IMLA, komunitas ini baru saya kenal tahun 2019. Dari grup sharing Generasi Al Fihri, ada ajakan diskusi online IMLA. Daftar, awalnya saya kira diskusinya di grup WhatsApp secara tertulis (lewat chatting). Ternyata, gabung di grup diskusi IMLA cuma untuk pembagian sesi dan kelompok. Selanjutnya diskusi dilakukan via video call grup lewat web https/appear.in
Pas tahu lewat video conference, agak ragu mau ikut. Tapi aku pikir, coba dulu aja, toh dapet kelompoknya yang anggotanya akhwat semua. Pas buka link, sengaja ditutup kamera depan hpnya, trus utak-atik biar disable video, hehe. Singkat cerita akhirnya ikut diskusi, berdua tapi, sama anggota IMLA. Diskusinya bahas buletin IMLA tentang Buya Hamka dan budaya literasi beliau.
Dari diskusi tersebut, diingatkan lagi, supaya semangat membaca. Betapa membaca bisa memperkaya pengetahuan dan ilmu seseorang dan nantinya akan tercermin di tulisan-tulisan kita.
Saat itu, teman diskusi dari IMLA, kalau ga salah ingat mahasiswi UIN Sunan Ampel, asli medan. Namanya lupa tapi... *maafkan.. hehe saya tipe yang sulit ingat nama. Beliau penggemar Buya Hamka dan pengoleksi buku-bukunya. Ga cuma koleksi ya, tentu aja dibaca. Beliau sharing ke saya tentang pandangan Buya Hamka terkait sejarah islam masuk ke Indonesia. Bagaimana Buya Hamka menolak pendapat dari salah satu penulis lain. *lupa lagi. Pokoknya, saya diingatkan lagi, pentingnya untuk belajar sejarah.
Selain diskusi tentang Buya Hamka, saya juga dikenalkan tentang komunitas IMLA, yang mempunya visi untuk mengajak anak muda untuk aktif melaksanakan literasi (baca, tulis, diskusi).
Berkenalan dengan IMLA banyak mengingatkanku pada Aksara Salman ITB, "rumah" pertama saya mengenal asiknya berliterasi.
***
Ada yang tertarik lebih jauh tentang IMLA? Mangga dikepoin aja ig-nya, bisa dm dan tanya-tanya mungkin, ada agenda offline-nya juga kalau ga salah.
Saya cuma salah satu orang, yang kebetulan bersinggungan dan merasa IMLA bisa jadi salah satu wadah yang pas untukku agar meningkatkan semangat literasi. Sekarang masih jadi penonton, tapi semoga pelan-pelan bisa berpartisipasi aktif di IMLA. Entah dengan mengirimkan tulisan atau resensi, atau bisa juga dengan ikutan diskusi bulanan online dari IMLA.
Terakhir, semangat literasi! Niatkan setiap membaca, menulis dan berdiskusi sebagai bentuk kita menuntut ilmu, salah satu langkah mendekat padaNya, dan supaya bisa menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi dengan baik. Deuh berat bahasanya. Intinya, luruskan niat, semoga manfaatnya tidak hanya dipetik di dunia, tapi juga di akhirat kelak. Aamiin.
See you ~
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya