Follow Me

Thursday, December 14, 2017

Resensi: Serial Cinta; Bukan Drama, Bukan Novel

Bismillah.

#resensi #buku

Judul Buku: Serial Cinta
Penulis: Anis Matta
Penerbit: Tarbawi Press, Feb 2016, Cetakan 4

Ini buku non fiksi tentang cinta, disusun dari kumpulan artikel yang diterbitkan di majalah, kemudian dibukukan. Jadi sebenarnya buku ini bisa kita baca secara acak karena tidak ada bab yang mengelompokkan tulisan di dalamnya.

Secara garis besar, saya membaca empat pokok pikiran dari buku ini. Bagian pertama, perkenalan cinta. Cinta yang tidak bisa di definisikan. Cinta yang memiliki energi kuat. Cinta yang mengawali segalanya. Bagian kedua menceritakan tentang cinta sebagai kata kerja, di sini juga diingatkan bahwa ada dua jenis cinta, cinta misi dan cinta jiwa. Urutan kata kerja yang biasanya dilakukan ketika seseorang memutuskan untuk mencintai. Bagian ketiga penjelasan tentang cinta misi dan cinta jiwa. Bagian keempat, tentang kemungkinan adanya gejolak dan permasalahan di jalan cinta.

Membaca buku ini, seolah membuatku menjadi orang yang sedang jatuh cinta. Banyak kalimat puitis dengan gaya bahasa khas. Terkadang satu kata menjadi satu kalimat, tidak semua kalimat dimulai dari subjek, dll. Juga membuat sadar, kalau cinta bukan sekedar masalah emosional saja. Membaca buku ini, jujur membuatku berpikir tentang buku Jalan Cinta Para Pejuang-nya Salim A. Fillah. Buku JCPP mengutip beberapa tulisan dari buku Serial Cinta. Isi bukunya memang berbeda, namun seperti saudara, ada kesamaan.

Buku ini juga menyajikan kisah yang kemudian diambil hikmahnya. Mulai dari kisah Rasulullah, sahabat, sampai kisah pangeran inggris. Bahkan juga kisah hitler, tepatnya dua pengikut hitler. Kisah-kisah yang dipilih cukup untuk mendukung dan menperjelas apa yang ingin disampaikan penulis.

Bagian terberat dalam membaca buku ini adalah bagian terakhir. Bicara cinta, dan hikmah dibalik peraturan yang Allah turunkan (poligami). Jujur membaca bagian akhir buku ini membuat kepala dan perasaan saya berdebat. Mungkin karena sebelumnya saya hanya melihat dari satu frame. Buku ini berhasil meluaskan pandangan saya tentang topik yang sensitif bagi perempuan ini.

Dimensi bukunya tidak terlalu besar, pas untuk tangan. Font yang terbaca jelas, dan kertas putihnya akan membuat kita betah dan tidak pusing membacanya.

Buku ini menurut saya memang cocok untuk aktifis, atau seseorang yang sudah sedikit lebih paham, tentang makna cinta yang hakiki. Agak tidak pas jika dibaca oleh anak-anak muda, yang sudah ter-frame kata cinta dengan kata lain semacam pacar, baper, date, dll. Tapi entahlah, bisa jadi saya salah. Mungkin anak-anak muda, yang melihat frame cinta yang sempit, bisa tercerahkan kalau membaca buku ini. Who knows?

from unsplash
It's a good book. Saya sarankan baca buku ini, baik yang sedang atau belum sedang jatuh cinta. J 
Wallahua'alam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya