Ada satu hal, yang muncul dan menghilang saja secara alami. Hadir dan tiba-tiba mengisi hatimu, kemudian suatu ketika hilang seolah tak pernah ada. Beberapa menyebutnya vmj, (virus merah jambu), rasa tertarik alami antara perempuan dan laki-laki. Aku menyebutnya sfi (strange feeling inside), karena rasanya aneh aja. That's it.
Sebenarnya, aku menghindari menulis tentang ini. Takut ada yang salah menerka, salah menangkap. Takut ujung-ujungnya, aku yang salah. Tidak seharusnya aku menulis ini. Tapi hari ini... entah mengapa aku ingin menuliskannya. Tentang itu.
***
Tidak ada yang salah selama...
Hal pertama yang aku temukan tentang rasa itu, adalah... sebenarnya tidak ada yang salah, ketika tiba-tiba rasa itu muncul dan tumbuh di sela-sela hati kita. Fitrah. Tidak ada yang salah, selama tidak ada aksi. Yang membuat sfi berubah jadi vmj adalah ketika ada aksi yang diambil. Bentuknya macam-macam, dari sekedar stalking/kepo, atau saling kontak, entah itu untuk hal-hal 'penting', maupun tidak penting, sampai perlahan.. satu demi satu pintu mendekat ke zina.
Jadi, saat kau mulai menyadari, bahwa ternyata rasa itu ada untuk orang tertentu. Yang perlu kamu lakukan hanya satu, mengabaikannya. Tidak menyiraminya apalagi memupuknya. Kau cuma perlu membiarkannya tumbuh secara alami, mekar, kemudian layu dan menghilang dengan sendirinya.
Allah menitipkan rasa itu karena...
Hal kedua, ini baru aku petik ketika seorang teman bertanya padaku. Tiba-tiba saja terlintas hikmah ini. Bahwa selain tidak ada yang salah, sebenarnya, bersama tumbuh dan gersangnya sfi, Allah juga menitipkan ibrah dan hikmah kepadamu.
Orang-orang tertentu, yang sfi ini tumbuh untuknya, mungkin bukan jodoh kita, mungkin jodoh orang lain. Tapi ketika Allah menumbuhkan rasa kagum, rasa suka, dan perasaan aneh lainnya... pasti ada hal yang Allah titipkan juga bersamanya. Bisa jadi, lewat seseorang itu, Allah titipkan hidayah supaya kita kembali padaNya, belajar lagi untuk mengenalNya, Zat yang menciptakan cinta, yang memberikan cinta yang hakiki. Bisa jadi, lewat seseorang itu, Allah ingin mengajarkan pada kita, bagaimana seharusnya interaksi antara non-mahram, bagaimana yang seimbang, yang tidak terlalu lunak, yang menjadi bentuk penjagaan izzah dan iffah kita. Bisa jadi, lewat seseorang itu, Allah ingin mengajarkan pada kita, supaya lebih banyak mengingatNya, sakit hati mengharap pada manusia, membuat kita belajar bahwa harapan harus selalu disandarkan kepada Allah, yang tak pernah ingkar janji, yang mencintai kita meski diri kita hina dina dan tidak pantas dicintai.
Perasaan minder itu...
Ini juga, kupetik karena pernyataan seorang teman, sembari memetiknya, aku sembari berkaca tentang diri, dan perasaan minder itu.
Sfi, terkadang juga mengundang perasaan lain, salah satunya rasa minder. Mungkin pernah salah satu dari kita bertanya-tanya, tentang diri yang tidak pantas, jauh dibawah seseorang itu. Menurutku, perasaan minder ini natural hehe, karena kita hanya melihat sisi baik orang tersebut, sedangkan kita, mengetahui seluk beluk diri sendiri, termasuk fakta yang buruk-buruk tentang diri sendiri.
Tapi satu hal yang sering kita lupa. Kenyataannya, kita tidak tahu, ya tidak tahu sama sekali. Dan minder ini, penyebabnya adalah ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita mungkin lupa, bahwa Allah melarang kita untuk melakukannya. Allah tidak pernah, tidak akan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Rasa minder itu, harus berusaha kita hilangkan, tidak mudah memang, terutama kalau kamu perempuan. Tapi kita bisa belajar kan, melangkah sedikit demi sedikit.
Karena.. kalau kau biarkan rasa minder itu menetap, ada yang siap membisikkanmu was-was, membuatmu sedikit demi sedikit lupa akan nikmat dariNya. Kita menjadi tidak bersyukur, dan tidak bersyukur ini efeknya bisa panjang, mempengaruhi ibadahmu, dan hari-harimu. Allahumma a-inna 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik.
Sfi, terkadang juga mengundang perasaan lain, salah satunya rasa minder. Mungkin pernah salah satu dari kita bertanya-tanya, tentang diri yang tidak pantas, jauh dibawah seseorang itu. Menurutku, perasaan minder ini natural hehe, karena kita hanya melihat sisi baik orang tersebut, sedangkan kita, mengetahui seluk beluk diri sendiri, termasuk fakta yang buruk-buruk tentang diri sendiri.
Tapi satu hal yang sering kita lupa. Kenyataannya, kita tidak tahu, ya tidak tahu sama sekali. Dan minder ini, penyebabnya adalah ketika kita membandingkan diri kita dengan orang lain. Kita mungkin lupa, bahwa Allah melarang kita untuk melakukannya. Allah tidak pernah, tidak akan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Rasa minder itu, harus berusaha kita hilangkan, tidak mudah memang, terutama kalau kamu perempuan. Tapi kita bisa belajar kan, melangkah sedikit demi sedikit.
Karena.. kalau kau biarkan rasa minder itu menetap, ada yang siap membisikkanmu was-was, membuatmu sedikit demi sedikit lupa akan nikmat dariNya. Kita menjadi tidak bersyukur, dan tidak bersyukur ini efeknya bisa panjang, mempengaruhi ibadahmu, dan hari-harimu. Allahumma a-inna 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik.
***
Tiga itu saja sih, yang ingin aku tuliskan tentang sfi. Ada yang tahu istilah yang lebih pas? Yang lebih umum? Yang mungkin jadi keyword yang orang pilih?
Bye~ Semoga bermanfaat.
Allahua'lam.
Bye~ Semoga bermanfaat.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya