Follow Me

Monday, November 27, 2017

Celah Langit

Bismillah.

#blogwalking

*saran* skip saja prolognya~

Maaf, sementara aturan reblog 1:10 saya abaikan. Ada tulisan lain dari blog Celah Langit yang ingin saya salin kutipan dan link-nya di sini. Semoga suatu saat baca lagi dan kesana lagi.

Oh ya, barangkali ada yang ingin tahu, bagaimana saya sampai ke blog tersebut. Suatu saat (10 November lalu), saya login ke blogger lewat hp tapi dengan browser, bukan dengan aplikasi blogger yang supersederhana itu. Lupa alasannya karena apa. Singkat cerita, aku jadi buka daftar bacaan-nya The Magic of Rain (tMR). Hasilnya? Jadi nemu blog tersebut. 

***
Dymmdc sempat menjelaskan bahwa selagi wanita masih mendapatkan siklus bulanannya, selama itu hormon yang sama melindungi jantungnya agar tetap aman. Adalah estrogen, yang menghalangi penyumbatan darah di jantung, yang melindungi jantung wanita dari bahaya. Dymmdc juga menambahkan itu kenapa setelah menopause, resiko penyakit jantung pada wanita meningkat drastis. Itu pula kenapa hampir tidak pernah ada wanita muda yang mati mendadak karena serangan jantung. Dan ketahuilah estrogen punya segudang manfaat lainnya. Dokter Google lebih paham.  And you know, saat mendengar itu jantung saya kembali berdebar tiba-tiba. Kali ini tidak ada hubungannya dengan rasa sakit. Saya jatuh cinta.
Saya kembali jatuh cinta pada Tuhan yang begitu romantis. Bagaimana bisa saya luput dari hal ini sementara saya membaca belasan artikel google tentang penyakit jantung dan berbagai hal yang berhubungan dengannya. Tuhan yang maha pengertian itu tidak hanya memberikan saya sebuah jantung untuk hidup, tapi juga melindunginya dengan sistem yang sempurna. Dia ingin saya tidak memiliki masalah jantung di usia produktif agar saya bisa melakukan banyak hal dengan tenang. Agar saya terhindar dari serangan jantung mendadak ketika mendapati rumah berantakan misalnya. Dia tau betul bahwa wanita butuh untuk menjadi yang paling kuat.
- Dwi Yoshafetri Yuna, Kardia
Baca tulisan lengkapnya di sana ya.. tidak disarankan lanjut baca di sini (cuma komentar dan curhat).

***

Membaca tulisan yang satu ini menyadarkanku tentang banyak hal. Tentang perempuan yang suka parno. Rasanya, "Teh.. kok sama banget". J

Aku jadi ingin survei, ada ga yang sama kaya aku dan teh Oca? Terkadang terlalu parno cari-cari info penyakit, sampai-sampai sok mendiagnosis diri sendiri. Aku pernah bukan cuma sekali, googling ini itu, kemudian seolah menemukan kesamaan gejala yang tertulis di sana dan yang aku rasakan.

Sampai suatu hari, seorang teteh menegurku. Alhamdulillah saat itu aku cerita tentang ke khawatiranku. Teh Ica mengingatkanku kalau yang punya hak untuk mendiagnosis dan memberitahu pasien bahwa ia sakit X atau sakit Z itu dokter, profesional. Jadi..? Jadi sejak itu, aku belajar untuk tidak parno, belajar untuk tidak melebih-lebihkan sakitku, belajar untuk tidak overthinking. Aku sering mencoba menenangkan diri dengan kalimat aneh yang alhamdulillah manjur untukku. "You're just getting old, so every inch of your body feel ache". Aku tahu sih, kalimat itu ga sepenuhnya benar juga. Tapi setidaknya, itu mampu menenangkanku.

Membaca tulisan teh Oca, aku jadi belajar banyak hal. Terlalu banyak berpikir, terkadang cuma lebih banyak mendatangkan pikiran buruk. Jangan dipikirkan sendiri, coba deh ngobrol sama siapa, nanti mereka akan mengingatkan kita, kalau kita cuma terlalu khawatiran.

Bicara tentang khawatir.. perasaan ini, fitrah perempuan kah? Jadi inget ibu J, bukan cuma mamah, tapi juga semua ibu. Pernah suatu malam, di sebuah gerbong kereta, ayahku tidur, aku memberanikan diri memulai mengobrol dengan seorang Ibu yang juga tidak tidur. Ia menceritakanku tentang kekhawatirannya kepada anaknya, yang kuliah di Malang dan jarang menjawab pesan darinya. Saat itu aku yang mendengar jleb-jleb, lalu aku jadi cerita padanya juga, tentang mamah yang mirip dengan ibu tersebut rasa khawatirnya.

Kekhawatiran seorang ibu.. sesuatu memang. Hatinya begitu lembut. Seringkali, ia seolah bisa menebak kondisi hati kita, meski terpisah jarak. Love you, mom..

***


Mari sama-sama belajar, untuk tidak khawatiran. Untuk tidak menerka-nerka diagnosa penyakit. Belajar.. untuk membuka mata lebih lebar. Bahwa yang sakit, mungkin hanya sebagian kecil, dari keajaiban organ tubuh lain yang Allah ciptakan dan jaga kesehatannya.

Allahua'lam.

***

PS: Bingung buat judul, maaf karena judul ga nyambung sama topik inti tulisan. Celah Langit, nama blognya Teh Yosha.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya