Hari ini bukan hari biasa baginya, jumat ini, serta hari-hari sebelum jumat ini. Aku mungkin tidak bisa membahasakannya di sini. Tapi aku bisa membayangkan jika aku ada di sepatunya. Perasaan negatif yang bergumul, berdesakkan, mengisi dan mengelilinginya. Aku harap ia bisa keluar dan terbebas dari itu.
Hari ini, semoga menjadi satu pelajaran baginya. Menjadi titik ia untuk belajar lagi mencintaiNya. Dan serpihan kaca yang terlanjur berserakkan itu. Semoga bukan ia injak, atau genggam, hingga melukai kaki dan tangannya. Sekarang saatnya ia berhenti melukai diri sendiri, dan mulai menerima. Biarlah yang sudah pecah dan tak bisa diperbaiki. Tapi tetap menjaga keyakinan, bahwa Allah lebih dari mampu, mengganti serpihan itu dengan hal lain yang lebih indah, yang lebih baik, yang tidak menyakitinya.
Ada banyak tangan yang ingin membantunya. Mengambilkan sapu, membersihkan serpihan yang berserak. Ia bisa meminta bantuan orang lain. Tapi jika terasa sulit, ia bisa meminta bantuanNya saja. Biar nanti Allah kuatkan ia untuk membersihkan pecahan yang berserak.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya