Follow Me

Saturday, June 29, 2019

Cries Out For Help

Bismillah.

pelampung keselamatan (Photo by Jametlene Reskp on Unsplash)

She cries out for help. Ia menangis dan berteriak minta tolong. Sudah berkali-kali, berturut-turut selama lebih dari tiga tahun. Tapi tahun ini, ia bukan cuma menangis dan berteriak, tapi juga menodongkan pisau memaksa orang untuk peduli dan menolongnya. Alih-alih memberikannya sedikit perhatian atau kasih sayang, orang-orang menodongkan telunjuk dan berbisik di belakang mengatakan keburukan dan rumor mengenainya. Bahkan orang-orang yang memiliki kepedulian pun, takut mendekat karena pisau yang ia bawa. Sebagaian takut terluka, sebagaian lainnya takut salah langkah dan ia justru melukai dirinya dengan pisau tersebut.

She cries out for help. Dengan bahasa yang tidak dipahami orang sekitarnya. Yang lain mencerna seolah ia A, B, atau C. Tapi sebenarnya bukan itu maksudnya. Bukan itu.

Mungkin benar, ia sakit, jiwanya sakit dan butuh obat. Ia menangis meminta bantuan karena ia juga ingin keluar dari situasi itu. Tapi ia tidak bisa melakukannya sendiri. Ia butuh bantuan yang tulus. ia butuh orang yang sabar, yang bisa mensupportnya.

Terbukti, baru ketika ia bertingkah membahayakan, baru ketika itu... Orang-orang mulai memperhatikannya lagi. Bertanya-tanya lagi. Berusaha membantu lagi.

***

Ia yang menangis, berteriak minta tolong. Melihatnya selalu mengingatkanku akan diriku. Seolah apa yang ia rasakan juga pernah aku rasakan. Seolah sebenarnya, aku juga seharusnya menangis dan berteriak minta tolong.

Tidak sama memang. Jelas perbedaannya. Tapi melihatnya seolah Allah ingin mengingatkanku... Ada yang harus aku lakukan. Aku tidak boleh berdiam diri. Pasti ada sesuatu yang bisa aku lakukan.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya