Follow Me

Thursday, April 9, 2020

The Girl Across My Room

Bismillah.


Aku mengenalnya, saat pindah kamar ke lantai 1. Kamarnya berada tepat di sebrang kamarku. Hanya terpisah jalan kecil selebar pintu kosan, satu meter mungkin.

Aku tidak banyak mengingat identitasnya, yang aku tahu ia mahasiswi tingkat 3, jurusan atau fakultasnya aku lupa, namanya juga lupa. Meski banyak tidak ingat, aku ingin menuliskan tentangnya.

Ia tipe yang suka belanja online. Aku saat itu lebih sering di kamar kosan, dan letak kamarku yang di lantai satu, persis dekat pintu, membuatku sering bertemu pengantar paket. Satu pekan bisa sampai dua paket untuknya. Biasanya setelah memberikan tanda terima, paket tersebut aku letakkan di atas kulkas, di sana semacam kotak surat kosan kami.

Pernah suatu hari, aku hendak mengambil minuman di kulkas dan sebuah post card dengan tulisan asing menarik mataku. Aku tidak membaca keseluruhan isinya, tapi aku sempat melihat nama penerimanya, dan diperuntukkan untuk penghuni depan kamarku. Sepertinya dari temannya yang kuliah di luar negri, jepang kalau tidak salah lihat.

Hal pertama yang kuingat tentangnya sebenarnya bukan tentang paket. Tapi suara khas alarm shubuhnya. Suaranya begitu keras dan berulang, sampai tanpa sadar aku menghafalnya. Kami pernah bertukar canda tentang ini, saat sahur bersama di bulan Ramadhan. Ibu kosan sering berbaik hati memberi kami sahur gratis. Terutama saat pertengahan dan akhir ramadhan saat penghuni kosan banyak yang sudah pulang. Anak-anak di lantai 3 juga dipanggil agar turun dan ikut sahur di lantai 1.

Berbeda dengan kamarku, yang hampir selalu tertutup. Kalau ia di kosan, ia sering membuka pintu kamarnya. Mungkin agar sirkulasi udaranya lebih baik. Atau mungkin, itu menggambarkan kondisi kepribadiannya yang terbuka. Kamarnya rapi dan bersih. Pernah aku berkunjung dan duduk di kamarnya, satu atau dua jam saat mendengarkan wejangan dari bapak kos. Aku ingat, pekan itu pekan UTS, jam sudah makin malam, bapak kos terlihat masih bersemangat bicara tentang banyak hal. Sampai akhirnya aku memberanikan diri untuk menghentikan sesi ceramah malam itu. Aku memang sudah tidak ada UTS, tapi berbeda dengannya. Aku bisa membayangkan ia mungkin seharusnya sudah membaca beberapa ppt untuk UTS esok hari.

***

Saat hendak menulis tulisan seri tentang orang lain, aku memikirkan beberapa orang. Alasanku bercerita tentangnya, adalah karena ada satu percakapan dengannya yang membuatku menyadari hal penting. Tadinya momen tersebut hendak kujadikan tulisan fiksi.

Ia bertanya padaku, "Teteh S2? Atau...?" Semacam itu. Aku lupa redaksi persisnya. Saat itu kondisiku sudah membaik, aku bisa menjawab dengan tenang pertanyaan tersebut. Aku menggeleng dan memberitahukan status studiku. Ia hanya ber-oh ria.

Percakapan singkat yang membuatku sadar. Sebelumnya, aku pernah terjebak pada ketakutanku sendiri, akan pandangan orang lain. Karena saat itu aku belum lulus, padahal teman-teman seangkatanku sudah mulai kerja. Saat itu aku takut pada prasangka orang lain tentangku. Otakku terus mengundang ribuan prasangka buruk. Tapi kalimat itu, yang mengalir dari bibirnya yang tersenyum membuatku sadar. Bahwa Allah begitu mencintai hambaNya. Bahwa Allah menghias begitu indah rupa dan image-ku di mata orang-orang. Padahal aku hanya seorang hamba yang hina dan bersalah. 

Kalimatnya, membuatku menyadari, bahwa apa yang dilihat orang lain padaku, bisa jadi selalu lebih baik daripada kenyataan diriku. Karena mereka tidak tahu apa apa tentang sisi gelap bulan yang Allah tutupi dengan indah.

***

Mahasiswi itu... aku mungkin tidak mengenal banyak tentangnya. Tapi menuliskan ini membuatku ingin berdoa untuknya. Semoga hati dan pikirannya selalu dihiasi dengan prasangka baik pada orang lain, dan juga terutama pada Allah. Semoga ia tidak pernah terjebak dalam ruwetnya overthinking. Semoga ia tahu, bahwa setiap ia memiliki kesalahan, selalu ada jalan untuk memperbaikinya. Ia cuma perlu bertaubat, kembali padaNya, dan bertanya dalam doa-doa kecil, kemana ia harus melangkah agar bisa menjadi lebih baik. Semoga harinya selalu dinaungi keberkahan dariNya. Aamiin.

Allahua'lam.



No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya