Follow Me

Saturday, December 30, 2017

Hikmah Perjalanan Akhir Tahun

Bismillah.
#hikmah

Atas izinNya, akhir tahun ini saya melakukan dua kali perjalanan, dua-duanya dalam rangka silaturahim. Berikut ini beberapa hal yang ingin saya tulis tentang perjalanan akhir tahun, hikmahnya, juga ada curhat-curhatnya.

Hiburan dari Allah


Good job! You've done well! You'll be fine. Next year will be a better year! Kata-kata itu yang seolah Allah sajikan lewat perjalanan akhir tahun ini. Pemandangan yang terbentang, hijau sawah, bunga-bunga, langit, yang dilihat saat naik kereta, naik mobil, naik bis. Istirahat dari rutinitas, interaksi dengan keluarga,  Tsabita terutama, jadi hiburan tersendiri buat saya. Seolah Allah ingin menghiburku, tahun ini tahun yang berat kan? Lalu Allah menyajikan hiburan di penutup tahun ini.

Allah memang selalu Ar rahman, selalu Ar rahim. Kadang saya saja yang tidak peka, akan ayat-ayatNya, tanda-tanda kasih sayangNya. Karena Allah juga Al lathif, begitu lembut sehingga kita sering tak sadar aliran kasih sayangNya.

Doa Orang yang Safar

Salah satu doa yang diijabah, waktu dan tempat doa diijabah. Doa orang yang safar. Jadi banyak doa. Dan unik, bagaimana doa kecil, dan remeh, bisa segera Allah jawab meski jawabannya tidak sama persis. Seolah Allah mengingatkan saya, bahwa kita berdoa, jawabannya, Allah yang memberikan, dan apapun jawabannya, kapan sampainya, Allah knows the best way and the best plan, and the best time for the answer. Dan senyum dibuat merekah, doa orang safar J

Quality Time with Family

Perjalanan pertama sama Ayah dan Ibu, bertemu kakak dan keponakan.

Quality time dengan ayah, obrolan dalam kereta, obrolan saat jalan kaki di siang terik dengan Ayah. Kata ayah, liburan benar-benar liburan, jadi tempat istirahat. Jika bukan karena liburan itu, mungkin akan disibukan dengan rutinitas, tapi karena tidak berada di rumah, jauh dari rutinitas dan aktivitas pekerjaan, jadi benar-benar istirahat.

Quality time dengan ibu, obrolan dalam kereta, tawa dan canda sembari duduk bersebelahan, baru pernah 'date' berdua dengan ibu, sebelas jam berdua^^. Mengobrol dari A sampai Z, diselingi tidur, makan, main game berdua. J

Quality time dengan kakak, bukan obrolan panjang, tapi disela-sela. Masak bareng, gantian ngurusin Tsabita, nyuapin kakak karena kakak sibuk ngurus Tsabita dan ga bisa disambi makan. J

Quality time dengan Tsabita, kenalan lagi, main bareng, nggendong meski bentar, ngobrol yang sama-sama ga nyambung.

Perjalanan kedua sama Adik, bertemu teman yang menikah di kota asalnya.

Quality time dengan adik, perasaan tenang safar sama adik, obrolan singkat, adik yang ambil keputusan, saya cuma ngikut aja J. Have someone to depend on is good, especially in traveling. Ga terlalu banyak ngobrol, cuma berdua-an terus aja sepanjang perjalanan, ini juga quality time kan? Hehe.

Yang bener-bener saya highlight itu quality time sama ibu. Perjalanan akhir tahun ini menyadarkan saya, saya jarang banget punya waktu berdua aja sama ibu. Kalau sama ayah, super sering J. Sama kakak juga sering. Sama adik juga sering. Lainnya biasanya bertiga. Saya, ibu dan ayah, atau saya, ibu dan kakak, atau saya, ibu dan adik. Atau berempat, atau berlima.

Allah's Plan Always Better

Bukan perjalanan namanya, kalau semua sesuai rencana. Ada faktor X, yang diluar prediksi. Dan itu semua... pasti lebih baik pada akhirnya. Hal ini membuat saya sadar, kalau rencana Allah selalu lebih baik. Teorinya sudah tahu memang, tapi lewat perjalanan akhir tahun ini saya seolah jadi mencicipinya. Semacam praktek kecil teori tersebut. Tinggal dilanjutkan saja, ke hal-hal yang lebih besar. J

Kereta yang saya dan ibu naiki, gensetnya mati/rusak, dari stasiun Jombang-Madiun. Situasinya? Heboh, gelap (sore-malam), panas, penumpang riuh, apalagi yang bawa anak kecil. Jadi tahu bagaimana staff kereta api menangani situasi seperti ini, berhenti di stasiun Kertasana, niatnya diperbaiki di sana, tapi somehow entah karena kurang alat, atau kurang teknisi, belum bisa diperbaiki. Perjalanan dilanjut, di Madiun diperbaiki katanya. Kondektur keliling gerbong, memberitahukan bahwa akan ada kompensasi cash back 50%. Saat dari Kertosana, pasti staff kereta api sudah kontak ke staff di stasiun Madiun. Jadi saat berhenti di Madiun, aku melihat banyak teknisi bergerak, datang ke gerbong restorasi, tempat genset berada. Sudah bisa nyala, tapi untuk menghindari mati lampu lagi, layar dimatikan, tiap gerbong lampunya juga pindah ke mode malam, bukan lampu putih terang, ganti ke warna redup. Perjalanan malam, tidak ada yang protes, toh lampu itu lebih nyaman untuk menemani tidur. Saya juga seolah diingatkan, agar lebih banyak mengisi perjalanan dengan interaksi dengan Ibu atau tidur.

Lain perjalanan. Rencana awal dari Stasiun Weleri mau naik grab. Tapi ternyata ga jadi, terlalu mahal. Ada adik juga, saya tidak perlu repot tanya-tanya sendirian. Dari Stasiun Weleri jalan kaki sedikit ke Pasar Weleri, lalu tanya orang, diberitahu bisnya. Naik, bilang ke kondektur hendak turun dimana. Pulang ke Weleri juga sama, dengan bantuan satpam Rumah Makan Salsabil, diberi info, naiknya yang ukuran tanggung, yang dua pintu. Agar tidak diturunkan dan dioper di Cipiring. Jadi nambah pengalaman dan juga membuatku menyadari satu hikmah lain, yang di bawah ini.

People, Many of Them are Kind

Kalau perjalanan, harus berani untuk bertanya. Saat bertanya dan meminta bantuan, kita akan tahu dan sadar, most people are kind.  Mungkin memang, ada orang-orang yang tidak mau membantu, tapi cuma sedikit. Mayoritas baik. Sangat baik.

Orang-orang yang menjawab pertanyaan, satpam yang meminta saya dan adik menunggu sembari duduk, membantu menunjukkan bis yang benar, seorang bapak tua yang berdiri supaya saya duduk, kondektur yang mengembalikan uang yang lebih, dan banyak lagi lainnya yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Hikmah terakhir ini, mungkin bagi banyak orang aneh. Tapi bagiku, ini penting. Saya pernah ada di fase menghilang, dan fase itu membuat saya menghindari dari meminta bantuan orang lain, the negative mindset that I have to fixed.

***

Maaf banyak curhat. Alhamdulillah.. Alhamdulillah atas perjalanan akhir tahun, yang memberi warna lain di tahun ini. J

Semoga bermanfaat kalau ada yang ga sengaja melintas dan baca.

Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya