Follow Me

Wednesday, November 1, 2017

Mau?

Bismillah.
#blogwalking

Alhamdulillah bisa teringat untuk menulis blogwalking lagi. Blogwalking kali ini, sebenarnya bacanya sudah lama, tapi baru menyempatkan menulis. Sebuah motivasi bagi siapapun yang ingin jadi penulis, atau sudah jadi penulis.

***


Sinta Yudisia, bertanya melalui tulisan dalam blognya, "Maukah Kamu Menjadi Penulis?". Pertanyaan ini, rasanya ingin kujawab dengan dalam judul tulisan ini. Tapi akhirnya jawabanku adalah pertanyaan juga. Mau? Hehe. Maksudnya bertanya pada diri sendiri, benarkah mau? Sekedar mau? Mana usahanya? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang kutujukan pada diriku sendiri.
Penulis adalah pekerjaan lepas yang benar-benar ‘lepas’ : hanya orang-orang yang benar-benar niat jadi penulis, akan menjalani profesi sebagai penulis dengan segala lika likunya.
- Sinta Yudisia, di pembuka tulisannya yang berjudul Maukah Kamu Menjadi Penulis?
Mba Sinta kemudian memaparkan beberapa alasan mengapa ada yang memilih menjadi penulis, dan mengapa ada juga yang akhirnya tidak sanggup terus berjalan di jalan menulis. Dari segi materi misalnya, betapa orang akhirnya memilih mundur sebelum 'berperang'. Mba Sinta juga menjelaskan tentang salah satu hal unik yang selalu ia temukan dari diri seorang penulis, personal growth.
Satu dua orang berhasil meraih impiannya lewat jalur menulis dan hidup cukup dari hasil menulis buku. Sebagian besar, harus bekerja keras sebagai penulis untuk dapat hidup layaknya orang ‘normal’. Tetapi, mereka terlihat sangat bahagia dan bangga dengan pekerjaannya. Mereka merasa menemukan jatidiri sejati sebagai seorang penulis. Mereka merasa, bahwa dengan menulis inilah banyak hal dalam diri mereka berkembang. Salah satu aspek psychological well being adalah personal growth. Menjadi penulis, mengharuskan seseorang belajar dan terus belajar. Rupanya, ini membuat teman-teman penulis saya yang laki-laki gemar melahap buku dan tulisan apapun. Kebiasaan membaca ini membuat mereka lebih bijak, fleksibel, dan mampu mencermati banyak hal dalam hidup dengan filosofi yang indah bermakna. Teman-teman penulis saya terus ‘tumbuh’.
- Sinta Yudisia, masih dalam tulisan Maukah Kamu Menjadi Penulis?
Beberapa personal growth yang disebutkan adalah tentang kesabaran, dan juga kemampuan untuk peka dan mengamati orang lain.

Setelah menunjukkan hal istimewa yang bisa di dapatkan seseorang yang mau menempuh jalan menulis, Mba Sinta juga menunjukkan beberapa hal buruk yang terjadi pada penulis. Seolah ingin menunjukkan, bahwa jalan menulis tidak akan mulus-mulus saja, jadi jika ingin dan mau jadi penulis, siapkan bekalmu dan berjalanlah di jalan menulis.

Ada lima poin yang disebutkan oleh Mba Sinta, silahkan di cek lengkapnya di blog-nya beliau ya J. Saya cuma ingin mengutip saja yang pertama, tentang perjalanan panjang, yang mungkin seumur hidup.

Hanya orang-orang bermental baja, punya lengan dan jari jemari otot kawat-besi yang bisa kuat belaja rmenulis, mengetik, ditolak, diedit, ketik ulang, edit lagi, direvisi dan seterusnya.
....
Pelatihan, workshop, camp atau apapun namanya hanya dapat memantik keinginan untuk menulis. Selebihnya, penulis harus punya jiwa baja untuk terus berjuang mengembangkan diri –personal growth hingga ia mencapai titik kesabaran yang dibutuhkan dan titik kekuatan yang paling besar untuk mampu mengubah dunia : lewat mengubah dirinya terlebih dahulu.
- Sinta Yudisia, tentang perjalanan panjang menulis
***

Terakhir, untukku. Sebenarnya aku masih belum ingin menjadikan menulis sebagai profesi. Masih naik turun rasanya keinginan untuk menyimpan tulisan dan berhenti di sini saja (menulis di blog saja), atau memberanikan diri ke zona tidak nyaman, entah itu lewat buku, atau mengirimkan tulisan ke media. Masih perlu belajar menulis~ sembari mengembangkan diri~ Semoga suatu saat mencapai titik kesabaran yang dibutuhkan dan titik kekuatan yang paling besar hehe. Dengan izin Allah tentunya. ^^

Semangat! Menulis! *tiba-tiba ingat sebuah fanpage dengan hastag #MenulisKarenaAllah

Bismillah.

Ingat juga kutipan dari Ustadz Fauzil Adhim.

Awalnya dari niat, kelak Allah akan menilainya dan memberikan barakah sesuai dengan niatmu -M. Fauzil Adhim
Semoga Allah bangkitkan kebaikan dan kekuatan, melalui setiap kata yang mengalir dari ujung jari kita. Sungguh sebuah buku dapat mengubah jiwa manusia dan nasib dunia.. -M. Fauzil Adhim

Semangat menulis^^ Keep yourself growing better and better~

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya