Nukilan Buku “Amalan Penghilang Susah (: | Musthafa Syaikh Ibrahim Haqqi”
Bismillah.
Ujian adalah salah satu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, dari ia lahir, sampai kelak dikuburkan, menanti hari di mana seluruh manusia dikumpulkan dan ditanya pertanggungjawabannya di dunia.
Membaca Buku ini seolah mengajarkan diriku untuk mengeja ulang makna ujian. Makna ujian, hikmah ujian yang pernah dipelajari di waktu yang lalu, dieja lagi, dimaknai lagi.
Ujian adalah cara Allah membuktikan ikrar kita
Saat kita berikrar, saya bersaksi bahwa tidak ada ilah kecuali Allah dan Muhammad (sholawat serta salam untuknya) adalah utusan-Nya. Ikrar tersebut tidak berakhir begitu saja. Allah akan menguji apakah kesaksian iman kita, benar atau dusta, dengan sebuah ujian.
Ujian adalah cara Allah membersihkan diri kita
Dalam kehidupan kita, pasti pernah ada kesalahan, dosa yang bertumpuk masa lalu jahiliyah. Kemudian kita beriman kepada Allah, berusaha menjadi hamba yang lebih baik dari hari ke hari. Allah menghadirkan ujian di jalan hidup kita, agar Allah membersihkan dosa-dosa kita. Tiap luka, sedih, kecewa, jika kita bisa melaluinya dengan sabar dan syukur, Allah akan ganti dengan terhapusnya dosa kita.
Hakim pernah berpesan kepada anaknya, “Anakku, janganlah gelisah ketika mendapat musibah. Emas itu disepuh dengan api, dan orang mukmin itu disepuh dengan ujian-ujian.”
Ujian adalah cara Allah menyeleksi pasukan terbaik-Nya
Mereka yang tidak kuat dengan ujian akan tumbang dari jalan dakwah. Sama.. seperti beberapa orang yang tidak ikut perang pada jaman Rasulullah, dikarenakan nafsu belaka.
Kita (aku) mengeluh, merasa payah, letih, akan setiap ujian yang Allah hidangkan dalam hidup kita. Kita jatuh bangun dalam bersyukur dan bersabar atas ujiannya. Kita seolah lupa… yang terpenting dari lulus ujian, bukan hasilnya, tapi proses kita menggapai lulus. Dimana dalam proses tersebut, kita menjadi hamba yang lebih baik lagi, dilatih lagi kesabarannya, dilatih lagi tawakkalnya, dilatih lagi berbaik sangka pada-Nya.
Saat kita diuji oleh Allah, ada beberapa amalan yang bisa meringankan rasa sesak gelisah di dada. Diantara yang dibahas dalam buku ini adalah doa.
Doamu kepada Rabb-mu adalah juga merupakan ibadah. Lebih dari itu, doa adalah ketaatan yang paling agung melebihi hanya sebatas terpenuhinya permintaan. Setiap tali akan putus, kecuali tali-Nya. Setiap pintu akan retak, kecuali pintu-Nya. Dia adalah dekat, mendengar, mengabulkan.
Semoga kita semua termasuk hamba Allah, yang ketika diuji ia bersabar atau bersyukur, kemudian lulus, kemudian naik tingkat derajat keimanan kita. Hingga kelak bertemu dengan-Nya dalam keadaan terbaik. Aamiin.
Keterangan: Tulisan ini sebelumnya sudah pernah di publish di akun medium @isabellakirei
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya