Bismillah.
Ini tentang tujuan
dan cara kita menggapainya. Di bangku (*kursi) kuliah, kita akan menemukan
bermacam macam orang dengan tujuan berkuliah yang berbeda, dan cara meraih yang
berbeda. Judul di atas adalah contoh kecil tujuan kuliah. Ada banyak yang lain,
membanggakan orang tua, ijazah, terlihat keren, agar kerja di tempat yang
basah, beribadah, dll.
Dan saat tujuan itu
begitu indah diimpikan, ia bersinar dan berkedip, menggoda kita untuk segera
meraihnya. Dan dari beberapa tujuan tadi, kita akan menemukan begitu banyak
juga cara / jalur untuk memetiknya.
***
Ada yang masih
ingat, jika aku bercerita padamu, tentang sesuatu yang tanpa kita sadari sudah
begitu akrab dengan kita, terbiasa duduk disamping kita dan mengobrol ini itu.
Sesuatu yang kita yakini ia adalah perbuatan buruk, namun entah mengapa kita
justru sedang bercanda ria dengannya.
Ini tentang
mencontek, curang, dan kawan-kawan lain yang menggilas integritas.
(
8 ) maka Allah mengilhamkan kepada
jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
(
9 ) sesungguhnya beruntunglah
orang yang mensucikan jiwa itu,
(
10 ) dan sesungguhnya merugilah
orang yang mengotorinya.
QS As Syams
QS As Syams
***
Dan ini tahun ke
empat duduk di bangku kuliah. Aku masih sama, terheran dan geleng-geleng kepala
pada kondisi saat ini. Kondisi yang menipu banyak orang, kita merasa bahwa itu
adalah hal biasa. Namun tetap saja itu jalan kefasikan, bukankah begitu?
Karena mengerjakan
tugas secara bersama-sama itu boleh, tidak berarti menyalin tugas seorang teman
itu benar.
Karena ada ujian
yang open book, bukan berarti di ujian
yang berbeda kita dibenarkan sembunyi-sembunyi melihat ke layar telepon genggam
kita.
Karena kita tahu itu
salah, maka saat hampir ketahuan kita disergap rasa malu.
"Itu aku ada yang salah, ntar bilang 48 ya"
"Loh.. Bener semua koh.. Takut ketauan ya
gara-gara satu baris 50 semua?"
***
Cita dan tujuan
selalu ada jauh di depan
gairah dan hasrat
membuatnya terasa dekat
Jikapun kemudian ia
masih tampak gelap dan buram
Itu karena mata yang
kita pakai untuk melihatnya terletak dalam hati
Apakah kau mendengar
suaranya saat memohon untuk tak dikotori?
(Salim A.Fillah -
Jalan Cinta Para Pejuang)
***
Dan kejadian yang sama selalu terulang. Di masa-masa sekolah atau kuliah. Kita akan bertempur dengan kecurangan akademik. Bocoran soal, contekan di kertas kecil, hp, dll. Dan saat itu kembali terulang di masa-masa ujian, dimana kita berada? Apakah kita termasuk bagian mereka yang mengacuhkan hati yang memohon untuk dikotori? Atau.. menjadi orang terasing yang memilih menutup mata, dan membiarkan itu terjadi? Atau.. setidaknya mengingatkan teman terdekat, agar masing-masing dari kita saling menguatkan supaya tidak tenggelam dan terbawa arus yang mengoyak hati.
Dan di era dimana semua serba instan, semoga kita tidak melupakan kebenaran demi menggapai cita kita. Dan di era dimana semua serba cepat, semoga kita tidak terfokus pada cepat dan instannya jalan, tapi tentang benar dan lurusnya langkah.
Ya Muqallibal Qulub.. tsabbit qalbi 'aladdinik.. tsabbit qalbi 'alaththa'atik
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang memegang erat kebenaran, saat semua orang menganggap sebuah dosa sebagai kebenaran.
Terutama Untuk diri...
Demi ridha Allah atas hidup kita..
Jangan gadaikan kejujuran kita dengan kemurkaan Allah.
Demi ridha Allah atas hidup kita..
Jangan gadaikan kejujuran kita dengan kemurkaan Allah.
"Mintalah fatwa kepada hatimu. Kebaikan itu adalah apa-apa yg
tenteram jiwa padanya, dan tenteram pula dalam hati. Dan dosa itu adalah
apa-apa yg syak dalam jiwa, dan ragu-ragu dalam hati, meski orang-orang
memberikan fatwa kepadamu dan mereka membenarkanmu." (HR Muslim)
Allahua'lam bishowab
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya