lain, sakit karena ignya penuh dgn hal2 yg ga km sukai. sewajarnya aja. hihi
ReplyDeletehmm. kalau sudah sampai menyakiti diri sendiri, menurutku ini udah masuk ke cinta/rasa suka yang gak sehat sih. Berarti ada yang langkah yang salah kita ambil. Seperti yang Ghina sebutin, keseringan ngecek ig orang itu. That's a warning sign menurutku.
DeleteKlo dulu jaman masih sekolah sih aku gak berani hahaha modelnya jdi secret admirer aja ciecie
ReplyDeleteKlo sekarang lebih terus terang aja sih. Ya tentunya liat2 juga orgnya, pokoknya masih available ya hehehe
mksdnya terus terang ngomong biar hemat waktu, klo mutual kan bisa lanjut, klo gak bisa segera move on �� meski dg konsekuensi bisa kecewa dan patah hati, tp drpd ditahan2 sama kecewanya mending skrg dan segera berlalu
Duh, mencintai dalam diam, tahu tahu diambil orang, hehe..
ReplyDeleteIntinya tata diri dulu dalam mencintaiNya, dan akan ada saat dimana cinta kita kepada seseorang terbentuk dengan tulus karena selalu mengingatNya. Masya Allah..