Follow Me

Sunday, August 30, 2020

Betty Ta Iye

Bismillah.

#bukukenangan

Selain menemukan sesuatu yang sudah kurelakan hilang, dua pekan kemarin aku juga menemukan buku ini. Sebuah buku fiksi "serial" karya Fauzan Muttaqien berjudul Betty Ta Iye.


Buku ini kubeli di acara bazaar buku di gedung Pascalis Hall. Kebetulan gedungnya berada di jalan pulang rumah dari SMP ke rumahku. Aku dulu biasa berangkat dan pulang jalan kaki saat SMP. Tiap hari aku mampir dong sepulang sekolah, cuci mata, ngelihat banyak buku. Ada dua buku yang kubeli, buku Betty Ta Iye dan juga sebuah novel Diary Minni.

Dari novel diary minni, aku mencatat sebait puisi yang sampai sekarang masih kusukai. Puisi yang mengingatkanku untuk tidak tergerus arus.

Bilaku harus seperti mereka, akulah buih itu 
bilaku mengikuti mereka, akulah debu pada angin. 
bilaku kehilangan diriku sendiri, akulah kelopak bunga 
ditinggal gugur kembang dan keindahannya

- M. Irfan Hidayatullah dalam Novel "Diary Minni" terbitan Gema Insani

Beda dengan Diary Minni yang merupakan sebuah novel. Betty Ta Iye adalah serial, semacam kumpulan cerpen namun dengan tokoh dan setting yang sama. Cerita tentang Ibnu cs, dan kehidupan di sekitarnya. Oh ya, meski bukan novel komik seperti Olin, tapi buku fiksi yang target pasarnya remaja ini dihiasi dengan ilustrasi.

Pokoknya bacaanku pas SMP dulu setipe lah hehe. Detektif double F, Latansa Male Cafe, Olin, trus Faris dan Haji Obet.

Betty Ta Iye ini banyak ngingetin aku sama buku Faris dan Haji Obet karena bawaannya kocak. Kemarin pas nemu, aku baca ulang sekilas dan cepat. Dibuat banyak senyum dan ketawa.

Banyak banget nama plesetan, dari nama orang terkenal jaman dulu. Pokoknya tiap paragrafnya bikin senyum. Ini contoh salah satu halaman di dalamnya. 



Kisah di atas tentang seorang siswa yang mau bunuh diri karena habis putus cinta, judulnya 14 Februari Berdarah. Setting cerita buku ini di SMA, tokoh utamanya Ibnu cs. Ibnu tokoh protagonis yang "perfect", teman yang lain ada Kautsar, Hamzah, Akin, Ahmad, Setya dan Nashr. Tokoh favoritku Hamzah, karakternya unik, jadi hampir selalu terlihat di setiap cerita

Oh ya, seingetku, serial Ibnu cs yang pernah kubaca bukan cuma buku Betty Ta Iye. Rasanya ingat baca buku saat Ibnu cs liburan ke suatu kampung/desa. Bukunya baca di perpustakaan kayanya. Tapi lupa judulnya, dan aku googling juga ga nemu. Entahlah mungkin aku yang salah ingat. Itu buku lain dengan penulis yang berbeda.

Menemukan kembali buku kenangan membuatku bertanya-tanya, kalau anak-anak SMP sekarang bacaannya apa ya? Ada gak buku semacam ini? Yang ringan dan tipis. Kalau cem Andrea Hirata, Tere Liye, itu kan novel-novel tebel ya hehe. Relatif sih memang. Dulu temen SMP-ku yang rajin baca juga biasa namatin harry potter hehe. Tapi buat pembaca pemula, dan yang suka baca buku tipis dengan dan ringan, ada ga ya bacaan kaya gini? Atau sekarang jamannya konten digital ya? Ga baca buku, adanya baca stories ig keren yang sampai titik-titik. Ga baca buku, tapi dengerin podcast. Semoga sih begitu ya, semoga ga kalah oleh serangan entertainment dan game yang menyerbu dari berbagai arah. *ah, ngomong apa kamu bell... liat ke cermin dulu please.

Terakhir, buat kamu yang dulu pernah suka baca, apa buku kenanganmu? Coba tulisin hehe. Komik juga gapapa, tapi ditulis juga pelajaran yang kamu dapet dari komik tersebut hehe. Kalau kata salah satu dosen STEI, di Naruto ada banyak banget pelajaran yang bisa diambil. Katanya sih... aku belum pernah baca/nonton soalnya.

Semangat baca semua~

***

Keterangan: Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.




No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya