Follow Me

Tuesday, October 7, 2014

Yuk Berkurban


Beli gadget canggih aja bisa,  masa Qurban nggak bisa? #YukBerqurban

Tanpa terasa lebaran idul adha sudah di depan mata, satu atau dua hari lagi kita akan melangkah masuk ke tanggal 10  Dzulhijjah. Bulan, yang keistimewaan super di 10 hari pertama-nya. Idul Adha merupakan salah satu dari dua hari raya umat Islam. Kalau kata mahasiswa, hari peningkatan gizi,  karena di hari-hari tersebut, kita bisa menyantap daging kurban.

Nah.. Better late than never, yuk kita ingat-ingat lagi hal-hal terkait Idul Adha!

Asal-usul, Nabi Ismail sebagai kurban Nabi Ibrahim - ujian keimanan

Mungkin sebagaian besar dari kita hafal latar belakang diperintahkannya ibadah kurban. Sebuah peristiwa yang mengharukan. Dimana seorang ayah, yang merindukan seorang anak, ketika sudah diberi anak justru harus meninggalkannya di mekah yang gersang. Dimana seorang ayah, yang merindukan seorang anak, ketika sudah bertemu lagi, justru mendapat wahyu untuk menyembelih putera tercintanya. Coba buka Quran surat As Shaffat ayat 102-107.

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.” [Qur’an Surat Ash Shaffat : 102 - 107]

Coba bayangkan apa perasaan Nabi Ibrahim saat itu. Saat akhirnya ia memutuskan untuk mengabaikan perasaan seorang ayah, demi menaati perintah Rabb-nya. Inilah esensi Qurban, kita berusaha mengiklaskan "dunia", untuk mendapatkan ridho Allah, dan mendapat balasan yang lebih baik, kelak di surga kelak. Mendengar kisah ini, tidakkah kita tergerak untuk menyisihkan sedikit uang saku dan berkurban? #YukBerqurban

Dalil dan Keutamaan berkurban

Dasar perintah berkurban ada di dalam Al Quran juz 30. Ada yang nggak hafal? Hehe

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman yang artinya, Maka shalatlah untuk Rabbmu dan sembelihlah hewan.” (QS. Al Kautsar: 2).

Syaikh Abdullah Alu Bassaam mengatakan, “Sebagian ulama ahli tafsir mengatakan; Yang dimaksud dengan menyembelih hewan adalah menyembelih hewan qurban setelah shalat Ied”. Pendapat ini dinukilkan dari Qatadah, Atha’ dan Ikrimah (Taisirul ‘Allaam, 534 Taudhihul Ahkaam, IV/450. Lihat juga Shahih Fiqih Sunnah II/366). Dalam istilah ilmu fiqih hewan qurban biasa disebut dengan nama Al Udh-hiyah yang bentuk jamaknya Al Adhaahi (dengan huruf ha’ tipis)

Adapun salah satu keutamaanya dapat kita ketahui dari sebuah hadist,

Dari Zaid ibn Arqam, ia berkata atau mereka berkata: “Wahai Rasulullah SAW, apakah qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Qurban adalah sunnahnya bapak kalian, Nabi Ibrahim.” Mereka menjawab: “Apa keutamaan yang kami akan peroleh dengan qurban itu?” Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai rambutnya adalah satu kebaikan.”Mereka menjawab: “Kalau bulu-bulunya?”Rasulullah menjawab: “Setiap satu helai bulunya juga satu kebaikan.” [HR. Ahmad dan ibn Majah]

Sudah tahu ilmunya serta keutamannya, lalu adakah lagi yang membuatmu ragu untuk mengamalkannya?  #YukBerqurban

Hewan yang utama untuk dikurbankan

Sudah berniat berkurban, dan bingung dalam memilih hewan kurban? #YukBerqurban

Hendaknya hewan yang diqurbankan adalah hewan yang gemuk dan sempurna. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala yang artinya, “…barangsiapa yang mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah maka sesungguhnya itu adalah berasal dari ketakwaan hati.” (QS. Al Hajj: 32). Berdasarkan ayat ini Imam Syafi’i rahimahullah menyatakan bahwa orang yang berqurban disunnahkan untuk memilih hewan qurban yang besar dan gemuk. Abu Umamah bin Sahl mengatakan, “Dahulu kami di Madinah biasa memilih hewan yang gemuk dalam berqurban. Dan memang kebiasaan kaum muslimin ketika itu adalah berqurban dengan hewan yang gemuk-gemuk.” (HR. Bukhari secara mu’allaq namun secara tegas dan dimaushulkan oleh Abu Nu’aim dalam Al Mustakhraj, sanadnya hasan)

Diantara ketiga jenis hewan qurban maka menurut mayoritas ulama yang paling utama adalah berqurban dengan onta, kemudian sapi kemudian kambing, jika biaya pengadaan masing-masing ditanggung satu orang (bukan urunan). Dalilnya adalah jawaban Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya oleh Abu Dzar radhiallahu ‘anhu tentang budak yang lebih utama. Beliau bersabda, “Yaitu budak yang lebih mahal dan lebih bernilai dalam pandangan pemiliknya” (HR. Bukhari dan Muslim). (lihat Shahih Fiqih Sunnah, II/374)

Tentang indahnya berbagi

Idul Adha selalu menjadi hari istimewa khususnya bagi umat muslim. Karena pada hari-hari itu, ada daging yang dibagi secara gratis kepada masyarakat. Maka mereka yang tidak biasa makan daging di kesahariannya karena masalah ekonomi. In syaa Allah, pada momen itu bisa masak daging.

Kurban itu, bukan hanya perihal kita berqurban dan kita mendapat pahala. Namun ini juga tentang indahnya berbagi, kebahagiaan ketika uang kita yang tak seberapa itu, bisa bermanfaat bagi orang lain. Memilih untuk berkurban, selain mendapat pahala tentu juga mendapat kebahagiaan sendiri karena bisa berbagi. Melukis senyum, orang-orang yang mendapatkan daging kurban dari kita. #YukBerqurban

Jadi, tunggu apa lagi?
Jika pada tahun-tahun sebelumnya, kita cuma bisa jadi penonton. Yuk, kali ini realisasikan niatk jadi muqarrib (baca: orang yang berkurban). Jika untuk beli handpone/gadget baru kita rela, seharusnya untuk yang satu ini kita lebih semangat. #YukBerqurban

Pssst.. Bagi kamu yang berniat berkurban. Jangan khawatir, Allah masih kasih kita kesempatan untuk berkurban sampai tanggal 13 Dzulhijjah

*sumber :

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya