Follow Me

Wednesday, November 22, 2017

Yang Melupakan, Yang Mengingat

Bismillah.

#fiksi

Aku melangkah ke lab temanku, setelah menyelesaikan empat rakaat ashar. Di sana, aku menitipkan tas dan menumpang mengisi baterai handphone-ku.

"Kita, ada acara prodi. Harus pergi," ucap temanku, mengusirku secara halus. Aku tersenyum, segera mengatakan bahwa aku juga harus pergi.

Saat hendak keluar, seseorang memanggilku, bukan memanggil nama, tapi jelas ia memanggilku. Aku menoleh, setelah melewati pintu lab.

"Bener kan ya? Aku pernah ketemu teteh loh, dulu teteh ngajarin aku kalkulus" ucap seorang perempuan berkhimar abu yang berdiri di sebelah temanku. Aku sedikit memiringkan kepalaku, mencoba mengingat-ingat.

"Kenalin Yun, ini Titis, adik tingkat lab-ku", temanku memperkenalkanku pada Titis. Kuterima uluran tangannya kujabat tangan Titis pelan, ragu karena aku sama sekali tidak mengingatnya. Kuucapkan namaku, "Yunita"

"Dulu.. Waktu aku TPB, aku pernah nginep di kosan Teh Faiza. Yang lain udah tidur, teh Yunita masih begadang di depan laptop," ucap Titis. Temanku masuk lagi ke labnya, mungkin hendak berkemas sebelum hadir acara prodi.

Titis kembali menjelaskan, saat itu ia kesulitan di salah satu soal kalkulus, besoknya ia ada UTS. Saat itu aku mungkin membantunya. Aku tidak ingat sama sekali sebenarnya. Meski aku memang salah satu penghuni kos yang sering begadang di ruang internet.

"Makasih ya, yang waktu itu Teh" ucapnya. Aku tersenyum, mengangguk, bertanya sekali lagi namanya karena aku sering lupa nama seseorang.

from unsplash

***

Sepulang dari gedung prodi tersebut, aku melangkah ke masjid kampus. Sembari berjalan aku teringiang penjelasan Titis, fakta bahwa ia mengingat apa yang tidak aku ingat. Seperti itulah hidup. Memori dan ingatan itu terikat erat pada pribadi masing-masing. Ada yang ingat sebuah kejadian, karena itu berarti untuk mereka. Dan ada yang lupa. Bisa jadi kejadian baik, seperti kesan Titis padaku, atau kejadian buruk seperti luka lama yang mereka lupa namun aku mengingatnya.

Uniknya sore itu, aku membaca sebuah ayat yang membuatku lebih memaknai lagi tentang lupa dan ingat. Bukan tentang kejadian baik atau kejadian buruk. Itu urusan dunia. Tapi tentang diriku, dan dosa-dosaku, yang mungkin telah aku lupa.

"Pada hari itu mereka semua dibangkitkan, lalu diberitakannya pada mereka apa yang telah mereka kerjakan, Allah menghitungnya (semua amal perbuatan itu), meskipun mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu" (QS Al Mujadilah ayat 6)

The End.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya