Follow Me

Saturday, March 30, 2019

Bukan Cuma Hidup

Bismillah.

Apa kamu tidak punya mimpi? Keinginan? Target dalam hidup?

***

Manusia hidup, jantungnya masih memompa darah, masih bernafas, masih hidup. Tapi apakah cukup cuma hidup? Menjalani hari sekedar rutinitas, kebiasaan yang sama dan berulang. Apakah hanya akan berhenti di situ? Seolah tak ada yang membuatmu antusias, tak ada yang membuatmu ingin berlari meraihnya.

Manusia hidup, dari bayi, tumbuh menjadi kanak-kanak, kemudian menjadi dewasa. Mimpi adalah hal yang biasa ditanyakan pada kanak-kanak, dan dijawab dengan aneka rupa kata. Manusia dewasa juga terkadang ditanya tentang mimpi, namun ada sebagian yang memilih berhenti bermimpi hanya karena terhantam realita. Meski mereka tahu, bahwa manusia yang memiliki visi, hidupnya bukan cuma hidup, lebih berarti, karena bukan sekedar terbawa arus ombak. Namun mendayung ke arah tujuan atau menggunakan layar, agar bisa mencapai tanah impian dengan bantuan angin.

Bukan cuma hidup, tapi ada arah, ada motivasi, ada target, ada keinginan, ada mimpi.

***

"Kamu ga punya keinginan apa gitu Bell?" Pertanyaan seseorang yang melihat keseharianku seolah cuma hidup. Aku menjawab, aku setiap hari membaca buku, menghafal meski sedikit. Ia bergumam pelan, "bukan itu."

Aku tahu ia berbicara tentang mimpi, keinginan, serta target dalam hidup. Agar tidak 'cuma' hidup. Kalau boleh jujur, aku juga punya... bedanya aku hanya menyimpannya sendiri, dan hal itu belum bisa menjadi penggerak. Nyala apinya masih terlalu redup, untuk bisa menghasilkan energi yang menggerakkan.

Karena kalau boleh jujur.... aku masih terlalu takut untuk mulai bermimpi lagi. Masih ragu untuk memulai (lagi) menanamnya, merawatnya dan berharap memetik hasilnya.

Mungkin pertanyaannya padaku sebuah pemantik. Allah ingin aku tidak sekedar menjalani rutinitas hari, Allah ingin aku bukan cuma hidup. Aku sepertinya harus belajar lagi, berani bermimpi lagi, merajutnya, berusaha berlari menuju ke sana. Meski perjalanannya mungkin tidak mudah, dan hasilnya tidak selalu sesuai ekspektasi. Tapi aku harus belajar, supaya bukan cuma hidup.

Terakhir, ada satu kutipan tentang mimpi, yang terlintas di otak saat menulis ini.
"A dream is not the same as your talents. Your dream is something you want to achieve, even if you are not good at it. You think about your dream when you're eating, and even when you're sleeping." - anonim
Allahua'lam.

***

Keterangan:

Tulisan ini diikutkan dalam gerakan #Sabtulis (Sabtu Menulis). Gerakan membangun habit menulis, minimal sepekan sekali setiap hari sabtu. Membahasakan gagasan, rinai hati, kisah, puisi, dan apapun yang bisa dieja dalam kata.

Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

***

PS: Seems like I still stuck or only move so slow. I must learn so much to grow, to be a better human. Pertama 'mengubah hidup', lalu ini, 'bukan cuma hidup'. Hidup memang terbatas, karena kematian lebih pasti. Tapi justru dari keterbatasan itu, kita diminta untuk mempersiapkan sebanyak-banyaknya bekal. Karena perjalanan akan berlanjut, setelah kita mati kelak. Semangat berjuang~ semoga Allah berikan kekuatan agar tidak 'hilang fokus' meski banyak rintangan dan hambatan. Aamiin.

PPS: 1 April, pagi buka ig. Ngeliat ini.. seolah Allah ingin aku baca itu.


2 comments:

ditunggu komentarnya