Follow Me

Wednesday, November 15, 2017

Memulai Percakapan

Bismillah.
#random

Tulisan ini bukan tips, bukan pula opini. Hanya curhatan random seseorang yang sering bingung untuk memulai percakapan. I used to be, and actually still a person who find it hard to start a conversation, whether it's in real life, or in chats.


Mungkin ini, salah satu yang membuatku tidak baik dalam memelihara ukhuwah jarak jauh. Meski ada waktu-waktu, momen-momen, aku ingin menyapa, aku seolah kehilangan kata dan ide, bagaimana memulai percakapan. Aku tidak terbiasa basa-basi dan males untuk basa-basi, dan sering juga terganggu jika ada yang basa-basi padaku. Rasanya.. ingin saja secara jujur langsung mengungkapkan yang ada di pikiranku, "Aku tiba-tiba teringat kamu, jadi penasaran, apa kesibukanmu sekarang, apa kamu sedang sendiri, apa yang akhir-akhir ini mengganggu pikiranmu, apa ada yang bisa aku bantu".

Tapi nyatanya, untuk to the point seperti itu, juga susah. Aku akhirnya memilih untuk menelan rasa rindu dan keinginan menyapa, terkadang memilih berdoa saja, atau memilih bertanya lewat orang lain. Meski jujur, itu tidak memenuhi rasa rindu maupun rasa penasaranku. Doa itu komunikasi satu arah, terkirim saja ke atas, Allah yang menjawabnya kelak. Sedangkan bertanya lewat orang lain, seolah tidak ada hasilnya. Aku tidak bisa mendengar suaranya, tidak bisa membaca gaya bahasa khasnya, terlalu banyak prasangka, informasi yang kemungkinan salah.

***

Kata tanya, "apa kabar", terlalu klise, jawabannya akan sama, jarang ada yang mau mengaku, "sedang sedikit flu", "sehat tapi lagi banyak pikiran dll". Memulai percakapan itu tidak mudah, melanjutkannya, agar mengalir dan tidak awkward, juga tidak mudah. Aku seringnya bertanya tentang cuaca, karena mereka berada di kota berbeda, terkadang ngobrol tentang anak mereka, obrolan seru buat ibu baru. Kemudian sunyi, seolah tidak ada yang bisa diobrolkan lagi, karena sudah berbeda kesibukan.

Tapi kau tahu? Terkadang memaksakan diri untuk memulai percakapan, misal dengan komentar status whatsapp mereka, bisa juga mengalir jadi diskusi asik. Mengalir saja, dari bicara aktifitas masing-masing, kerisauan masing-masing, saling menasihati, juga nostalgia.

Satu hal yang mesti kita hindari, baik itu percakapan di dunia nyata maupun dunia maya: ghibah. Satu hal ini terkadang muncul saja, tiba-tiba teringat seseorang yang sama-sama kita kenal. Di sini, penting untuk tidak terbawa arus, kemudian pinter-pinternya aja mengubah topik. Tidak mudah memang, banyak godaan setan hehe. Semoga kita dilindungi Allah dari dosa ini. Terutama kaum hawa seperti aku, meski laki-laki ga terhindar juga sih.

Oh ya, bicara tentang memaksakan diri untuk memulai percakapan. Aku menemukan trik agar diri ini punya kepedulian lebih tinggi untuk terlebih dahulu mengkontak teman yang sudah jauh di mata, dekat di hati. Punya trik, agar diri tidak memilih diam saja dan bukan malah usaha untuk menyapa. Mau tahu caranya? Vakum menulis di blog ini wkwkwkwk. Aku tahu sih, ga bener. Tapi nyatanya itu ampuh hehe.

Menulis di diary saja, dan di blog puisi saja, tidak mengurangi jatah kataku, membuat sisi ekstrovertku tidak terpenuhi haknya. Jadilah aku terdesak untuk menulis dan berkomunikasi dengan orang lain. Harus, dan jadi cari-cari. Karena yang tadinya cuma keinginan, jadi kebutuhan. Aku butuh berkomunikasi, bertanya kabar, dan menuangkan kata-kata yang merupakan jatah yang harus dikeluarkan.

Trik ini berbahaya sebenarnya, pertama blog ini jadi terabaikan, kedua ada kemungkinan aku salah tempat hehe. Terjadi memang beberapa hari yang lalu. Saat aku menulis panjang lebar, ngelantur pada seorang akhawat yang ia tidak terlalu dekat, cuma pernah seorganisasi, tapi jarang komunikasi. Mungkin ia heran dan bingung, ada apa ini Bella. Tiba-tiba chat dan bicara panjang lebar hihihi. Aku saat itu menahan diri untuk melanjutkan tulisan panjang yang seharusnya disalurkan ke blog ini. Kemudian heboh sendiri, karena malu. Malu karena salah tempat dan salah orang. She might think I'm weird wkwkwk, it's okay, I do actually weird anyway J. *peace V

Melakukan trik ini dua bulan sekali, gapapa kali ya? Atau jangan? Ada yang lebih suka aku rutin isi blog? Hehe *PD banget haha.

***

Udah panjang, nanti deh.. kapan-kapan aku selesaikan draft tentang memulai percakapan di dunia nyata, terutama saat perjalanan, hasil blogwalking di medium, bagus idenya, menerapkan konsep give and take J. In syaa Allah.

Aku akhiri tulisan random dan banyak curhat ini dengan doa kafaratul majlis, semoga hal-hal yang buruk dimaafkan. Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla illaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya